17

4K 275 7
                                    

"Kil" Panggil Lian yang membuat Aqilla menoleh ke Lian.

"Ha? kenapa?" Tanya nya.

Lian ingin berujar tapi ia gelisah, matanya sedari tadi melirik kanan dan kiri membuat Aqilla menggernyitkan keningnya bingung.

"Kenapa sih?" Tanya nya melirik Lian lalu kembali fokus ke Acara Tv yang menyajikan acara masak-masak.

huftt oke! Lian harus mengatakannya, dia tak ingin tersiksa terlalu lama!

"Tapi Lo jangan Marah ya??" Aqilla hanya mengangguki, Biar cepat katanya.

"Gue mau ngomong tapi gak enak sama Lo" Ucap Lian yang semakin membuat Kiara merasa tak sabar, remot yang Kiara pegang telah di lempar ke sofa. fokusnya sekarang hanya ke Alian.

"Apa sihh Liaannn? mau ngomong kok kaya nya susah banget?" 

"Oke-oke! jadi gini, tadi di cafe si Dimas sama Arsya nonton bokep dan itu buat gue terangsang Kil" Ujar Lian frontal yeng membuat Aqilla memukuli Lian, Aqilla malah yang merasa malu!

"Ihhh Liaannnn.. Vulgar banget sihhh?!" Pekiknya, Mata Kiara tutup dengan kedua tangan.

Lian  yang terus di pukul oleh Aqilla malah bertambah Susah, dia malah semakin naik.

"Duh Killll jangan Lu pukulin terus Guanyaa. jadi makin naik nih" Sungut Lian merasasa frustasi.

mendengar itu membuat Aqilla langsung menarik tangannya dari Lian, dia merasa kasihan dengan Lian, Aqilla memang gak tau pasti gimana tersiksanya Lian saat ini, tapi Aqilla ingin membantu.

"Terus Aku harus gimana supaya kamu gak kesiksa gitu Lagi?" Tanya Aqilla yang membuat Lian menatap Aqilla dengan tatapan berharap.

"Lu bener mau bantuin Gua?" Tanya Lian balik yang langsung di angguki Aqilla.

"Kebetulan malam Jum'at Nih! Lu tau kan yang gue maksud? sunah Rosul lah" Kata Lian, Aqilla terlihat berfikir.

iya dia tau maksudnya.

"Yaudah iya" Jawab Qilla malu-malu.

"Alhamdulilaahhhhh.. Banayak pahala Lo karena gak nolak permintaan Suami deh Kil"  seru Lian. langsung saja Lian menggendong Aqilla masuk ke kamar.

"IH LIAANNNNN" Teriak Aqilla memukul pelan pundak Lian membuat Lian tertawa kecil.

******

Lian menatap bingung pada layar Hp nya, tadi Ibu Mertuanya menelfon dirinya dan mengatakan jika beliau rindu dengan Putrinya berharap Lian mau ke rumah membawa Aqilla. Lian sih sebenarnya fine-fine aja ngajak Aqilla main ke rumah mertua, cuma sama Bapake mertua ini yang Lian rasa horor.

"Mana doi masih kesel sama gue lagi!" dengkus Lian.

hufttt... Lian menyugarkan rambutnya ke belakang lalu segera beranjak dari tempat duduk dan pergi ke dapur untuk berbicara dengan Aqilla.

"KIKIL" Panggil Lian.

selalu! Aqilla selalu saja di panggil Lian dengan sebutan KIKIL. Padahal kan dia punya nama cantik yang dikasih Ummi sama Abi nya.

"Sayaa" sahut Aqilla, dia mengecilkan api kompor lalu berbalik melihat Lian

Lian sendiri saat ini sedang duduk di meja makan, karena letak meja makan sama dapur itu dekat.

"Ummi ngajak main ke rumah, sekalian buka disana. Lo mau?" Tanya Lian.

Aqilla terlihat seperti berfikir,  dia sih mau! sangat Mau malah. Tapi.. Aqilla takut Lian akan kembali di hina sama Abinya. Karena Abi sendiri belum bisa menerima Lian sejak terakhri kali mereka bertemu! gak tau kalau sekarang yaa..

"Udah, Kalo Lo khawatir sama Gue, Gue gapapa. Sans ajaa, yaudah yaa? hari ini kita buka di rumah Abi sama Ummi?" 

Aqilla mengangguk saja meskipun masih ragu. Semoga saja Abinya iu sudah bisa mnerima Lian.

yahh semogaa

****

"Bismillah" Ucap Lian saat ingin memasuki rumah mertuanya, LIan berharap semuanya baik-baik saja.

"ASSALLAMMUALAIKUM.." Ucap keduanya, Aqilla dan Lian saat memassuki Rumah.

"Waalaikumsallam"

Ummi Aqilla lah yang pertama kali menyambut kehadiran mereka.

"Aqilla, Lian..? Alhamdulilah kalian datang nak, Ummi fikir kalian gak akan datang" Ucap Ummi tak menyangka akan kehadiran Aqilla dan Lian.

Aqilla dan Lian bergantian menyalim tangan Ummi.

"Ummiii kangenn" Rengek Aqilla, ia langsung memeluk Umminya yang di balas dengan pelukan juga oleh Ummi.

Lian menyaksikan itu, rasa bersalah itu kembali hadir. ia merasa menyesal karena telah merusak Aqilla. jika saja Kecelakaan itu tak terjadi, pastilah Aqilla saat ini masih bermanja-manja dengan orangtuanya.

"Datang dong Mmi, masa udah di undang gak datang?" Ucap Lian membuat Ummi tersenyum.

"Terimakasih Nak" Ummi mengusap rambut Lian pelan.

"Sudah-sudah, Ayo Masuk. bentar lagi buka" Ajak  Ummi menggiring mereka berdua ke meja makan.

disinilah baru Lian merasa aura horor muncul, karena apa? karena Abi ternyata sudah Stay di meja makan terlebih dahulu.

"Abi" Lian menyalim tangan Abi dengan jantung yang ser-seran, takut tak di tanggapi salimannya.

"Hm" Abi hannya berdehem dan menerima saliman tangan Lian membuat Lian terkejut.

"Nak.." Abi langsung membawa Aqilla ke dalam pelukannya. ia sangat rindu  dengan Putri semata wayangnya.

"Iya Abii" Aqilla membalas pelukan Abi dengan erat, air matanya turun membaahi pipinya.

ummi dan Lian yang menyaksikan itu merasa yterharu.

"Sudah-sudah! silahkan duduk qil, lian" Ummi mmempersilahkan Aqilla dan Lian mengangguk lalu duduk di kursi, Lian dan Aqilla duduk samping-sampingan dengan berhadapan dengan Ummi dan Abi.

Kemudian mereka berbuka dengan keadaan khidmat. Lian senang karena Abi sudah sedikit menerima kehadiran Lian. Sedikit lama-lama jadi bukit itulah yang Lian tetapkan dalam hatinya.

Lian yakin Abi pastinya akan menerima Lian dengan lapang dada di keluarga itu.






NAAHHHH AUTHOR UPDATE LAGINIHH DEENGAN PART YANG MAYAN PANJANG, SEMOGA KALIAN SUKAA..

OH IYA, JANGAN LUPA BACA CERITA AUTHOR YANG PREGNANT FROM INSEMINATION ITU YAA UPDATE MULAI 1 MEI. JANGAN SAMPAI KETINGGALAN!!

JANGAN LUPA VOTE AND COMENT NYA KALO KALIAN SUKA SAMA CERITA INIIII 

GOOD BYE MY DAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang