1.

15.6K 621 12
                                    

"Lu tidur di bawah, gua di atas" ucap Cowok bertubuh tinggi itu kepada gadis berhijab instan berwarna merah yang sedang menatapnya bingung.

"Kamu tega biarin Aku tidur di bawah?" Tanya Nya.

"Dihh ya tega lah, emang lu siapa gua?"

"Aku istri kamu" jawab gadis itu.

"Cuma istri"

"Calon ibu anak kamu"

"Yang gak di harapkan maksud Lu?" Sindir Cowok itu.

Gadis itu mendengus.

"Ya gausah di perjelas juga kali, yaudah aku di bawah! Dasar gak punya hati Nuraini!" Dengusnya sambil membentang Ambal sebagai alat tidurnya.

"Nurani kali" ralat Cowok itu dengan menggumam.

Hahh..
Sudahlah, lebih baik ia tidur saja.

Hari ini adalah hari yang paling buruk bagi Aliando Abizar Ardha ini atau yang biasa di panggil Lian.

Pasalnya dia harus menikahi gadis yang bernama Aqilla Altha Faradhiba yang hamil karena kesalahannya.

Iya, saat itu dia khilaf hingga memperkosa Aqilla sehingga membuat gadis itu hamil dan Lian harus bertanggung jawab atas semua itu.

Beberapa menit telah berlalu, Lian melihat ke bawah, di lihatnya Aqilla yang sudah terlelap dalam tidurnya.

"Cepet banget tidurnya?" Gumam nya.

Sepertinya Lian merasa kasihan pada Aqilla, Aqilla saat ini tengah mengandung dan itu adalah anaknya. Masa iya dia tega membiarkan Aqilla tidur di lantai??

"Jat bener dah gua kaya nya?" Pikirnya.

Setelah berdebat dengan isi kepalanya akhirnya Lian memilih untuk menggendong Aqilla dan menidurkan nya keatas ranjang lalu ia ikut menyusul ke alam mimpi.

¥¥

"Kamu gak sarapan?" Tanya Aqilla saat melihat Lian yang sudah rapi.

Iya, Lian mau ke sekolah sementara dirinya sudah tak bersekolah dikarenakan kehamilannya.

"Gak" jawab Lian.

"Padahal aku udah masak" gerutu nya.

"Gak ada yang nyuruh" jawab Lian acuh sambil memasang sepatunya.

"Ada, kamu kok yang nyuruh" jawab Aqilla polos.

Lian menengok ke Aqilla dengan menggernyit.

"Kapan gua suruh lu masak coba?" Tanya nya

"Emm kapan ya??" Pikir Aqilla.

.hufttt Lian harus bersabar dengan kelemotan Aqilla.

"Udah lah! Dasarnya lu halu!" Ketus Lian, saat ini Lian telah selesai memasang tali sepatunya.

"Yaudah kalo gak mau makan, aku gak maksa bagus juga makanannya aku kasih ke Kucing tetangga" ujar Aqilla

"Tau dari mana Lu kalo Tetangga punya kucing?" Tanya Lian heran.

"Gak ada sihh, feeling good aja" jawab Aqilla.

Lian menggeleng.

Ada-ada saja.

Aqilla ini emang aneh membuat Lian tak bisa marah dengannya.

"Yaudah, Lu bekalin aja" ucap Lian.

Nahhh kalo gini kan Aqilla suka.

Aqilla tersenyum senang lalu mengangguk dengan semangat.

"Okeee" seru nya, lalu dia berlari ke dapur untuk menyiapkan bekal Lian.

"Woii kikill Jan lariii, ya Allah..ada anak gua tuhh!!" Pekik Lian tapi tak di gubris oleh Aqilla.

Lian menghela nafas dan mengelus dadanya.

"Huftt sabar ya Allah...buat gua sabar menghadapi itu Curut" ucapnya.

"Nih" Aqilla menyerahkan kotak bekal berbentuk persegi empat berwarna hijau itu pada Lian.

"Makasih" ujar Lian.

"Sama-sama" ucap Aqilla sambil tersenyum.

Lian mengadahkan tangannya pada Aqilla.

"Ngapain??" Tanya Aqilla bingung.

"Lu Salim lah, gua kan Laki lu sekarang!" Omel Lian.

Aqilla nyengir.

"Owh iya lupa" akhirnya Aqilla menyalim tangan Lian.

Setelah itu Lian pergi untuk ke sekolahnya.

Flashback on.

"Kenapa kamu lakuin ini??" Tangis seorang gadis yang tak lain adalah Aqilla.

Pemuda yang saat ini habis bangun dari tidurnya itu menatap Aqilla dengan rasa bersalah.

"Maaf, gua di jebak! Ini bukan kemauan gua" ucapnya, dia merasa bersalah.

Dia ingat, tadi malam saat party ultah salah satu temannya Lian di beri minuman oleh orang tak di kenal, dan ajaibnya Lian menerima saja minuman itu tanpa tau bahaya di balik Minuman itu.

Setelah meminum minuman itu, Lian merasa panas pada sekujur tubuhnya dan tiba-tiba saja dia di bawa ke sebuah kamar hotel yang sudah di pesan oleh orang yang tak ia kenal.

Saat di kamar hotel Lian melihat seorang gadis berhijab yang tengah tidur di ranjang itu.

Karena sudah terpengaruh obat perangsang membuat Lian menjadi bergairah, dia memperkosa gadis yang tengah pingsan itu.

••

"Aku Hamil" 

Lian tersedak Minumannya, saat ini Aqilla meminta untuk bertemu di sebuah Caffe.

"Lu bohong kan?"

Aqilla menggeleng.

"Buang-buang waktu buat aku bohong"

Lian menghela nafas, dia menduga ini akan terjadi.

"Oke, gua bakalan tanggung jawab"

Flashback Off.

GOOD BYE MY DAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang