12

4.3K 308 4
                                    

BRAKKk

Suara hentakkan pintu terdengar kuat membuat Aqilla yang sedang memainkan game di handphonenya tersentak kaget sambil menoleh ke asal suara.

Lian.

Dia datang dengan nafas yang tersengal-sengal, wajah memerah karena emosi.

"Aqilla!" Bentak Lian, dia menyeret langkahnya dengan tergesa-gesa mendekati Aqilla yang sedang duduk di sofa ruang tengah itu.

Aqilla sedikit takut melihat Lian yang tampak berbeda dari biasanya, Iyah karena Lian tengah marah dan Aqilla tau apa penyebab Lian menjadi dirinya yang sekarang.

"Apa?" Tanyanya dengan santuy.

Ngapain takut, Aqilla gak salah kok.

"Ini semua pasti karena Lu kan?!" Tanya Lian dengan emosi menggebu.

Dia marah, jelas saja.

Shilla meminta putus darinya karena Shilla sudah tau bahwa Lian telah menikah, dan Shilla tak mau menjadi pelakor, dia pasti nanti akan di hina oleh orang-orang

"Iya" jawab Aqilla tanpa menatap Lian.

Lian merampas handphone Aqilla dan mencampakkannya membuat HP itu retak.

Aqilla menatap handphonenya yang di lempar itu dengan tatapan ngenes.

Ahhh HP kamu jadi korban..
Batinnya.

"Udah kaya ya berani buang-buang HP? Gamau tau pokoknya HP kamu jadi gantinya!" Keukeh Aqilla menatap Lian sangar.

Lian menghela nafas, kenapa si Aqilla santai banget sih?

"Kenapa Lu lakuin itu?" Tanya nya melemah.

"Karena emang itu yang seharusnya aku lakuin, Mama yang contohi ke aku, kata Mama aku harus tegas dalam pernikahan kita kalau gak mau jadi seperti Mama" ucapan Polos itu keluar dari bibir manis Aqilla.

Sangat manisss..
Saking manisnya Lian ingin memotongnya!

Ih, emang dia psikopat apa? Lian menggelengkan kepalanya.

"Kalo kamu mau ngejar dia ya gak apa-apa, kamu tinggal cerei-in aku, kamu tau kak Arfan kan? Iyaaa kak Arfan cowok yang dingin tapi berkharisma itu, uhh aku kagum banget sama dia" kata Aqilla sambil tersenyum, dia memegangi kedua pipinya dengan tangan membayangkan Arfan.

"Gak!" Kata Lian.

Kaya nya Lian harus menjauhkan Arfan dari Aqilla! Kalo enggak Aqilla lama-lama bisa jatuh hati sama Arfan!

"Loh? Kok gitu? Gak adil Dong..kamu bisa sama orang yang kamu suka, masa aku gak?" Kata Aqilla santai.

Sengaja dia, mau manas-manasi Lian, sebenernya dia hanya main-main gak beneran suka sama Arfan.

Hanya kagum!

Ingat ya! Kagum! Beda suka dengan kagum!

"Huftt..yaudah! Aku relain Shilla! Demi kamu dan anak kita" putus Lian akhirnya.

Lian duduk di sofa, dia sangat lelah dengan semua fikirannya..

Aqilla tersenyum senang.

See? Semudah itu kan? Ya iyalah, ini cerita tentang Aqilla dan Lian, bukan cerita wattpad-wattpad yang banyak sekali terjadi pertengkaran .

Disini beda, kalau yang seperti itu pasti akan terlalu menguras emosi melihatnya.

Dan Aqilla tak ingin capek-capek membuang emosi dengan hal yang menurut Aqilla tak ada faedahnya.

Intinya dia males ribet!

Mau Lian memilihnya atau shilla yang  pastinya akan Aqilla ikuti.

"Yaudah..kamu mau aku buatin teh gak? Teh hijau bagus untuk menenangkan fikiran" tawar Aqilla.

Sebenarnya dia ngasal sih, dia juga gak tau  teh hijau bisa nenangin fikiran atau enggak?

Lian mengangguk lemah.

"Iya" katanya.

Melihat Lian yang seperti tak bergairah hidup membuat Aqilla mendengus

"Kamu tuh kalo gak ikhlas milih aku bilang! Jangan kaya orang yang gak ada gairah hidup gitu lah!" Omel Aqilla kesal.

Owh ya Allah..
Ingin rasanya Lian membungkam bibir istri yang tengah mengandung anaknya itu dengan bibirnya.

Dia bukan gak ikhlas! Dia hanya lelah dengan semua ujian ujian sekolah yang telah di mulai itu.

"Enggak Qilla! Bukan gitu, aku cuma pusing sama ujian akhir-akhir ini" ucap Lian gemas.

Aqilla hanya ber-oh-ria, ia membalikkan badannya hendak pergi ke dapur untuk membuatkan Lian teh.

Kasian juga..

" Makanya waktu sekolah jangan taunya bolos aja, keteteran kan jadinya?!" Omel Aqilla sambil menuangkan air panas yang ada di termos ke gelas yang telah di sediakan nya.

Lian mendengus.

Iya juga ya? Ahh Lian merasa menyesal karena telah menyia-nyiakan waktu nya untuk hal yang berfaedah:v

"Ehh iya?? Tumben kamu pake aku-kamuan? Udah tobat?" Tanya Aqilla, dia menyodorkan segelas teh hijau ke Lian yang Langsung Lian terima.

"Keseleo lidah gua" ucap Lian kemudian dia nyengir kuda.

Aqilla memutar bola matanya merasa jengah.

Baru juga Aqilla seneng karena Lian udah mau make panggilan aku-kamu, ehhh??

"Ishh!" Desis Aqilla.

Dia menghentakkan kakinya pergi menjauh dari ruang tengah menuju kamarnya

BAMMM

Pintu kamar di banting kuat oleh Aqilla.

"Tuh bumil atu kenapa dahhh?? PMS kali yakk?? Ehh? Bumil mana bisa PMS!"

Ahh dasar Lian tak peka!





Huwahhh cerita Author absurd banget yakk?? Ya gimanaaa ini pertama kalinya author buat cerita yang kaya begini:v jadi kalian harap memaklumi yaaa

Yang sering ngasih vote selepas baca makasih yaaa.. author Luv luv dehh sama kalian:*

GOOD BYE MY DAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang