25 (END)

7K 527 77
                                    

"Ryujin, passing bolanya!"

Ryujin segera mem-passing bola yang dia pegang ke arah Yuna. Ganyampe dua detik, Yuna shoot bola ke arah ring.





Masuk dong. Shin Yuna gitu loh.

Ryujin langsung nyamper Yuna dan meluk sebentar pacar kebangaannya itu. Yuna gimana pas digituin? Malu-malu kucing lah.

"Asiknya bucin pas tanding." Ledek Yeji sambil lari ke arah lapangan sebaliknya.

Ryujin dan Yuna ketawa bareng. Mereka menikmati pertandingan final hari ini.






Iya, hari ini tepat setahun setelah kejadian Ryujin sama Yuna balikan. Waktu emang ga kerasa ya, cepet banget.

Akhirnya mereka berdua bisa wujudin mimpi kalau bisa main bareng sampe final.

Perkara Kai? Kai sekarang katanya rajin ke psikolog buat nyembuhin tempramentnya, dia juga berusaha jadi lebih baik. Bahkan kadang sering hang-out bareng Ryujin sama Yuna.

Ini Kai juga lagi nontonin final, daritadi teriak-teriakin Ryujin, Yuna, sama Yeji.

"Berisik bener dah lo." Sindir Jisu yang ada di sebelahnya Kai sekarang, di tribun.

"Hehe ya maaf, kan gue mau nyemangatin." Kai pun berdiri dan berteriak-teriak menyemangati mereka itu. Jisu cuma bisa geleng-geleng kepala.






Tapi ga semudah itu sih buat bikin final mereka berjalan mulus.

Sekarang keadaan skornya imbang alias kejar-kejaran. Ya namanya juga final lawannya pasti ga gampang.

Tim JYP berusaha mati-matian buat unggul tapi apa daya ke kejar terus

Sampe akhirnya quarter ke 4, skor mereka masih sama yaitu 64-64. Bahkan sekarang udah masuk detik-detik akhir.

"Yuna, pass!"

"Siap!"

Yuna passing bolanya ke arah Ryujin. Ryujin pun ambil lari dan mengambil ancang-ancang lay up.

"Please masuk!!!" Teriak Ryujin sambil lompat.





BUGHHH!



"RYUJIN!!!!" Teriak Yuna kearah Ryujin yang tersungkur dibawah ring.

Yuna langsung lari ke arah pacarnya itu.

"Ryujin, please. Jangan.."

Yuna gamau lagi Ryujin kaya setahun yang lalu. Bener-bener dia benci hari itu, dia benci kejadian itu.








"Yaampun santai kali, yang."

Ryujin ketawa pelan ngelihat pacarnya yang panik karena dia jatuh. Alias ketawa ngeledek.

Yuna mukanya auto cemberut.

"Cie panik."

"Bacot!" Yuna langsung balik badan ninggalin Ryujin.

Ryujin pun ketawa ngeliat Yuna yang ngambek.

Gemesnya pacar gue.



Bunyi peluit tanda permainan berhenti sementara alias Ryujin dapet foul. Dia dapet kesempatan dua kali nembak.

Suasana tribun cukup ricuh, karena Ryujin adalah penentu.

Ya gimana ga jadi penentu, waktunya tinggal 0,05 detik. Dan skornya sama-sama 64-64.


Ryujin memegang bolanya dan menghela nafasnya. Dia beneran harus bisa jadi penyelamat teamnya, ya sebagai kapten.

Bunyi peluit terdengar, Ryujin langsung ambil ancang-ancang buat nembak.

17; [2shin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang