Laporkan Typo!
Semua tak seperti yang Jungkook bayangkan. Dia kira, setelah percakapan kala itu semua akan kembali seperti semula. Gadis itu akan banyak berbicara padanya, seperti mengomel pada diri sendiri jika Jungkook berulah. Atau mengumpat sambil melirik kesal. Itu memang kerap Ailee lakukan jika marah terhadap Jungkook, melakukannya secara sembunyi-sembunyi meski pria itu kerap memergoki.
Tapi semuanya tak selalu seperti itu. Ailee hanya berbincang pada Johnsan. Bercakap tentang kalimat yang seru hingga membuat keduanya terbahak. Tapi tak berlangsung lama jika bola sebiru samudera milik Ailee tak sengaja bertatapan dengan milik Jungkook. Wajahnya langsung berubah datar tanpa ekspresi.
"Sir, Tuan Jung menanti anda."
Brak
Hening, lalu detik ke lima, Jungkook tertawa mengejek dirinya sendiri. Seburuk itukah dirinya hingga Ailee tak sedikitpun menoleh. Ayolah, sudah lebih dari lima hari sejak malam kejadian. Dirinya bahkan belum sempat mengagumi seseksi apa Ailee hari ini. Belum sempat memotret melalui mata senyumnya yang manis. Wanita itu sama sekali tak ingin bertatapan muka dengan Jungkook.
Shit!
Mengangkat bokongnya dari kursi kebesaran yang sudah empat tahun ia rintis sendiri, Jungkook membalikkan tubuhnya kearah luar, memperhatikan deretan kota yang tak pernah sepi. Hiruk pikuk kota Seoul memang tak ada habisnya.
Tatapannya kosong, hampa dan nyaris tiada daya. Napasnya sesekali terdengar mencekat dan tanpa sadar setetes air mata jatuh dari pelupuk matanya. Mengenai pipinya yang mulai tirus. Akhir-akhir ia tak makan dengan benar, tidur tak benar, apalagi kerja. Pikirannya selalu melayang-layang, sering melamun dan menahan tangis.
Ia mengambil remote control, mempergunakan benda itu untuk mengunci pintu. Benda kecil yang memiliki dua fungsi, seperti menyalakan AC dan mengunci pintu dari dalam. Pria itu lalu duduk diam di sofa tanpa semangat.
Mengambil seputung nikotin dari laci dekat sofa lalu dibakar, Jungkook merasakan nikmatnya menghirup tembakau terbakar hingga membuatnya candu. Kedua kakinya diletakkan di atas meja, layaknya seorang sultan tanpa tata krama. Kepalanya mendongak keatas, memandang langit-langit ruangan itu dengan keheningan.
Bercampur rasa penasaran, penyesalan lebih menggebu. Jungkook jelas merasakannya. Itu bukan tentang omong kosong belaka. Bayangkan, menyebut nama mantan istrimu saat bercinta dengan calon istrimu adalah sebuah keburukan besar.
Awalnya dia tak menganggap semua ini berarti, mungkin hanya sebuah penyesalan sejenak. Tapi semakin menjadi saat Ailee menjauhinya, memilih tidur lebih awal jika Jungkook mengunjungi apartemen. Berangkat pagi-pagi buta kekantor hanya demi menghindari dirinya.
Saat itu Jungkook baru tahu jika dirinya melakukan kesalahan besar. Sangat besar hingga hampir membuat pernikahannya gagal terlaksana.
Tok tok
KAMU SEDANG MEMBACA
Lean On Me; JJK ✔
FanficRe-Upload Mature Content 21+ Tersedia dalam bentuk E-book. [FANFICTION BTS BOOK 3] Menjadi orang tua tunggal bukanlah keinginan Jungkook. Membesarkan anaknya seorang diri tanpa sosok wanita yang ia sayangi berada di sisinya, hingga ia lalai menjaga...