TIGA

2.8K 294 14
                                    


         "Bright..." bisik anne terlihat terkejut melihat bright berdiri disana,
         "apa kamu mendengar obrolan kami?" tanya gunsmile, sedikit takut karna melihat bright yang menatap tajam seakan-akan ingin membunuh mereka.

      "aku sudah lama tau tujuan kalian, dan kali ini aku semakin tau apa yang kalian rencanakan"
    Anne tersenyum sinis berjalan pada bright, entah kenapa wanita itu mengumbar senyum yang seharusnya, ia merasa malu dan takut karna bright mendengar semuanya, "kalau kamu sudah tau, apa yang mau kamu lakukan? Memberitahu ayahmu?"

     "sudah waktunya ayah membuka matanya untuk melihat siapa kalian sebenarnya"
    "apa ia akan percaya padamu? anak sepertimu tak akan mungkin dipercayainya,"

     "kenapa tidak? Kalau aku punya ini..." sesaat bright menunjukan ponselnya yang tak mengira kalau saat itu sebuah rekaman suara terdengar...

       #kamu lupa mama lebih hebat darinya, ayahnya yang bodoh itu akan lebih mempercayai mama. Mama akan buat ayahnya membencinya, bahkan mama akan mengusir orang itu dari kehidupan kita. Jadi untuk itu kamu harus bersabar# singkat bright menyalakan hasil rekaman yang ia buat, tentu itu membuat anne dan gunsmile melongo begitu terkejut, bright merekam pembicaraan mereka.

      "ayah mungkin tidak percaya padaku, tapi suara kalian pasti akan membuatnya percaya" lanjut bright terlihat tersenyum penuh kemenangan, berharap ini adalah akhir dari rencana mereka.

     "anak sialan!!!" gunsmile mengumpat menjadi emosi dan serasa ingin meninjunya tapi ibunya menahan gunsmile yang ingin bertindak.

      "bersiap-siaplah kalian menerima hukuman kalian, karna aku pastikan kalian akan masuk penjara" ujar Bright masih dengan senyum sinisnya, sambil berbalik dan beranjak pergi, ia menekan panggilan no.ayahnya.
     
     "Hallo yah, dimana ayah sekarang" Bright bicara ditelpon sambil melangkah pergi meninggalkan mereka.

    "Mah, kenapa kita biarkan dia pergi. Harusnya mama biarkan aku menghajarnya" gunsmile Masih dalam posisinya berdiri, sangat begitu kesal.

     Anehnya mamanya saat itu sama sekali tidak melakukan apapun, malah membiarkan bright pergi begitu saja dengan bukti rekaman diponselnya. "Kamu tenang saja gun, tidak akan terjadi apa-apa"

     "tenang bagaimana mah. anak itu sudah merekam kita. Kalau sampai ia memberikan pada ayahnya. Bisa-bisa kita terusir dan masuk penjara" keluh gunsmile, tak percaya mamahnya bisa setenang itu. Padahal jelas-jelas bright pergi untuk menemui ayahnya.

     "kita lihat saja nanti," bisik Anne sambil melipat kedua tangannya, membuat gunsmile bingung dengan reaksi mamanya yang nampak tidak panik dan seperti tak ada masalah. "apa ia bisa melakukan itu"

      Apa yang sebenarnya difikiran anne dengan bicara seperti itu, apa ada rencana yang telah dibuat untuk bright.

       Bright tak mengetahui apapun tentang itu, ia hanya berjalan menyusuri koridor lantai hotel, menemukan ruang aula yang dimana ayahnya ingin bertemu dengannya.
     Bright tak sabar ingin menunjukan langsung rekaman yang ia buat pada ayahnya, bagaimana reaksi ayahnya saat mendengar semuanya. Apakah ayahnya akan langsung menceraikan wanita itu dan mengusir keduanya. Itu yang diinginkan bright sejak lama.

       "ayah.." Bright melangkah masuk kedalam ruang aula, melihat ayahnya yang berdiri disana seorang diri. Maka ia berjalan menghampirinya, "Ayah ada sesuatu yang ingin aku..."

    'Plokk'

    Suara bicara bright terhenti saat ketika tangan ayahnya tiba-tiba mendarat dipipinya. Syok...tentu bright mendapati wajahnya yang terasa panas karna tamparan keras dari tangannya.

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang