[PROSES REVISI]
Semesta kadang melucu soal takdir
Semesta sengaja mempertemukan kita, Namun menyatukan kamu dengan dia
Semesta memang suka bercanda
Dan mereka adalah korban dari kebercandaan itu
Semuanya terjadi secara tiba-tiba, mereka berakhir den...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bella berangkat ketika langit masih gelap, matahari masih bersembunyi. Saat jam sudah menunjukkan pukul 05.15, Bella sudah siap untuk pergi. Dibantu oleh Bibi Yuan, mulai dari mempersiapkan seragamnya dan memberikannya bekal. Karena pastinya Bella tidak akan ikut sarapan pagi ini
Bibi Yuan juga sempat memberikannya uang untuk ke sekolah tapi ia tolak. Sebab uang sakunya masih ada. Tapi Bibi Yuan memaksa jadi mau tidak mau Bella mengambilnya
Alasan dia pergi pagi buta. 1. Menghindari Erik dan Diana 2. Tidak mau bertemu Erik 3. Menghindari Rega 4. Agar punya banyak waktu untuk bersembunyi dari Rega 5. Karena matanya bengkak, terlalu mencolok jika ke sekolah di jam biasa 6. Tara juga harus di hindari 7. Dan jika matanya masih bengkak, dia akan membolos
Bella membuka maskernya dan bernafas lega saat kelas masih kosong. Iyalah kosong, siapa yang datang ke sekolah sepagi buta ini? Di letakkannya tas beserta maskernya kemudian beranjak pergi mencari tempat yang tidak bisa di datangi Rega. Tak lupa ia juga mematikan ponselnya
Dan Bella memilih untuk pergi ke ruang latihannya. Mengambil perlengkapan memanah. Hanya untuk bermain sebentar. Memanah bisa menyegarkan pikirannya, dengan begitu dia bisa melupakan sebentar masalah yang membuat pikirannyanya kacau
Menembakkan 10 anak panah tepat sasaran, Bella menghembuskan nafasnya. Dia menunduk setelah melepaskan anak panah ke 10 dan menghembuskan nafas lagi. Kemudian berjalan mencabuti anak panah yang tertancap untuk dipakainya lagi. Anak panah itu bagaikan emosi yang harus dia lepaskan. Bella menyalurkan semuanya disana
Dia berhenti tepat pukul 06.20. Pasti sudah banyak yang datang. Bella merapikan perlengkapannya. Ia masuk ke dalam ruang ganti yang terdapat cermin, menatap matanya dari pantulan cermin itu. Sudah tidak terlalu bengkak. Mungkin ia tidak perlu membolos
Bella masuk kedalam perpustakaan sebentar untuk mengambil buku bacaan. Kemudian berlari menuju auditorium. Lebih tepatnya belakang bangunan besar itu.
Tempat yang jarang di datangi. Terkesan horor karena disini sepi dan pohon besar menambah kesan horornya. Tempat ini biasanya di gunakan anak-anak pramuka untuk berkemah
Bella duduk di bangku besi bawah pohon. Duduk menyandar dan kaki di luruskan kemudian mulai membaca. Sampai pada pukul 07.20 Bella berhenti membaca. 10 menit lagi bell berbunyi. Tapi pikirannya masih saja teringat kejadian kemarin. Suara keras Ayahnya, tamparan yang masih terasa dan pukulan lain yang dia terima. Semuanya masih membekas. Membuat Bella lagi-lagi menangis jika mengingatnya
Kenapa hidupnya harus semiris ini? Kenapa dia semenderita ini? Ia selalu berakhir ditinggalkan dan membenci. Dia tidak tau bagaimana hubungannya dengan Ayahnya besok-besok. Bella tidak tau harus bersikap bagaimana
"i got you"
Bersamaan dengan suara yang mengampirinya, satu air matanya lolos, Bella segera menghapusnya dan bersiap untuk pergi. Sebab dia tau pemilik suara itu. sekon berikutnya Rega sudah duduk di sampingnya
