OS~PART 12

1.1K 153 66
                                    



STORY BY WIWIT GOMEZ






SESUAI JANJI DOUBLE UP YA INI...

















































.......






























"Yuki!!"

Dari pagar rumahnya, Nasya memanggil Yuki yang baru saja keluar dari gang. Gadis itu menoleh, lantas melambaikan tangan pada Nasya. Dia senang ketika Ibunya memberitahu bahwa Nasya mencari nya dan ingin bertemu dengan nya. Namun sayang nya, Yuki tidak memiliki waktu seperti dulu lagi sekarang.
"Kapan ke rumah ku?!" teriak Nasya dari sana.

"Besok aku libur. Kita ngobrol besok aja ya Sya. Aku udah terlambat ke kampus." balasnya. Nasya mengacungkan jempol pada gadis itu. Yuki berbalik badan kemudian berlari kencang. Dia harus cepat sampai ke halte atau dia akan terlambat.

"Nasya," panggil Dona dari pintu rumah. Nasya menoleh lantas berjalan menghampiri ibunya.

"Sama siapa kamu bicara?" tanya wanita itu. Dona sudah berpakaian rapih seperti biasanya.

"Yuki. Dia mau berangkat kuliah." Dona mengangguk.

"Mamah ke butik dulu yah. Kamu siap-siap, bentar lagi guru les kamu akan datang." Nasya mengangguk patuh.
Dona mengelus pipi Nasya lalu mengecup keningnya sebelum kemudian wanita itu berjalan melewati Nasya menuju mobil yang sedari tadi sudah ia nyalakan.

........

Stefan dan Willo menuruni tangga untuk menuju kafetaria. Baru sampai di pertengahan tangga, Stefan menangkap sosok Ariel baru saja masuk bersama Cinta. Pria itu mengernyit melihat sahabat perempuannya memakai kacamata ke kampus. Namun yang paling mengejutkan Stefan adalah perban putih yang melingkari telapak tangan kanan gadis itu.

"Wil, gue pergi dulu. Tunggu sebentar." ujarnya tanpa menatap gadis itu. Stefan melepaskan genggaman tangannya lantas berlari kecil menuruni tangga.

Willona terus memperhatikan Stefan, bahkan ketika pria itu menabrak beberapa orang yang menghalangi jalannya lalu menahan lengan seorang gadis. Ketika gadis itu menoleh, raut bahagia dari wajah Willo berubah masam. Dia menyunggingkan senyum tipis.

Pantes Stefan lari. Dia mengejar Ariel. Gumam hatinya.

Stefan menarik lengan Ariel, membuat gadis itu menoleh. Lalu, dia segera menepis tangan Stefan dari lengannya.

"Stefan," Cinta menyapa.

"Lo tumben pake kacamata Riel? Dan tangan lo, kenapa?" Ariel tersenyum miring.

"Kenapa, lo masih peduli sama gue? Masih inget, gue ini Ariel tatum sahabat lo?" ujar nya sarkastik.

"Riel, jangan mulai. Bilang ke gue apa yang terjadi sama lo, hem?" sekali lagi Ariel mengukir senyum miring.

"Enggak usah ngurusin gue, Stef. Lo samperin aja tuh cewek." dia menunjuk kearah tangga dengan dagunya, membuat Cinta dan Stefan menoleh kesana.

Willona masih berdiri memperhatikan mereka. Tanpa berucap apapun lagi, Ariel berbalik badan meninggalkan Stefan yang terdiam memperhatikannya. Cinta yang masih disana pun menepuk pundak Stefan.

"Tangannya kena luka goresan kaca." bisik Cinta, sebelum kemudian dia pun pergi menyusul Ariel.

Stefan menghembuskan nafas dengan mata terpejam. Dia harus kembali ke Willo dan memenuhi janji nya pada gadis itu untuk makan bersama di kafetaria

OUR STORIES (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang