8

4.4K 312 19
                                    

"Arfann..??" Gumam Aqilla.

Yah, orang itu adalah Arfan.

Arfan berjalan dengan langkah santainya mendekati Aqilla dan Devi.

"Berani sentuh dia, kalian mati!" Desis Arfan terlihat mengerikan.

Devi dan teman-temannya yang melihat itu jadi takut.

"Guys! Pergi!" Ucap Devi, kemudian mereka bertiga langsung ngacir pergi.

Setelah kepergian mereka, Aqilla langsung membenahi hijabnya yang ingin lepas itu.

"Gapapa??" Tanya Arfan.

Aqilla Melihat ke Arfan dan menggeleng.

"Enggak, gak apa-apa" katanya.

"Sendiri?"

"Sama Lian"

"Lian?" Beo Arfan karena tak melihat ada Lian di sekitar sini.

Ehh?? Aqilla baru sadar.

"Emm iya sama Lian, tapi kayanya Lian lagi sibuk sama cewek yang namanya Shilla kalo gak salah" kata Aqilla yang membuat Arfan membelalakkan matanya.

"Shilla?" Gumam nya.

Oke, sekarang Arfan mengerti kenapa Aqilla bisa disini sendiri dan hampir di siksa, bahkan sudah di siksa oleh geng Devi tadi

Rupanya karena Shilla.

"Ikut Gua yuk!?" Ajak Arfan.

"Kemana??" Tanya Shilla.

"Lu mau kemana?"

Tampak shilla yang sedang berfikir.

Kali ke mall ini ntar Qilla ketemu sama Lian, dan Qilla akan merasa sakit hati.

"Kemana aja, Aku lapar"

"Cafe" Ucap Arfan yang di angguki Aqilla.

••

Dan disinilah Aqilla berada bersama Arfan.

Di cafe Arfan.

Arfan menyaksikan Aqilla yang sedang makan dengan lahapnya itu.

Kasian Aqilla keliatan lapar, pasti dia sudah sangat kelaparan tadi.

Dasar sahabatnya yang satu itu!

"Kenyangin" kata Arfan yang di angguki Aqilla.

Tanpa malu-malu Aqilla makan dengan lahap.

Dia tak peduli jika di katain jorok oleh orang yang ada di hadapannya ini.

Yang terpenting sekarang dia ingin makan sepuasnya menuntaskan rasa laparnya.

"Piringnya sekalian" ucap Arfan sedikit gemas.

Qilla nyengir.

"Gak bisa lah, emang aku Gatot kaca apa?!"

"Hubungan nya?"

"Gak ada sih, yaaa dihubung-hubungkan aja"

"Terserah"

Aqilla mendekatkan diri Ke Arfan, sedikit berjarak

Arfan menggernyit bingung melihat Aqilla yang mendekat ke dia.

"Kenapa?"

"Kamu emang gitu ya?? Ngomongnya irit?? Perasaan ngomong gak bayar deh, irit benar" cibir Aqilla.

Arfan mengatupkan bibirnya menahan senyum, ntah kenapa dia merasa lucu melihat ekspresi Aqilla saat sedang mencibir itu.

"Udah habisin" kata Arfan.

••

"Makasih ya makanannya, aku kenyang banget" kata Aqilla senang.

Arfan mengangguk.

"Eh, tapi gak bayar kann?? Aku gak punya uang, jangan potong gaji Lian kasian dia" Kata Aqilla takut.

Arfan tersenyum tipis.

"Tenang"

Baiklah, Aqilla tenang sekarang.

"Makasih, kamu--emm kakak aja deh, karena kamu orang yang beriman udah ngasih aku makan jadi aku panggil kakak" kata Aqilla dengan sifat ceritanya.

Arfan menaikkan alisnya.

"Lian?"

"Owh, dia gak beriman jadi aku panggil dia nama" kata Aqilla, tiba-tiba dia jadi malas membicarakan Lian, apalagi mengingat nya.

Arfan mengangguk saja sebagai jawaban

"Kak, aku boleh tanya gak?"

"Apa?"

"Shilla itu siapa sih?"

Arfan menatap ragu Aqilla.

••

Lian memasuki rumah dengan wajah cerianya.

"Assalamualaikum"

"Wa'alaikumsallam" jawab Aqilla.

"Udah pulang? Mau aku masakin gak?" Tanya Aqilla.

Lian terdiam, dia ingat tadi sudah mengabaikan Aqilla, bahkan Aqilla pergi saja dia tak menyadarinya.

"Emm..Lu balik sendiri??" Tanya Lian.

"Mau aku masakin??" Aqilla enggan menjawab pertanyaan Lian, jadi dia mengalihkan pembicaraan.

"Enggak, Gua udah makan"

"Owh"

Aqilla meletakkan sendok yang habis di pakai untuk mengaduk susu Hamilnya.

"Aku baca cerita tadi, beritanya isinya gini. Seorang suami meninggalkan istri yang lagi hamil demi Pacar lama yang udah beberapa tahun pergi terus balik lagi, akhirnya suami istri itu cerai" kata Aqilla menyindir.

Degh!

Perkataan Aqilla itu sangat mengenai Lian.

Aqilla lagi menyindir nya??

"Kamu nyindir?"

Aqilla mengedikkan bahunya acuh.

"Gak tau, cuma ngasih sekilas info aja sihh" setelah itu Aqilla pergi ke kamar.

Lian menatap Aqilla yang perlahan mulai menjauh dari pandangan nya.

"Beritanya kok mirip banget ya? Apa Aqilla udah tau tentang Shilla?? Cerai?? Gak! Gua gak bisa biarin itu terjadi!"

Biarlah Alian menjadi orang yang Tamak, tapi dia tidak ingin kehilangan keduanya.

Istri dan..

Pacarnya.

Shilla.




Hayolohh ngeliat Alian kaya begitu kalian ngerasa gimana??

Kesel? Atau B aja??

Vote and Coment nya tangan lupaa🙋🙋

GOOD BYE MY DAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang