"Hai."
Kim Mingyu meletakkan segelas cokelat hangat di atas meja dekat ranjang. Lalu kakinya bergerak untuk mendekati jendela, membuka tirai untuk membiarkan cahaya matahari memasuki ruangan. Dia tersenyum pada gadis yang sedang memijat pelipisnya. Wajah yang nampak bersinar saat terkena matahari membuat Mingyu tak bosan memandangi calon Ibu muda tersebut.
"Kau tidur nyenyak?" tanyanya memecah keheningan.
Ailee menarik segaris tipis di atas bibirnya. Nyaris tidak nampak kecuali jika yang melihatnya cukup teliti. "Terima kasih," gadis itu menerima cokelat hangat yang disodorkan oleh Mingyu. Menyesapnya hingga rasa pahit manis yang berasal dari cokelat memenuhi indera pengecapnya.
"Aku akan mencari flat kecil nanti."Mingyu menggeleng. Itu keputusan yang buruk. Ia terduduk di sisi ranjang yang kosong. Menyisakan jarak yang tak begitu jauh dari posisi duduk Ailee. Tapi mereka masih bisa berbincang dengan nyaman. "Kita akan pergi bersama Ailee."
"Tidak! Jungkook.. Dia tidak memiliki teman sebaik dirimu."
Persetan dengan Jungkook. Bajingan itu seharusnya sadar atas apa yang dilakukan terhadap Ailee.
Mengatakan kalimat semenjijikkan itu sungguh membuat Mingyu pribadi merasa murka sekaligus malu. Tak menyangka kawan yang begitu ia segani tidak jauh berbeda dengan ular hitam. Begitu licik. "Aku tidak sudi bersama dengannya."Ailee menggeleng. "Tetaplah bersamanya. Aku akan kembali ke New York."
"Neraka itu?"
Ragu, Ailee mengangguk. Menurutnya, itu adalah pilihan yang Bagus. Atau dia bisa pergi ke London, Spanyol, kemana saja agar tak bertemu dengan Jeon Jungkook.
"Aku mencintainya."
Kim Mingyu tahu Ailee sudah dibutakan oleh cinta. Cinta semu yang tak ada artinya. Ayolah, Jeon Jungkook terlalu buta sekaligus tuli untuk mengetahui sebesar apa rasa Cinta dari Ailee. "Tapi... Aku tak mau dia menyentuh anakku. Aku takut," ucapnya lagi sambil menahan isak tangis. Ailee bahkan membekap bibirnya sendiri agar suara tangisnya tidak menganggu rungu Kim Mingyu.
"Dia akan datang."
Ailee menaikkan pandangannya. Mengerjapkan matanya berulang kali saat ia belum tahu arti dari kalimat pria itu.
Tangan milik Mingyu menyembunyikan rambutnya kebelakang telinga. Bersama tatapan mata yang tak berhenti memandangi wajah ayu calon istri Jeon Jungkook ini. Ia tersenyum, menarik garis tipis untuk sekedar memberi ketenangan. "Jangan bertindak ceroboh dengan tiba-tiba pergi. Kau perlu berbicara dengannya. Dia bahkan tidak tahu kau sedang hamil Ailee."
Haruskah? Tapi Ailee masih begitu takut dengan semua ini. Memang, dia perlu bicara dengan Jungkook untuk meluruskan masalah ini. Kabur bukan hal yang Bagus.
"Ya. Aku akan bicara dengannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lean On Me; JJK ✔
FanfictionRe-Upload Mature Content 21+ Tersedia dalam bentuk E-book. [FANFICTION BTS BOOK 3] Menjadi orang tua tunggal bukanlah keinginan Jungkook. Membesarkan anaknya seorang diri tanpa sosok wanita yang ia sayangi berada di sisinya, hingga ia lalai menjaga...