19

3.7K 432 62
                                    

"Yuna!"

"Ryujin!" Yuna berlari kearah Ryujin yang lagi duduk di kursi rodanya. Yeji pun ikut nyamperin mereka.

Yuna meluk Ryujin dengan lembut. Dia gak bisa nyangkal kalau dia kangen Ryujin.

"Yuna, kamu keren banget tadi! Ternyata seru juga ya jadi penonton hahaha."

"Biasa aja kali, Jin." Yuna terkekeh pelan ngedenger omongan pacarnya itu.

"Lo tau gak sih Yun, dia di tribun tuh udah kaya bocah lompat-lompat tapi pake kursi roda. Untung aja ada gue, kalau ngga ya paling dia udah prosotan di tribun." Keluh Jisu. Pastinya bercanda.

"Seseneng itu kamu?" Tanya Yuna terus diikuti oleh anggukan Ryujin.

"Gemesnya." Yuna ngelus rambut Ryujin pelan. Ryujin senyum diperlakuin gitu sama Yuna.

Namun senyumnya perlahan hilang pas dia ngeliat pipi Yuna yang kanan-kirinya sama sama merah.

Ya masa kalo ngeblush sampe se-merah itu?

"Yun, pipi kamu kenapa?" Tanya Ryujin khawatir.

"Oh tadi pas main—"

"Dia ditampar Kai. Tiga kali." Jawab Yeji singkat jelas dan padat.

"HAH?" Emosi Ryujin langsung meningkat. Dia bener-bener ngamuk sekarang.

"BRENGSEK. DIA DIMANA SEKARANG?"

"Calm down, Jin. Dia udah gue urus." Sahut Yeji.

"TAPI GUE JUGA HARUS KASIH PELAJARAN KE DIA!" Balas Ryujin.

"Untuk sekarang lo gabisa." Jawab Yeji singkat lagi.

Ryujin langsung terdiam. Dia melihat keadaan kakinya itu.

Dan kemudian menangis.

"Eh, Ryujin?" Yuna langsung membungkuk dan mendongakkan wajah Ryujin. Iya, Ryujin beneran nangis.

"Kamu kenapa sayang?" Tanya Yuna bingung sekaligus khawatir. "Ada yang sakit?"

Ryujin menggeleng. Dia hanya butuh pelukan sekarang.

Yuna memeluknya lembut dan penuh kasih sayang. Dia mengelus punggung pacarnya itu.

"Duh, berasa nonton drakor." Jisu senyum kearah Yeji. Dibalas oleh senyuman Yeji.

"Biarin aja, aku bahagia kalau Ryujin begini."

——

Mereka berempat sampai di rumah sakit. Ryujin akan terus dirumah sakit sampai pertandingan selesai dan lanjut terapi dirumahnya.

"Ryujin, gue sama Jisu ke hotel ya." Pamit Yeji.

"Santai bos, jangan aneh-aneh ya." Balas Ryujin dengan tawaannya.

"Otak lo."

"Bercanda jelek."

"Haha iya-iya. Yaudah gue balik dulu sama Jisu ya." Pamit Yeji serius.

"Iya hati-hati gih." Balas Ryujin lagi.

"Hati-hati, Yejisu!" Balas Yuna sambil memanggil nama ship Yeji dan Jisu, Yejisu. Lucunya.

Yeji dan Jisu pun keluar.

"Jin?" Panggil Yuna.

"Ya, sayang?"

"Aku mau nanya."

"Nanya apa?" Jawab Ryujin.

"Aku mohon kamu jawab serius." Pinta Yuna dengan wajah melasnya.

"Iyaaa. Aku jawab serius." Jawab Ryujin sambil senyum.

Yuna menghela nafasnya.

This is the time, Yuna. Let's do this.

"Ryujin."

"Iya?"

"Let's break up."







Tbc
Akhirnya aku kembali ._.

17; [2shin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang