16

4.2K 456 67
                                    

"Lo tahu gak? Kalo pelaku penukar sepatu lo dulu itu pacar lo sendiri?"




"w-what?"

"Iya, pacar lo sekarang. Shin Ryujin. Yang nukerin sepatu lo dulu sampe lo cidera parah." Jelas Kai sambil senyum smirk.













Flashback.

Di hari pertandingan JYP Elementary School melawan Gyeonggi Elementary School, suatu kejadian buruk terjadi.

Kejadian itu menimpa sang kapten tim basket JYP, Shin Yuna. Yang harus cidera parah. Diakui bahwa ada kecurangan dari tim lawan yang sebelumnya menukar sepatu Shin Yuna.

"Kai."

"Iya pah?"

"Kamu tau kejadian anak basket cewek yang kemarin tanding?" Tanya papanya.

"Oh tau, yang bikin Yuna cidera kan?" Jawab Kai sambil nunduk, bahkan pas kecil dia udah punya perasaan sama Yuna. Dia sedih banget.

"Iya, kamu tau ga pelakunya? Papa mikir kamu banyak kenal anak-anak Gyeonggi soalnya kamu kan suka main bareng."

"Papa punya data CCTVnya?" Tanya Kai.

Memang, Papanya Kai bekerja di stadion olahraga. Cuma sampingan aja, karena hobi olahraga juga. Aslinya mah kerja kantoran.

"Sini, liat." Papanya narik Kai ke arah laptopnya, terus dikasih tau videonya.

Mata Kai ngebulet, dia percaya ga percaya ngeliat orang yang ada di CCTV itu.

"Pah.."

"Gimana? Kamu tau orangnya?" Tanya Papanya bingung.

"I-itu.."









"Shin Ryujin, ponakan papa."




Flashback end.







Yuna terbelalak. Dia gapercaya.

Gamungkin, gamungkin. Bukan Ryujin!! batinnya.

"Lo jangan fitnah ya! Jangan ngusik kebahagiaan gue sama Ryujin!" Bales Yuna.

"Lo tenang dulu, Lo sadar ga sih? Jersey dulu yang dipake dia nomer punggung 17?" Tanya Kai.

Yuna ngangguk.

"Lo bodoh atau gimana? Itu nomer punggungnya Ryujin sekarang! Dia gapernah ganti nomer punggungnya! Terus masa lo ga familiar sama sepatu favorit Ryujin?!"

Yuna seketika hanyut dalam pikirannya. Nomer punggung 17, Sepatu favorit Ryujin yang sempet Yuna tanyain dulu. Pantes aja, dia ngerasa familiar.

Ryujin, beneran kamu?

"Kenapa lo gabilang ke gue dari dulu?" Tanya Yuna.

"Ryujin sepupu gue, Ryujin mohon-mohon sama gue supaya ga ngasih tau. Dan lucunya, papa gue juga bungkam karena nyangkut keluarga." Jawab Kai penuh kemenangan.

Yuna ga kuat nahan tangisnya. Dia tanpa aba-aba langsung berdiri dari tempat duduknya, dan lari ke halte terdekat. Dia pengen nenangin diri dulu di hotel.






"Yun, ada gue kok! I'm always here for you!" Teriak Kai dari kejauhan.


——

Pintu ruang operasi tiba-tiba terbuka. Yeji yang duduk langsung spontan berdiri. Walaupun dia bingung kenapa Yuna sama Kai ga balik-balik.

"Keluarga Shin Ryujin?" Tanya dokternya.

"Iya, kami." Jawab Pak Jinyoung.

"Operasinya berhasil, Tulang lutunya retak sangat parah makanya harus segera di operasi. Untungnya dia tadi langsung mengiyakan. Sekarang Ryujin bisa istirahat sampai pulih." Jawab dokternya.

Semua bernapas lega.

"Pulihnya berapa lama dok?" Tanya Yeji.

"Minimal, 3 bulanan."

Yeji ngangguk-ngangguk. Memang cidera separah ini sembuhnya ngga cepet.




Btw Yuna kok belom balik ya? Apa telfon aja dulu?

Yeji pun ambil HP dari sakunya, dan langsung nelfon Yuna.

Sayangnya, HP Yuna ngga aktif. Yeji telfon berkali-kali ga kesambung terus.

"Duh Yun lo kenapa sih." Yeji udah khawatir setengah mati, takut diapa-apain sama Kai.

"Masa gue nelfon Kai sih?"

Dengan berat hati, Yeji terpaksa nelfon Kai. Yeji punya nomer telponnya karena pernah sekelas  sama Kai waktu di SMP.



ttuttt-tuttt

"Halo?"

"Kai! Yuna dimana? Lo apain Yuna?!" Tanya Yeji yang emosi duluan.

"Calm down dong. Yuna pulang."

"Balik ke hotel? Ngapain?" Tanya Yeji bingung, kenapa Yuna pulang.

"Mending lo tanya sendiri ntar haha."

"Dih apaan sih lo! Gajelas!"

Yeji udah kesel duluan, dia udah aba-aba mau matiin telfonnya. Tapi suara Kai tiba-tiba ngangetin Yeji.

"Gue baru aja ngasih tau fakta besar Ryujin ke Yuna." Yang langsung di putusin sama Kai telfonnya.

Yeji mikir sebentar, matanya menyipit terus dahinya mengkerut.





"Shit!"


——

"Ryujin! Lo gapapa kan?"

"Alah santai aja kali Ji."

Yeji baru aja masuk ke kamar inap Ryujin. Yeji telat masuk karena telfonan sama Kai tadi.

"Yaudah bagus deh." Jawab Yeji. Dia duduk sebentar di kursi sebelah ranjang Ryujin.

"Yang lain pada kemana?" Tanya Yeji.

"Beli makan kayanya, lo gaikut?"

"Nggak lah, ntar aja." Yeji ngebenamin kepalanya di ranjang Ryujin. Dia capek batin juga fisik.

Sekarang Yeji harus nanggung beban team karena dia terpaksa jadi kapten yang gantiin Ryujin. Belom lagi masalah Kai sama Yuna. Dia megang rahasia Ryujin yang udah bocor ke Yuna, dan sekarang dia harus megang rahasia perihal Yuna udah tau semuanya tentang Ryujin dulu karena si brengsek Kai.

Yeji emang gamau ngasih tau Ryujin dulu masalah ini. Cmon, dia baru aja sadar dari operasinya? Yeji ngeliat kakinya Ryujin aja udah miris banget.

"Btw Yuna kemana Ji?"

"Oo Kamchagiya!" Jawab Yeji kaget. Ryujin dah kaya telepati aja tau Yeji lagi mikirin siapa.

"Yuna kemana Ji? Kok lo kaget gitu?" Tanya Ryujin bingung.

"E-ehh itu..." Jawab Yeji bingung.


"Yuna gaenak badan katanya, dia balik ke hotel duluan."

"HAH YUNA SAKIT??!!" Ryujin langsung siap-siap turun dari ranjang.

"ADUDUH DUH DUH DUH!!!" Ryujin seketika langsung megangin kakinya yang di perban abis operasi

"Goblok lo!" Yeji langsung jitak palanya Ryujin. Ryujinnya nyengir doang.

"Nanti lo yang kenapa-napa gue yang kena bangsat!" Yeji dah misuh-misuh ngeliat kelakuan sahabatnya.

Ryujinnya cuma haha-hihi doang.

"Yuna gimana Ji?" Tanya Ryujin pas udah tenang di ranjangnya.

"Nanti gue yang urus dia. Lo tenang aja."

"Huft, gue kangen dia masa sekarang."

"Bucin." Yeji muter bola matanya males.






Tbc
Guys author izin hiatus dua minggu dulu ya, mau UAS dulu. Semoga kalian ga bosen sama cerita ini dan gabosen nungguinnya. Love you all <3

17; [2shin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang