18 : Lean On Me

6.3K 788 189
                                    

Hiruk pikuk kota memang tiada habisnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hiruk pikuk kota memang tiada habisnya. Apalagi jalanan panjang yang selalu dibanjiri kendaraan. Tak ayal banyak sekali kemacetan yang menguras ratusan detik dalam satu hari. Tak sedikit pulu insan menggerutu tentang apa saja yang dilakukan pemerintah demi mengurai kemacetan di beberapa jalan. Hanya saja mereka tak pernah tahu pekerjaan para pemerintah itu lebih sulit dari mencari tumpukan jarum ditumpukan jerami.

Aroma lavender menguar kuat saat pintu manghoni berwarna hitam terbuka. Menampilkan siluet insan berpakaian sederhana tampak manis dengan rok pensil selutut juga blazer yang menutup tubuh indahnya. Menarik langkah pelan, sosok itu mendekat kearah manusia lain yang berada di dalam ruangan paling atas gedung di pusat kota ini.

Ia berdehem singkat untuk menarik atensi seorang pria yang memfokuskan pandangannya pada komputer lebar di depannya. Terlalu fokus meski sadar ada orang lain di dalam ruangannya. Lebih tiga bulan lamanya, pria itu sudah paham betul aroma kesukaan sekretarisnya.

"Tuan Shawn datang," ucap sosok itu lalu kembali menutup pintu. Ia bernapas lega begitu keluar dari ruangan seorang boss yang penuh aura intimidasi. Tepukan pelan di pundak menyadarkan dirinya jika perasaan lega itu tak berakhir selamanya. Pria itu akan tetap menghantui meski ia sudah bersembunyi di dalam sudut terdalam bumi.

"Siapkan berkasnya wife."

Ailee tersedak ludahnya sendiri. Seharian ini bola matanya sudah hampir melompat keluar beberapa kali. Jeon Jungkook dengan entengnya memanggil dirinya dengan embel-embel wife tanpa tujuan yang jelas.

"Jaga bicara anda sir!" Ailee mendesis, menahan diri agar tidak melempar map setebal tiga centi di tangannya ini ke arah Jungkook. Ayolah, sejak Jungkook melamarnya--ralat! Pria itu tak benar-benar melamarnya. Entah apa tujuannya tapi Ailee yakin itu bukan suatu yang baik.

Kejadian dua minggu lalu itu memang masih meninggalkan bekas yang menyebalkan bagi Ailee. Jungkook secara tak tahu malu--juga tanpa ada angin dan hujan memanggilnya dengan sebutan wife. Ia tidak menerima juga tidak menolak tawaran gila Jungkook kala itu, ia hanya melotot tajam lalu pergi begitu saja. Dan keesokan harinya, saat Ailee terlambat datang kekantor, secara mengejutkan seluruh karyawan di kantor memberinya selamat.

Selamat apa?

Right! Jungkook si bajingan itu berkoar-koar tidak jelas tentang pernikahannya dengan Ailee akan dilaksanakan segera. Gila apa?!

Ketukan heels pendek milik Ailee bersama sepatu pantofel milik Jungkook menarik beberapa karyawan untuk menoleh. Mereka seraya menundukkan kepala serta tak sedikit yang terkagum-kagum akan kecocokan Ailee serta Jungkook jika di sandingkan.

Tangan Ailee meraih handle pintu tembus pandang milik ruang meeting dan mendorongnya pelan. Memberi ruang kepada atasannya yang super sinting itu untuk memasuki ruangan. Di sana sudah terdapat pria muda akhir awal tiga puluhan bersama wanita yang super seksi dengan gaun berwarna merahnya yang mencolok mata. Tak apa, Ailee sudah kebal melihat jalang Jungkook yang sama seperti itu.

Lean On Me; JJK ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang