6

5.7K 638 75
                                    

"Shin Yuna!"

"Apa Jin?" Tanya Yuna. Ngebalikin badannya ngadep Ryujin.

"Ternyata bener ya lo. Hobinya ninggalin orang mendadak." Jawab Ryujin.

Lah? Tau darimana dia? Batin Yuna bingung.

"Kata siapa?" Tanya Yuna.

"Lia."

"Lia? Lia siapa?" Yuna bingung. Baru pertama kali denger nama Lia.

"Masa sama sahabat lo sendiri gatau?" Ryujin malah ikut-ikutan bingung.

"Hah?"

"Choi Jisu." Jawab Ryujin.

Yuna naikin alisnya. Baru tau kalo Jisu dipanggil Lia.

"Kok dipanggil Lia?" Tanya Yuna.

"Lo gatau kalo Jisu dipanggil Lia?" Tanya Ryujin balik.

"Engga."

Ryujin ngehela nafasnya. Tapi disatu sisi dia sebenernya seneng bisa ngobrol lama sama Yuna. Kok seneng? Gatau deh. Tanya aja sama Ryujin.

"Jisu sama kaya lo, pernah tinggal di luar negeri. Tepatnya sih di Kanada. Pasti lo punya nama inggriskan? Nah Jisu juga sama. Nama inggrisnya Julia, panggilannya Lia." Jelas Ryujin.

"Ohh. Baru tau gue." Jawab Yuna.

Gila ni anak. Dingin amat. Batin Ryujin.

"Nama inggris lo apa?" Tanya Ryujin.

"Hussey."

"Hussey?" Dahi Ryujin ngerut. Namanya kok aneh, pikirnya.

"Iya, aneh ya namanya?" Tanya Yuna.

"Eh engga-enggak!" Jawab Ryujin sambil geleng-geleng

"Yaudah, gue masuk kelas dulu. Udah bel." Pamit Yuna. Emang barusan banget bel bunyi. Istirahatnya udah selesai.

Yuna senyumin Ryujin bentar abis itu dia mulai ninggalin Ryujin.

"Shin Yuna!" Panggil Ryujin.

"Apalagi Jin? Udah masuk nih."

"012xxxxxxx." Sahut Ryujin.

"Hah?"

"No telpon gue. Gue tau lo jenius, pasti lo hapal. Add no telpon gue ya! See you Shin Yuna." Ryujin melambaikan tangannya sambil senyum manis banget. Terus ninggalin Yuna.

Demi apapun pipi Yuna rasanya udah panas banget. Ryujin udah kaya cowo yang awal-awal tahap pdkt ke dia.

Yuna masuk kelasnya dan langsung mulai pelajaran. Untungnya Yuna masuk duluan sebelum gurunya Yuna dateng.

Yuna merhatiin pelajaran kelas. Tapi seketika dia terngiang-ngiang kata-kata Ryujin tadi.

"No telpon gue. Gue tau lo jenius, pasti lo hapal. Add no telpon gue ya! See you Shin Yuna."

Ganggu pikiran Yuna banget. Akhirnya Yuna nulis nomer telpon yang dikasih Ryujin tadi. Emang jeniusnya Yuna udah level tinggi banget. Nomer telpon diucapin sekali doang aja apal.

Jisu tiba-tiba batuk-batuk didepannya. Seketika bikin Yuna inget sesuatu.

Oh iya si kampret ini yang ngasih tau apa-apa tentang gue ke Ryujin nih. Batin Yuna.

"Lia." Panggil Yuna.

Jisu ngehadap belakang. Dia seketika ngeliat tatapan mematikan dari Yuna.

Anjir. Tau darimana dia kalo gue dipanggil Lia? Mati gue. Batin Jisu.

17; [2shin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang