26. -Davino

690 86 11
                                    

"apa?" 

"jagain bentar Ga, Bunda mau ke Butik dulu" 

"Arga aja ah Bun, aku punya janji sama Bella Bundaaa...." Rega merengek memasang wajah kekanakannya

Tadi saudara Ayah datang dan meminta tolong untuk menitipkan anaknya di rumah. Bunda juga tidak tau kalau di butik terjadi masalah kecil

"Arga ngga ada di rumah Rega, tadi izin mau main"

"yaudah bawa aja ke Arga biar main bareng. Aku mau jalan berdua sama Bella Bun, berdua cuma berdua. Bunda ih ngga ngerti" tolak Rega. Bunda menggeleng keras tidak setuju "Davino sama kamu. Ajak jalan juga bareng Bella. Bella pasti suka anak kecil"

Rega menggeleng menghentakkan kakinya sedangkan Bunda menghampiri Davino yang asik menonton kartun

Setelah kepergian Bundanya, ia mencoba menelpon Arga

"wae?" (kenapa?)

"lo dimana?" tanpa basa-basi sama sekali Rega langsung mengarah ke topiknya

"warnet"

"lo punya komputer, kenapa masih ke warnet? Pulang, dicariin Bunda katanya"

"ngga usah sok nyuruh gue pulang, mau kabur kan lo?"

"gue mau jalan berdua sama Bella, Arga. Masa lo ngga ngerti perasaan gue sih!" rutuk Rega kesal

"bodoamat! Itu urusan lo bukan urusan gue"

"bangsat lo Ar-"

"kembaran sialan!" Rega mengumpat keras sebab sambungan terputus secara sepihak. Tidak ada cara lain selain pasrah. Dia mengacak rambutnya frustasi

"damn it!!"

Rega menyeret kakinya pasrah mendekati Davino. Enak sekali makan es cream duduk anteng sambil menonton kartun. Ck! Rega tidak berhenti mengumpat dalam hati

"abang mau ngga?" tawar Davino

Davino yang tahun ini menginjak usia ketiga tahun adalah anak yang pintar, pandai berbicara dan pandai melawan Rega tentunya. Sebenarnya Rega suka bermain dengan Davino, suka berdebat karena Rega suka mendengar Davino berceloteh, tapi tidak dengan situasinya sekarang. Dia mau jalan berdua dengan Bella. Hanya berdua. Tanpa Davino. Tapi mau bagaimana lagi? Hanya mereka berdua disini

"Mama kamu kemana sih?"

"ke kantor Papa"

"di rumah kamu emang ngga ada orang?"

"ada, tapi Davino maunya disini" jawab Davino. Rega mendesah frustasi menatap Davino kesal yang memasang wajah tidak bersalah sama sekali "lo tau ngga sih gue tuh mau jalan sama pacar gue" sungutnya

"ngga tau"

Rega memejamkan kan matanya, menarik nafas dalam mencoba untuk tidak melakban mulut anak ini

"kamu di rumah aja ya" ujar Rega dengan senyuman. Berharap Davino akan setuju tapi senyum itu langsung berubah menjadi wajah datar

"ngga, pokoknya Davino ikut!"

"kamu tuh udah gede, tinggal di rumah apa susahnya sih. Nanti abang beliin es cream yang banyak" tawar Rega namun Davino menggeleng membuat Rega lagi-lagi harus menelan emosinya

"kalo aku ngga ikut, aku aduin ke Tante Tania"

Ini anak di kasih makan apasih, pinter banget ngelawan gue!

Calonnya Rega: ga jadi ya? ok

Rega menepuk jidatnya saat membaca pesan itu. Bella pasti sudah menunggunya sedangkan dia belum mandi sama sekali. Rega mengambil kunci mobil Bunda yang sengaja di tinggalkan untuknya. Membawa Bella ke rumah selagi menunggunya bukan ide yang burukkan?

My Grumpy GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang