OS~PART 6

1.2K 165 49
                                    


Story by Wiwit Gomez













........




"Hai, ini buat lo." itu adalah bunga ke tiga yang Yuki terima-dari tiga orang berbeda-sejak dia memasuki halaman kampus.

"Dari siap--" lagi, orang itu pergi sebelum dia sempat menanyakan dari siapa bunga itu berasal. Menghembuskan nafas, Yuki pun mendorong pintu memasuki kampus.

Baru saja gadis itu akan menaiki anak tangga, seseorang menahan tangannya yang tidak menggenggam bunga. Yuki terlonjak namun kemudian mengelus dada mendapati wajah Al tengah tersenyum manis padanya. Pria itu menarik satu tangannya dari balik punggung, sebuket bunga terpampang di depan wajah Yuki.

 Pria itu menarik satu tangannya dari balik punggung, sebuket bunga terpampang di depan wajah Yuki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oh jadi, semua bunga ini dari kamu?" gadis itu bertanya seraya menerima bunga dari tangan Al.

"Emm.. Gue enggak tau, lo suka sama bunga atau tidak. Ini cuma-- ah anggep aja salam perkenalan dari gue."

Yuki mengangguk, di ciumnya bunga-bunga cantik tersebut dengan mata terpejam.

"Aku suka bunga kok. Makasih ya." senyum Al merekah seketika.

"Gu--gue--gue boleh kenalan gak?" Yuki terkekeh melihat kegugupan pria di depan nya. Sebenernya, sama seperti Al dia pun gugup. Namun gadis itu pintar menyembunyikan nya.

"Aku udah tau kok. Kamu Al, kan?" ujar Yuki membuat Al menggaruk kepala.

"Iya sih, mungkin semua orang tau gue. Tapi gue kan belum tau nama lo." Al mengulurkan tangannya. Lelaki itu berdehem.

"Boleh kah aku berkenalan dengan mu, nona manis?" Yuki menunduk menahan senyum lalu kembali menatap pria itu lantas mengangguk.

"Tentu. Nama ku, Yuki. Yuki Armila." Al memasang wajah berpura-pura terkejut.

"Wah nama yang cantik, secantik--- bunga mawar di tangan mu." Al mendadak salah tingkah, membuat Yuki mau tak mau harus menutup mulutnya untuk terkekeh. Sementara Al menggigit sudut bibir bawahnya.

Dari jarak yang cukup jauh, seseorang di balik tembok bercat putih itu terus menatap mereka, memperhatikan Al dan Yuki dalam diam. Wajahnya yang dingin itu nampak tenang. Namun sudut bibirnya perlahan tertarik membentuk senyum miring penuh misteri. Rupanya, perkiraan dia kali ini tidak akan salah lagi. Alghazali dan Yuki, akan berada di genggaman tangannya.

...........

"Selamat siang," Stefan memberi salam ketika ia memasuki kelas dance.

"Selamat datang untuk kalian yang baru bergabung di kelas modern dance." Dia melirik Willona yang berada di kursi paling depan di pinggir tembok. Gadis itu mengelus secarik rambutnya sembari berpura-pura bersiul.

"Saya akan sedikit menerangkan apa itu modern dance dan apa saja jenis nya. Untuk memperjelas, pelatih kalian akan mencontohkannya." lelaki itu bertepuk tangan dua kali. "Silahkan masuk." kemudian, dua orang masuk kedalam kelas.

OUR STORIES (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang