12. -Cemburu

1K 91 0
                                    

Suara riuh dan teriakan memenuhi lorong-lorong koridor Angkasa. Mereka menyoraki dua laki-laki yang saling memukul entah apa sebabnya

Rega menendang hingga tubuh lawannya terjatuh, laki-laki itu menindisi dan kembali memukul meluapkan emosinya. Lawan yang tak lain, Bima. Entah bagaimana laki-laki itu bisa membuat si prince charming Angkasa semarah ini. Tidak ada yang berani melerai

"REGA!!" teriak yang menginterupsi pergerakan Rega. Lingkaran manusia itu terbelah memberi jalan pada pawang singa yang sedang mengamuk ini

"bangun" kata Bella mengulurkan tangannya pada Bima yang tergeletak di lantai. Namun Rega lebih dulu menepisnya. "apa-apan sih!" protes Bella dan mengulurkan tangannya kembali membantu Bima bangkit

"kalian ngapain masih nonton disini?! Bubar! Bubar!!" Tara yang datang bersama Bella membuarkan murid Angkasa "bukannya di lerai malah di tonton doang"

Farrel datang dengan nafas ngos-ngosan akibat berlari dari lantai tiga, tepatnya ruangan Pak Rudi "kalian—"

Rega menarik Bella pergi dari sana, Bima tak berhenti melayangkan tatapan tajamnya pada Rega

"main pergi aja bocah" ucap Farrel "lo ngga papa kan bro?" tanyanya pada Bima

"sakit ya bro?" Farrel menyentuh sudut bibir Bima yang berdarah membuat Bima merintih sakit "sakit? Hah sakit?! Makanya ngga usah berantem kalo tau sakit goblok!!" omel Farrel sambil memukul pelan bahu Bima

"sakit anjing!! Kenapa lo pukul lagi setan?!"

"tau sakit malah berantem, muka lo bonyok kan nih" Farrel masih mendumel, sementara Tara terkekeh melihat perdebatan keduanya

"obatin"

Farrel menarik dasi Bima agar mengikutinya layaknya Ibu-ibu yang memarahi anaknya "ngga usah banyak gerak, gue tampol nih!!"

***

"sekarang apa lagi Rega?" tanya Bella diikuti helaan nafas jengahnya

Tanpa menjawab, Rega mengambil tangan Bella kemudian di usapnya. Sementara Bella menatap bingung

"apaan sih Ga!"

"ngilangin bekas Bima di tangan lo"

Bella menganga dengan pipi memerah malu, lantas ia menarik kembali tangannya "a-a..pa sih Ga! Gajelas banget"

"tapi suka kan?" goda Rega menaik turunkan alisnya mendapat pukulan di lengannya

"akh! Sakit tau" rintih Reha kesakitan membuat Bella gelagapan sendiri

"ya lo sih nyebelin banget!!"

"iya iya maaf"

Bella mendengus, lalu menarik Rega memasuki uks. Petugas PMR yang ada di sana menghampiri mereka "ada yang bisa saya bantu kak?"

"lo obatin lukanya dia"

"gue maunya lo Bell" protes Rega

"ngga!" Bella melemparkan tatapan dinginnya, adik kelas yang bertugas itu hanya bisa tersenyum kikuk "jadi kak...?" tanyanya dengan kotak P3K di tangannya

"abis ini lo ke gedung aula" setelah itu Bella melenggang pergi

"aku obatin ya kak"

Rega mengangguk pasrah. Sementara adik kelas itu berusaha menenangkan detak jantungnya yang ingin. Efek dari ketua osis biang onar ini.

My Grumpy GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang