OS~PART 23

1.3K 154 47
                                    

STORY BY WIWIT GOMEZ
































。。。。



"Ya Allah, astaghfirullah Ayah kenapa?!" Ira bertanya panik saat dia membuka pintu dan melihat Esa memapah Mathias.

"Yu--Yuki bu." Mathias berusaha memberi tahu. Ira membantu Esa membawa suaminya masuk kedalam. Mereka mendudukan Mathias di kursi dengan menselonjorkan kaki nya.

"Yuki kenapa?" Ira bertanya. Kemudian Kevin muncul dan langsung mendekati Esa. Kevin mencengkeram kerah baju pria itu membuat Ira memekik.

"Elo kan yang ada di balik semua ini?! Lo sengaja nyuruh dia bawa Yuki kan?!"

"Kevin, ada apa sih sebenernya?" Kevin menoleh pada Ira, tanpa melepaskan cengkeramannya.

"Yuki kabur dengan Al bu." Ira terperangah. Dia kemudian menatap Mathias dengan tatapan 'tuh, lihat kan?!' yang di balas oleh Mathias dengan pejaman kedua mata.

Esa menggenggam pergelangan tangan Kevin, lalu melepaskannya dari kerah baju yang ia pakai. Pria itu membalas tatapan Kevin dengan tenang.

"Mereka yang menginginkannya, gue cuma membantu, Vin."

"Lo tuh ya--" Kevin mengangkat kepalan tangan nya siap melayang ke wajah Esa ketika Ira berteriak.

"Kevin, cukup!!" Kevin pun seketika menurunkan tangannya. Esa menatap Kevin, Ira dan Mathias bergantian.

"Bukan Esa ikut campur keluarga Paman Mathias, tapi kalian juga perlu tau, bukan hanya Yuki yang tidak menginginkan pertunangan ini, tapi Esa juga, Paman. Esa sudah menganggap Yuki adik Esa sendiri, dan bagaimana mungkin seorang kakak tunangan dengan adik nya? Lagi pula, kita sama-sama sudah mempunyai pilihan, dan itu tidak bisa di paksa untuk merubah nya. Cinta itu tidak bisa di paksa, Paman."

Dia menunggu reaksi mereka, namun ketiga orang itu hanya terdiam.

"Kalian tidak usah khawatir soal Yuki. Al bukan pria brengsek kok. Dia akan menjaga Yuki dengan baik."
Kevin tersenyum sinis.

"Yakin banget? Emang lo berapa lama kenal dia Sa?" Esa tersenyum.

"Tidak butuh kenal lama, melihat perjuangan mereka untuk menentang kalian aja, udah bisa di lihat kalau mereka saling mencintai. Al mencintai Yuki. Dan cinta yang tulus itu tidak akan membiarkan orang yang kita cintai terluka karena kita."

Ponsel Kevin berdering setelah Esa selesai mengucapkan kalimatnya. Dia merogoh ponsel dari saku celana, melihat nama Verrel ada disana.

"Ya Rel?" tubuh Kevin berubah tegang dan itu membuat Ira, Mathias dan Esa menatap bingung padanya.

"Mil--Mila,,"

...........

Suasana di pemakaman itu nampak canggung. Ariel dan Stefan yang biasanya dekat kini mereka berdiri saling berjauhan. Dari balik kaca mata hitamnya, Stefan memperhatikan gadis itu. Meski dia tidak melihat kedua mata Ariel karena di tutupi kaca mata, namun dari hidung nya yang merah, Stefan bisa menebak kalau Ariel habis menangis. Ada yang terjadi dengan gadis itu dan Al. Mungkin, Ariel menghindarinya karena gadis itu berfikir Stefan lah yang memberitahu soal majalah itu ke Al.

Keharuan menyelimuti mereka ketika Verrel yang tak berhenti menangis itu berdiri dari sisi Mila yang sudah berada di dalam gundukan tanah merah. Verrel berbalik badan, menatap Ibu nya juga menangis di pelukan Ayah nya. Wanita itu mendekat, dia berharap bisa memeluk anak lelaki nya. Dan doa Vina terkabul ketika Verrel melingkari tubuh nya, membenamkan wajahnya di bahu wanita itu.

OUR STORIES (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang