Sejak malam pengakuan Bella, Rega tak hentinya tersenyum. Moodnya sangat bagus beberapa hari terakhir ini. Wajahnya selalu bersinar lengkap dengan senyum menawan yang tak pernah luntur dari bibir itu
"berhenti senyum kayak gitu! Nanti orang ngiranya lo pasien rumah sakit jiwa yang kabur"
Rega sama sekali tidak mengubris. Dia masih sibuk mengetik sesuatu di balik ponselnya. Farrel yang duduk di samping Rega melirik sinis. Sumpah. Rega terlihat seperti orang gila
"emang udah ngga waras dia tuh" celetuk Bima sambil melempar sekaleng minuman untuk Farrel yang baru saja di ambilnya. Mereka di ruang osis. Baru saja selesai rapat
Rega tidak banyak bicara karena Bima yang memimpin rapat. Ia hanya banyak tersenyum membuat anggota osis perempuan jadi tidak fokus
"ngga pegel bibir lo senyum terus? gue aja pegel liatnya" kata Farrel
Dan tidak diubris lagi oleh laki-laki itu. Farrel membuang nafas kesal lalu memukul kepala Rega menggunakan bantal sofa. Rega kembali tersadar. Memang suda sadar sih, pikirannya yang tidak sadar
"apasih! ganggu aja lo ah"
"astaga Ga... lo habis di apain Bella sampai gila gini"
"kepo lo"
Farrel mendengus. Bima tertawa dan Rega kembali sibuk dengan ponselnya
Rega: dimana?
Calonnya Rega: kntin
Rega: makan yang banyak biar gemuk
Calonnya Rega: lo ngatain gue kurus?
Rega: ngga
Rega: lo kurus pun tetep cantik di mata gue BellCalonnya Rega: bct tkg gmbal
Rega: tapi lo suka sama si tukang gombal ini kan?
Calonnya Rega: bdmt
Rega: hahahaha ngaku Bell
Rega: dih di read doang
Rega: Bell
Rega: Bellaa
Rega: sama siapa di kantin?
Rega: gue nyusulRega dengan cepat memasukkan ponselnya ke dalam saku
"gue ke kantin duluan ya. Bye kesayangan gue"
Farrel dan Bima saling melempar tatapan menjijikkan
"kesayangan pantatmu!"
"tuh anak habis makan apa sih jadi ngga waras gitu"
***
Bella berdiri saat ibu-ibu kantin itu meneriaki namanya untuk mengambil pesanannya. Dia membawa nampan menuju tempat Tara menunggunya
KAMU SEDANG MEMBACA
My Grumpy Girl
Roman pour Adolescents[PROSES REVISI] Semesta kadang melucu soal takdir Semesta sengaja mempertemukan kita, Namun menyatukan kamu dengan dia Semesta memang suka bercanda Dan mereka adalah korban dari kebercandaan itu Semuanya terjadi secara tiba-tiba, mereka berakhir den...