Lean On Me
"Tutup mulutmu dan diamlah!"
Ailee menghembuskan napasnya berat. Suara riak air yang bertabrakan dengan jendela semakin menambah hawa dingin di udara sekitar. Deru mesin penghangat mencegah keheningan sekitar. Perpaduan yang pas antara dinginnya malam juga keheningan. Entahlah, akan semakin menyedihkan jika listrik padam dan penghangat ruangan tidak berfungsi.
Bola mata Ailee melirik sejenak kearah Tuannya yang sedang menggoreskan pensilnya di atas kertas. Alisnya mengkerut, nampak terlalu fokus dengan sketsa yang ia buat. Mungkin, Tuan Ailee itu sedang memikirkan kediaman aslinya-neraka, mengingat bagaimana Iblisnya pria itu saat bersamanya.
Sejujurnya, mereka tidak sehening ini sebelumnya. Jungkook masih mengoceh tidak jelas tentang selembar kertas yang basah terkena air. Sialnya, ia bahkan memaki Ailee yang jelas-jelas tidak ada sangkut pautnya. Coba bayangkan, Ailee sedang kekamar mandi beberapa menit dan Jungkook sudah mengoceh tentang gelas yang ia letakkan di kamar mandi. Hell, lagipula Jungkook yang meminta diletakkan di sana setelah meminta segelas air hangat tadi.
Selanjutnya, pria beranak satu itu mengoceh tentang apartemennya yang mirip seperti gudang. Oh sangat tidak cocok disebut apartemen jika tempat sampah lebih cocok digunakan sebagai perumpamaan. Bagaimana bisa banyaknya sampah yang berhamburan dibiarkan begitu saja? Bahkan, Ailee tidak sengaja menginjak sebuah kondom bekas dan ia sungguh jijik setengah mati.
"Hei! Apa yang kau lakukan?! Revisi ini!"
"Tidak bisakah anda bicara lirih sir? Aku tidak tuli."
Bola mata Jungkook melotot. Ia menatap kearah Ailee tajam sebelum gadis itu mengkerut takut dan menuruti perintahnya. Melakukan revisi terhadap dokumen mengenai Klien dari Dubai tadi sore.
"Bisakah kita mendapat makan malam terlebih dahulu sir?"
"Tidak! Lakukan tugasmu sekarang!"
Shit! Tidak bisakah Jungkook berhenti berteriak sebentar saja? Ia rasa telinganya hampir tuli jika pria tampan bak dewa adonis tersebut meneriakinya dari jarak kurang dari lima meter. Ayolah.. Mereka sedang terduduk di atas sofa--yang katanya Jungkook terbuat dari Belanda-- mengerjakan beberapa pekerjaan. Itu setelah Jungkook menyelesaikan gambar pantat anjing yang nyaris membuat Ailee terbahak.
Ia tidak mau Jungkook mendadak murka dan malah menghantam bokongnya dengan tendangan bebas
"Tulis nama lengkap Mir dan namaku di sana."
Keduanya larut dalam pekerjaan hingga tak ada yang sadar jika waktu mulai menunjukkan hampir sepuluh malam. Kepala Ailee sudah terkantuk-kantuk tapi Jungkook berkali-kali menyonyor kepalanya agar sadar.
"Dasar pemalas," decih Jungkook sebelum mengakhiri kegiatannya mengganggu kantuk Ailee. Ia lebih memfokuskan pandangannya pada layar monitor yang berkedip-kedip menunjukkan beberapa garis lurus naik-turun beserta gambar kubikel tegak lurus yang hanya dimengerti olehnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lean On Me; JJK ✔
Fiksi PenggemarRe-Upload Mature Content 21+ Tersedia dalam bentuk E-book. [FANFICTION BTS BOOK 3] Menjadi orang tua tunggal bukanlah keinginan Jungkook. Membesarkan anaknya seorang diri tanpa sosok wanita yang ia sayangi berada di sisinya, hingga ia lalai menjaga...