Lima Belas

1.7K 188 9
                                    

Betapapun kejamnya dunia
Tak bahagia, penuh gelap, dan berduka
Aku telah lewati banyak hal
Menyedihkan, tapi ku baik saja 🎶

         Bright memetik senar gitarnya, memainkan gitarnya, dan menyanyikan sebuah lyric yang entah itu ada di fikirannya saat ini.

        Duduk dihalaman seorang diri, Memandang kearah depan dengan tatapan kosong sambil berusaha melupakan segala apa yang diucapkan win, karna jujur tak bisa ia pungkiri kalau itu sangat menyakitkan.
  
        Ia mencoba melupakan, dengan mengalihkan bermain gitar, tapi ucapannya sulit dilupakan dan seakan-akan itu melekat diotaknya.

      'Kau brengsek,bright...kau brengsek'

      'Kau seorang penipu'

      'kau tau, aku paling benci dengan seorang pembohong tapi yang paling kubenci adalah dirimu'

Tak ku rasakan
Tak ku takutkan s'galanya
Siap ku terima

Kamulah pintaku, tuk memilikimu
dirimu, tak ingin ada yang lain.
Kau aku pintaku, tuk kita bersama
Doaku lebih baik dari apapun. 🎶

        Perasaan terombang ambing yang begitu menyesakkan juga dirasakan Win. Karna win juga tak hentinya terfirkan ucapan bright.

        "pukul aku sesukamu, jika kau masih memendam perasaan benci padaku, win."

     
        "Kalau dengan memukulku bisa buat kamu tenang dan senang. aku terima win. Tapi kalau kamu benci aku karna menyukaimu, untuk apa kamu nyakitin tangan kamu hanya untuk memukulku"
    
       "Aku itu bukan seorang Gay, yang menyukai banyak laki-laki. Tapi Yang aku sukai hanya kau. Jika kau pun bukanlah laki-laki, perasaanku tetaplah sama win"
       

        Ia sedari tadi merungut, dimeja makan bersama keluarganya.
       Dalam keadaan tak mood, nafsu makannya menghilang begitu saja, dalam duduknya ia hanya melamun dan tak fokus dengan apa ia lakukan sampai tak sadar tangannya terus tergerak menuangkan sambal kedalam nasinya.

       "Hei...hei win..." phonya yang sadar melihat win menuangkan banyak sambal kedalam makannanya langsung menegurnya. "kamu ini kenapa, lihatlah"

      "Hah.." Win terperanjat, melihat sambal buatan maenya sudah menutupi makanan miliknya.

       "kamu bisa sakit perut kalau memakan itu," maenya langsung menarik piring miliknya agar win tak melanjutkan makannya. "mae ganti piringmu ya"

      "tidak usah mae, aku sudah tidak lapar. Aku mau tidur saja" ujar win malah beranjak dari duduknya. Karna sedari tadi memang ia sudah merasa lelah dengan fikirannnya, jadi ia mencoba untuk mengistirahatkan dirinya.

      "tapi kamu belum makan sedikitpun, win.." ujar mae yang memanggilnya. "Win" Tapi win tetap pergi tak merespon panggilan ibunya.

     "Hah, anak itu" pho hanya geleng-geleng melihat perubahan win yang tak biasa.

     Mereka menjadi bingung melihat win yang sejak kemarin kelihatan murung dan tak banyak bicara, biasanya ia tidak seperti itu. Win itu selalu ceria dan paling bawel dirumah apalagi kalau soal makanan ia tidak pernah melewatinya.

       Dan new yang paling sadar kalau adik sepupunya itu tidak fokus dengan dirinya sendiri. Dan new menduga itu pasti karna ia sedang memikirkan hal lain, terlebih new tau perubahan win begitu sejak ia bertengkar dengan bright.

   

Meski harus lewati semua
Sesulitpun kita kan tetap bertahan

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang