Lean On Me
Pagi menyongsong. Udara dingin semerbak musim salju menyengat kulit meski sudah dibalut oleh sweater maupun jaket padding setebal mungkin. Agaknya, sinar Mentari tak kunjung muncul usai setengah jam sosok berambut panjang itu mengintip dari jendela kamarnya. Tangannya terulur untuk menyisir rambutnya kebelakang. Segelas cokelat hangat menjadi teman paginya.
Meski baru menunjukkan pukul enam pagi, Ailee sudah bangun sejak tadi. Hanya saja, keadaan mansion yang masih sepi membuatnya urung untuk keluar kamar dan memilih untuk kembali terduduk di atas ranjang mungil kamarnya. Setidaknya itu lebih baik daripada tidak sengaja berpapasan dengan Jungkook yang sejak semalam mendiaminya.
Ailee tak merasa memiliki salah. Jadi, dirinya memilih acuh. Ayolah, itu tak penting jika dirinya ikut-ikutan diam.
Tok tok
Ketukan lembut di daun pintu coklatnya menarik atensi Ailee yang semula berfokus pada buku tebal novelnya. Gadis itu turun dari atas ranjang lalu menggunakan sandal rumahan berbentuk bulu-bulu. Ia membuka pelan pintu yang terketuk lima detik yang lalu setelah itu.
"Tuan memanggil anda."
Ailee menaikkan satu alisnya lalu menatap kearah pelayan yang ia kenal dengan sebutan 'Marta' itu. Kepalanya mengangguk memberi respon untuk segera mengunjungi bosnya yang terkenal psycho itu. Uh.. Membayangkan luka yang pria itu hasilkan untuk dirinya saja benar-benar membuat ia ingin menangis lagi.
"Aku akan datang," ucap Ailee sambil menarik satu garis tipis. Ia hendak menutup pintu kamarnya namun ia urungkan, "buatkan segelas kopi, aku akan memberikan kepada Tuan Jeon setelah ini."
Marta mengangguk.
Sedangkan Ailee memilih mengambil ponsel dan barang-barang penting lainnya. Seperti jadwal meeting Jungkook yang memang sengaja ia bawa kedalam kamarnya. Ayolah, ia tidak mau mondar-mandir naik-turun ruang kerja Jungkook yang berada di lantai atas mansion itu.
Ailee keluar dari kamar usai mengenakan seragam kerjanya. Seperti biasa ia hanya menggunakan blazer serta rok span selutut. Juga sepatu hak setinggi lima inchi. Ia berjalan menuju ruang kerja Jungkook usai Marta menyerahkan segelas kopi sesuai perintahnya. Suara ketukan antara hak tinggi dan keheningan mansion itu seakan sesuatu yang mencekam, tak ayal membuat beberapa orang memilih menyingkirkan diri mereka agar tak membuat harimau di atas sana mengamuk karena berisik.
Tok tok..
Usai mengetuk pintu, Ailee memasuki ruangan itu. Ruangan yang begitu gelap mencekam. Entah karena Jungkook tidak suka terang atau apapun itu. Demi Tuhan.. Ailee tak peduli. Gadis itu buru-buru menundukkan kepalanya kala mata tajam Jungkook menyorot kearahnya. Pria itu sedang terduduk di atas kursi kebesarannya, jika dikantor ia nampak gagah dengan setelan tuxedo yang menawan, maka di mansion adalah kebalikannya. Jeon Jungkook akan nampak seperti jelmaan dewa Yunani jika dia hanya berpakaian seperti itu. Manis, seksi, menggoda, seolah itu adalah paket sempurna dari Tuhan untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lean On Me; JJK ✔
Fiksi PenggemarRe-Upload Mature Content 21+ Tersedia dalam bentuk E-book. [FANFICTION BTS BOOK 3] Menjadi orang tua tunggal bukanlah keinginan Jungkook. Membesarkan anaknya seorang diri tanpa sosok wanita yang ia sayangi berada di sisinya, hingga ia lalai menjaga...