15. -Permainan 100 hari Rega

932 82 5
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









Jam menunjukkan pukul 17.00 yang artinya latihan selesai. Walaupun besok Rega hanya bermain setengah permainan saja, Rega tetap harus ikut latihan karena dia termasuk bagian dari tim. Semua penonton —siswi Angkasa maupun sekolah lain— meninggalkan tribun satu persatu. Latihan saja seramai ini bagaimana dengan besok, dua kali lipat lebih ramai dari ini. Jelas saja karena prince charming Angkasa yang bermain. Setelah sekian lamanya dia tidak turun ke lapangan basket untuk bertanding

Tara dan Bella masih duduk di tempatnya, Bella menunggu Rega berganti pakaian sedangkan Tara menunggu jemputannya sekalian menemani Bella

"lo di jemput kan?"

Tara mengangguk. Bersamaan dengan itu Rega dan yang lainnya menghampiri. Tara tidak bisa mengedipkan matanya melihat pemandangan ini. Rega bersama dengan yang lainnya berjalan menghampiri. Ralat. Menghampiri Bella

"Ga, kita duluan ya" pamit Farrel

"eh Farrel... Kita keluar bareng"

"ayo"

"Bell, gue tunggu jemputannya di luar aja. Takut ganggu nih" pamit Tara dengan senyum penuh artinya menatap Bella dan Rega bergantian

"apasih!"

Dan Tara pun pergi bersama Farrel dan pemain basket lainnya

"habis ini kita kemana?" tanya Bella

"katanya ada yang mau di omongin sama gue. Gue udah siap terima jawaban lo nih, jadi iya atau ngga?"

Bella memutar bola matanya "is... bukan tentang itu juga"

"oh bukan ya? Kirain hehehe.." Rega tertawa kecil. Padahal sedaritadi dia sudah sangat penasaran dengan jawaban Bella "lo udah izin ke bokap lo kan? Hari ini pulangnya telat"

Bella mengangguk

"kita ke Cafe aja ya, sekalian makan. Gue laper nih"

"terserah"

***

"lo masih marahan sama Bima?" tanya Bella takut-takut

Rega mendongak menatap tidak suka dengan topik yang ditanyakan Bella "kenapa nanya gitu?" 

"jawab aja. Masih marahan ngga?" 

"emang gue sama Bima pacaran sampe harus marahan? kata marahan itu cocoknya cuma buat orang yang punya hubungan. Gue sama Bima ngga ada hubungan sama sekali, jadi kenapa harus marahan?" tukas Rega sambil kembali menikmati hidangannya

"bodoh... maksud gue lo sama Bima masih berantem?" 

Rega meletakkan sendoknya lalu menghela nafas "kita ngga bakalan berantem kalo dia ngga terang-terangan bilang suka sama lo. Bukan cuma Bima, cowo lain juga bakalan gue hajar kalo berani deketin lo" 

My Grumpy GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang