Pagi menjelang. Musim semi sudah datang, banyak hewan bercicitan sang penyambut mentari mulai berhamburan. Saling mengeluarkan suara indah mereka dengan bebas.
Berkutat dengan alat-alat dapur mungkin bukan keahlian Ailee. Tapi dia mampu, masakannya pun cukup enak dan Jungkook pernah mengakuinya sekali. Okay, mungkin pria itu baru saja tertimpa durian runtuh hingga memuji masakannya.
Gadis itu menggulung rambutnya ke atas, memberi akses bebas pada udara pagi untuk membelai tengkuknya. Meski masih pukul enam pagi, Ailee sudah berkutat dengan dapur. Membuat sarapan untuk dirinya serta Ayah dan anak yang saling mendengkur.
Sejak satu jam lalu Ailee suda terbangun, mulanya dia memcuci pakaian sambil memperbaiki beberapa dokumen. Catat, dalam sejarah hidupnya, Ailee jarang bangun pagi-pagi buta untuk memulai hari. Tapi kecualikan untuk hari ini. Pagi-pagi buta dia sudah terbangun. Siapa tahan dengan lengan berat mengungkung perut serta kaki yang ditumpui oleh kaki dari belakang. Kemudian dari depan pinggangnya di peluk erat oleh bocah lima tahun. Sangat sialan hingga Ailee kesulitan bernapas.
Semalam dia masih ingat, Johnsan tak mau terlelap dan masih ketakutan. Itu wajar bagi bocah lima tahun yang terkunci di dalam kamar mandi. Alhasil mereka--dirinya dan Jungkook terjaga sambil bergantian mengelus punggung Johnsan untuk memberi ketenangan. Hingga tak ada yang sadar mereka terlelap bersama di atas ranjang.
Sembari memanaskan air, pikiran Ailee berkelana. Sejak dia tinggal di apartemen ini, Jungkook jarang pulang ke mansionnya. Dia lebih banyak menghabiskan waktunya untuk mengumpati Ailee atau mengusir Ailee untuk tidur di karpet lantai. Sedangkan dia tidur di ranjang.
Oh,laki-laki yang baik hati.
Sebenarnya, kamar di apartemen ini ada dua. Yeah, awalnya memang begitu, tapi entah mengapa salah satu kamar dirombak oleh Jungkook untuk dijadikan ruang kerja. Padahal, pria itu juga punya di mansion.
Aroma tumis udang mulai menyebar, gadis itu melirikkan matanya kearah jam dinding besar di sudut ruangan. Pukul tujuh. Tuhan.. Jungkook memiliki rapat penting sebentar lagi. Tak mau disalahkan, Ailee bergerak mematikan kompor dan menuju ke kamar.
Pintu kamar berderit begitu Ailee mendorongnya. Diam-diam gadis itu tersenyum geli. Adonis dan calon adonis sedang bergelung manis di balik selimut. Sang adonis bertelanjang dada dengan posisi tengkurap. Sedangkan sang calon... Tuhan.. he so cute, piyama bergambar spiderman itu terlalu manis untuk dikenakan Johnsan.
Tirai jendela dibuka secara tak manusiawi oleh Ailee. Membuat bias cahaya yang menembus jendela menusuk tepat pada salah satu insan telanjang dada. Dia terlihat menggeliat kesal. Bukannya berniat untuk terbangun, Jungkook malah memperbaiki posisinya. Asalkan tak mengenai cahaya yang terlalu menyilaukan. Dia hendak kembali terlelap, tapi Ailee terlalu cepat bergerak. Gadis itu langsung menarik selimut tanpa peduli dada bidang penuh pahatan yang menggoda untuk disentuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lean On Me; JJK ✔
FanfictionRe-Upload Mature Content 21+ Tersedia dalam bentuk E-book. [FANFICTION BTS BOOK 3] Menjadi orang tua tunggal bukanlah keinginan Jungkook. Membesarkan anaknya seorang diri tanpa sosok wanita yang ia sayangi berada di sisinya, hingga ia lalai menjaga...