Sembilan

2.3K 240 15
                                    

   
         Tommy berjalan keluar dari rumahnya, Hendak pergi menuju tempat kerjanya di kedai minuman Yang tak jauh dari rumahnya.

       Tapi saat baru melangkah keluar, mengunci pintu rumahnya.
       Tiba-tiba ia dikagetkan dengan seseorang yang saat itu berlari kearahnya. Lalu mendorong dirinya kembali masuk kerumahnya.

    "Hei...hei"
    Tommy terdorong dengan tubuh besar orang yang berada dibelakangnya.

       Entah siapa dan mengapa orang itu, Tiba-tiba menariknya masuk kedalam rumahnya. Dan menepikan dirinya pada pintu yang ditutup rapat oleh orang itu.

      "Kau...Ehmmp" tommy yang ingin bicara, langsung dibekap oleh pria itu. Pria yang berposi tinggi dan Berdiri tegap dihadapannya menahan dirinya untuk diam.

      Sedangkan ia celingak celinguk mengintip dari kaca jendela, seakan-akan sedang mengawasi sesuatu dari dalam rumah.
       Dan memang nyatanya ada beberapa pria yang saat itu berada diluar rumahnya, dan pria itu sedang berusaha menyembunyikan dirinya dari mereka.

      Beruntungnya ia bisa masuk kedalam rumah warga untuk bisa menyembunyikan dirinya, hingga orang-orang yang mencarinya pun kehilangan jejak lalu pergi.
   
      Namun Sementara tommy berdiam diri dalam posisinya, malah justru membiarkan pria itu membekapnya bahkan ia rela ditahannya karna tommy tau siapa pria yang dihadapannya itu.

    Tentu saja Wajahnya itu menyerupai artis idola yang ia sukai saat ini.

       "Hah..." pria itu menghela nafas merasa lega para preman yang mengejarnya sudah pergi. Dan melepas bekapan tangannya dari mulut tommy.

      "Jimmy...kau jimmy karn kan" sahut tommy yang langsung berekpresi girang. Ingin mendekapnya, tapi jimmy langsung mundur menghindari tanganya, tapi tommy ingin terus datang mendekatinya. "apa aku mimpi! Aku bisa melihatmu disini..oh tuhan, Jimmy"

      "Tu... tunggu. kau tau aku?" jimmy masih terus menghindari tommy yang ingin datang mendekap. Karna takut dengan pria kecil yang seperti ingin menyerangnya.

      "Ya tentu saja aku tau. Kau adalah bintang sarawat. Kau idolaku...kau kesayanganku"

      "Hei...berhenti. dengar ya! Aku tau kau pasti fans beratku. Tapi tolong jangan menyentuhku" jimmy melangkah mundur saat tommy ingin berlari padanya. Tentunya jimmy tak mau sembarangan disentuh apalagi laki2 yang tak ia kenal.

     "Tapi aku suka padamu, kau itu idamanku..." Seru tommy.

    "aku bilang jangan menyentuhku, Okee"

        "ya Baiklah." Tommy sedikit merungut karna jimmy melarangnya disentuh, dan tommy pun sebisa mungkin menahan dirinya untuk tidak memeluknya, walaupun ia tau itu bukan mimpi bisa bertemu dengan pria favoritnya.
    

         Akhirnya  Tom menjadi lebih tenang dari sebelumnya, ia bahagia sekali bisa kedatangan tamu besar dalam hidupnya. Rasanya seperti mimpi ia bisa duduk berhadapan dengan jimmy yang saat ini menikmati makan dari masakannya.

         Tapi tidak dengan jimmy yang waspada sekali melihat tatapan mata pria dihadapannya, seakan-akan ingin menerkamnya. Kalau bukan karna kelaparan tidak mungkin jimmy mau duduk dan berlama-lama didalam rumahnya itu,
    "berhentilah, melihatku seperti itu" cetus jim yang masih sambil menikmati makannya.

       "aku sedang berfikir apa ini mimpi atau nyata, kau bisa ada disini" seru tommy, tersenyum menyeringai.

      "kau sering melihatku tampil?" Jimmy bertanya masih sambil menikmati telur gorengnya.

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang