Chapter 27

6 3 0
                                    

28 Maret 2020

"Gue udahan!" Ucap Fanda dengan nada kesal, matanya memicing ke arah Galang yang sedari tadi menang main uno.

"Panda ngambek, kalah mulu si!" Timpal Galang kesal karena permainan sedang seru tapi Fanda udahan.

"Lu juga si, Lang. Curang!" Tegur Faki pelan tak terlihat marah.

"Ya udah gimana kalo main truth or dare?" Tiba-tiba Stella mengajukan ide.

"Gak mau, ntar aku dijahilin kalian suruh minta nomor nenek-nenek di kereta ini." Tolak Galang mentah-mentah.

"Gimana kalo tidur?" Tawar Faki dengan nada santainya, kemudian dia memasang earphone dan menutup matanya dengan jaket yang dia lepas karena panas. Maklum kita bermpat naik ekonomi.

Awalnya Fanda ngamuk-ngamuk karena naik kereta ekonomi ke Malang pasti membutuhkan waktu yang lebih lama. Stella juga berusaha untuk merayu Faki agar naik kereta eksekutif namun gagal. Faki berdalih bahwa naik ekonomi emang lebih lama, itu berarti mereka berempat akan menghabiskan waktunya bersama dengan lama. Perjalanan ini awalnya mengasyikan, ketika Fanda dan Stella mengerjai Galang. Meskipun akhirnya Stella kalah, dan saat Galang mengganggu ketiga temannya yang sedang tertidur pulas.  Lebih puas lagi ketika Galang mengambil foto aib Fanda ketika tidur karena mulutnya terbuka. Belum lagi drama baju, Fanda benar-benar ingin baju yang sama dengan Faki. Alhasil, Fanda memakai kaos milik Galang yang serupa dengan Faki. Momen terbaik yang ada selama beberapa jam dikereta adalah saat Faki bernyanyi. Dia kalah main uno dan ditantang menyanyi oleh Stella. Meskipun dengan terpaksa, suara Faki begitu merdu menyanyikan lagu  a thosand years. Lagu yang seolah-olah diperuntukkan Stella dan setelah momen itu Faki memberi Stella sebatang coklat yang membuat Fanda makin terbakar api cemburu. Anehnya lagi, Galang justru memberi Fanda indomie goreng yang harus dimakan mentah-mentah dengan bumbunya. Meskipun awalnya menolak namun satu bungkus indomie itu habis di makan Stella dan  Fanda. Rasanya perjalanan pertama yang Stella pernah lalui dengan sahabatnya.

Saat semuanya lelah dan hari sudah malam, semua orang tertidur. Stella yang matanya tetap terjaga mendapati pemandangan yang membuatnya meneteskan air mata, bangku disebelah kanan mereka ditempati oleh empat orang. Ibu, bapak dan dua anaknya. Anaknya yang satu berumur sekitar delapan tahun dan yang satunya lagi masih bayi. Saat itu Stella terus saja melihat mereka, awalnya si bayi tertidur pulas dipangkuan ibunya, namun lama kelamaan bayi itu menangis. Ibunya mencoba menenangkannya, namun gagal. Karena kondisi di transportasi umum, bapak anak itu membantu menenangkan si bayi, akhirnya tangisan bayi mereda saat berada di pangkuan ayahnya, saat detik itu juga air mata Stella membasahi pipi.

Stella melihat mereka dengan kesederhanaan, kasih sayang dan ketulusan. Satu-satunya hal yang tak pernah dimiliki Stella adalah waktu bersama kedua orang tuanya. Apalagi, seperti momen itu, sungguh suatu hari nanti Stella bercita-cita menjadi orang tua yang baik seperti kedua orang tua si bayi.

Stella merasa ada tangan hangat di pipinya, ternyata Faki sudah berada di depan Stella. "Stella.."

"Iyaa Ki." Jawab Stella sambil menghapus air matanya.

"Kamu boleh kecewa sama orang tuamu."

"Sudah, tapi aku.." ucap Stella terpotong melihat bayi yang masih digendong bapaknya menangis lagi.

"Tapi kamu harus bersyukur, hari ini kamu diperlihatkan sesuatu yang belum pernah kamu rasakan."

"Membayangkan saja aku tak pernah."

"Maka Tuhan kasih cara lain, yaitu memperlihatkan kamu dengan hal seperti ini. Kamu ga sendiri, aku juga ga pernah seperti bayi beruntung itu." Jujur Faki yang sontak membuat Stella menatapnya tak percaya.

"Tapi aku bersyukur, ada Oma."

"Dan aku bersyukur kenal kamu sekarang." Ucap Faki yang membuat pipi Stella merona. Sungguh, manis sekali cara Faki menenangkan Stella.

Karena tak bisa mengontrol debaran jantungnya sendiri, Stella bergegas ke toilet. Awalnya Faki menawarkan diri menemani namun Stella menolaknya karena dia bisa sendiri.

______

Rest BrokenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang