OS~PART 20

1K 133 67
                                    

STORY BY WIWIT GOMEZ

























         DOUBLE UP NIH.....HEMM SENENG KAN IYA KAN.....BUAT MENEMANI MENJELANG BUKA PUASA KALIAN BIAR GAK REBAHAN DOANG TAPI SAMBIL BACA BACA STORY HEHEHE ,GIMANA PUASANYA LANCAR LANCAR YA GAEEESSS........AMINNN SEMOGA YAAA.....YA UDAH CUS BACA YUKKKKK....
























.......

Stefan melihat Willona yang baru saja keluar dari perpustakaan. Pria itu berlari mengejar gadisnya, lalu menahan lengan Wilo hingga langkah gadis itu terhenti. Wilo memutar tubuhnya, mengernyit menatap Stefan yang menghembuskan nafas lelah.

 Wilo memutar tubuhnya, mengernyit menatap Stefan yang menghembuskan nafas lelah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa lo lari-lari?" Tanya Willona dengan heran. Stefan mendengus.

"Dasar cewek, gak ada romantis-romantisnya. Nanya tuh yang lembut kek, terus usapin keringat gue kek." Wilo mencebikkan bibir nya ke bawah.

"Iya, iya nanti gue elus-elus, tapi setelah dari toilet, oke?! Bye!" Wilo akan berbalik badan namun Stefan menahannya lagi.

"Eh mau kemana?"

"Ke toilet ya ampun, lo gak denger? Udah ah gue kebelet." lagi-lagi Stefan menahannya.

"Yuki dimana? Al nyuruh gue nemuin dia. Lo udah tau soal--"

"Iya gue tau. Soal majalah kan? Tuh Yuki lagi sedih tau. Dia ada di perpustakaan. Dan gue juga mau ngebahas itu, tapi nanti gue mau ke toilet dulu. Ya ampun Stef gue pengen pipis ini. Lepasin tangan lo!"

Stefan terkekeh melihat wajah Willona yang sedang berusaha menahan pipis. Dia menarik tangan gadis itu lalu mengecup pipinya dengan cepat kemudian dia melepaskan tangannya.

"Gih sana. Hati-hati." Tidak menjawab kekasih nya, Willona memilih untuk berbalik badan dan lari meninggalkan pria itu.

Stefan menggeleng kepala, dia memutar tubuhnya dan berjalan menuju perpustakaan guna menemui Yuki, dan mengatakan pada gadis itu untuk mengaktifkan ponselnya dan menelfon Al.

..........

Ira sampai di rumahnya dengan membawa dua kantong plastik berisi belanjaan. Setelah selesai dengan pekerjaan bersih-bersihnya, Ira memutuskan pergi ke pasar untuk membeli sayur dan lauk untuk beberapa hari. Wanita itu membuka pintu yang tidak terkunci. Bersyukur, hari ini Mathias tidak bekerja karena toko Esa tutup untuk beberapa hari ini.

Setidaknya, di rumah cukup aman. Tidak ada majalah di rumah ini. Ira tidak ingin Mathias maupun Kevin mengetahui hubungan Yuki dan pria yang tidak di sukai mereka. Biar dia yang tau dan Ira sendiri yang akan menanyakan nya pada Yuki langsung.

"Sudah pulang Bu?" lelaki paruh baya itu bertanya. Ira tersenyum, lalu berbelok menuju dapur.

"Mau di buatkan minuman, Yah?" Tanya Ira dari dapur.

OUR STORIES (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang