22

4K 438 35
                                    

"Ryujin!"

Yuna langsung samperin Ryujin yang masih bengong di depan peti ayahnya itu. Tangisnya udah reda karena dia ditenangin sama Yeji.

"Jin?"

"Ya?" Balas Ryujin sambil senyum kearah Yuna.

Ryujin bener-bener keliatan kacau. Mata sembab, tubuh lemas, di tambah keadaan kakinya. Dia sangat rapuh.

Yuna benci senyuman itu. Yuna benci pas Ryujin berusaha keliatan baik-baik aja padahal keadaannya lagi hancur.

"Ryujin, maafin aku." Yuna langsung meluk Ryujin.

Ryujin yang tiba-tiba dipeluk cukup kaget, tapi dia gabisa nolak. Karena emang sekarang dia juga butuh pelukan Yuna.

"Yuna.."

"Ryujin, maafin aku. Aku gatau mau bilang apa selain kata maaf. Tolong, maafin aku." Yuna pun mulai nangis dipelukan Ryujin. Ryujin yang tau Yuna nangis kaget.

"Yun.. kenapa nangis? Jangan nangis." Ryujin ngelepas pelukannya sebentar, natap wajah Yuna dalam. Terus dia hapus air mata Yuna pake tangannya.

Yuna masih belum sanggup buat lanjutin kata-katanya.

Yeji yang ngeliat mereka berdua, udah nebak apa yang Yuna maksud. Karena tadi dia tau kalau Yuna diajak ngobrol sama mamanya Ryujin.

Pasti mamanya Ryujin ngasih tau rahasia terbesar Ryujin ke Yuna.

"Jangan nangis, cantik. I'm okay, don't worry." Ryujin kembali meluk Yuna karena Yuna tangisannya gak kunjung reda.

Yeji pun pamit sebentar keluar menemui Jisu dan juga buat ngasih space antara mereka berdua.

"Udah nangisnya?" Kata Ryujin pas udah denger tangisan Yuna reda.

Yuna ngelepas pelukan mereka dan ngangguk.

"Ada yang mau diomongin, Yun?" Tanya Ryujin.

"Aku tau aku jahat banget saat kamu lagi jatuh kaya gini, Jin. Maafin aku." Balas Yuna.

"No, you don't. Kamu ga salah Yun. Semua ini udah takdirnya." Jawab Ryujin sambil senyum.

Ryujin lagi keadaan gini masih sempetin senyum, dan berkali-kali Yuna bilang dalam hatinya kalau dia benci Ryujin yang selalu pura-pura kuat di depannya.

"Tolong."

"Tolong kenapa Yun?"

"Tolong, jangan bohongin aku. Aku tau kamu ga baik-baik aja, Jin. Aku mohon, tunjukkin diri kamu yang sebenernya ke aku."

Ngedenger itu, Ryujin berasa skakmat. Dia gabisa lagi nahan dirinya. Dan alhasil mulai nangis.

Yuna bener-bener bisa bikin Ryujin luluh, dan juga kali ini mulai nunjukkin dirinya yang sebenarnya.

Yuna langsung meluk Ryujin lagi. Ryujin menangis dipelukan Yuna.

"Yun.. Ayah.." Ucap Ryujin di sela tangisannya.

Yuna sekarang cuma bisa nenangin sambil nahan tangisannya juga. Karena keadaan kaya gini juga bikin dia sedih.

Dia sedih ngeliat Ryujin kaya gini.

Dia rindu Ryujinnya yang ceria.

Iya, Ryujinnya.

Yuna menyesal udah ambil keputusan semena-mena.

Malam itu sebelum Ayah Ryujin di kremasi, Ryujin ngabisin waktunya di pelukan Yuna.

____

17; [2shin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang