Pagi-pagi sekali Rega sudah stay di depan rumah Bella. Perasaan khawatir menyelimutinya ketika Bundanya berkata Bella sudah pulang ke rumahnya. Dia kesini hanya untuk memastikan gadis itu ke sekolah tanpa lecet lagi sekalian menjemput Bella. Kalian pasti sudah tau apa yang dia khawatirkan
Pintu rumah besar itu terbuka menampilkan Bella dengan seragam lengkapnya di temani asisten rumah tangga yang dia tau namanya Bibi Yuan
Rega berjalan menghampiri Bella "lo kenapa ngga kabarin gue kalo mau pulang? ngga papa kan?" tanya Rega cemas
"ngga papa Den, majikan saya ngga ada di rumah dan kemarin yang jemput Non Bella itu saya" jawab Bibi Yuan
"panggil Rega ajak Bi, nama saya Rega bukan Den hehehe"
Bibi Yuan tersenyum menanggapi
"ngapain kesini?" tanya Bella
"mastiin lo baik-baik aja. Gue khawatir tau"
Bella mengambil tangan Bibi Yuan "aku berangkat dulu ya Bi. Assalamualaikum" pamitnya dan berjalan begitu saja tanpa memedulikan Rega. Cowo itu juga pamit pada Bibi Yuan dan segera menyusul Bella
"eh.. Mau kemana?" Rega mencekal pergelangan tangan Bella "cari angkot" balas Bella singkat
"ngga. Lo bareng gue ke sekolah" baru saja Bella ingin berbicara, Rega lebih dulu memasangkannya helm "gue ngga terima penolakan kali ini jadi lo nurut aja ya"
Rega menyalakan mesin motornya "siap?" Bella hanya berdehem sebagai jawaban. Sedetik kemudian Rega mengambil tangannya dan sudah melingkar di pinggang cowo itu "Pegangan, takutnya lo jatuh. Kan ngga lucu kalo bidadari jatuh dari motor. Bidadari jatuhnya dari surga"
Di balik helm itu Bella tersenyum tipis. Tapi hanya sedetik dan ekspresinya kembali datar. Kalian jangan salahkan sikapnya yang cuek. Karena di balik sikap cueknya selama ini ada perasaan yang begitu dalam untuk Rega. Percaya
***
Rega yang baru saja turun dari motor memperbaiki rambutnya yang acak-acakan sementara Bella berusaha membuka helmnya. Gadis itu berdecak pasrah, Rega tersenyum seraya membukakan helm Bella
"caranya tuh gini, di tekan dulu terus di buka deh" tuntun Rega
Tanpa mereka sadari jarak mereka hanya berkisar beberapa senti, bahkan Bella bisa mencium bau parfum yang Rega pakai. Tak bisa ia cegah, jantungnya berdebar saat mereka sedekat ini
"makasih" Bella langsung berlari meninggalkan Rega yang terbengong melihat Bella
Cowo itu menggeleng diikuti senyuman manisnya pagi ini "gemesin banget dia tuh"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Grumpy Girl
Teen Fiction[PROSES REVISI] Semesta kadang melucu soal takdir Semesta sengaja mempertemukan kita, Namun menyatukan kamu dengan dia Semesta memang suka bercanda Dan mereka adalah korban dari kebercandaan itu Semuanya terjadi secara tiba-tiba, mereka berakhir den...