16

4.1K 289 7
                                    

Saat ini Aqillasedang berada di minimarket dekat rumahnya, berbelanja bulanan tanpa di temani Lian. karena lian sendiri tengah bekerja seperti biasa.

"Nah, dah selesai. tinggal bayar di kaasir aja" Jawab Aqilla senang sambil menatap hasil belanjaannya. lalu Aqilla membawa keranjang belanjannya ke kasir dan segera membayar.

karena jarak rumah dan minimarket dekat Aqilla memutuskan untuk berjalan saja, hitung-hitung olahraga agar nanti anaknya lahir dengan mudah.

tapi saat Aqilla berada beberapa langkah di depan rumah Aqilla melihat Shilla yang tengah berdiri di depan rumahnya. hal itu tentu saja membuat Aqilla merasa bingung.

"Mau ngapain lagi itu mantan pacar suami ku  di depan rumah? mau minta sumbangan?" pikir Aqilla, ia berujar dengan sewot.

mungkin karena kehamilannya membuat Aqilla mudah untuk meledak-ledak emosinya.

akhirnya Aqilla memilih untuk mndekati Mantan Pacar Lian karena Lian sendiri telah memutuskan shilla tepat di depan mata Aqilla.

"Ada apa ya kak kesini? bukannya urusan kakak sama Kak Lian udah selesai? aku yang lihat sndiri loh kallo kak lian yang mutusin kakak" Ucap Aqilla dengan nada polos yang membuat Shilla Muak.

tapi Shilla harus berakting dan tak menampakkan wajah kesalnya di depan AQILLA. jadi Shilla memasang senyum pura-puranya.

"Emm.. bisa kita bicara? tapi di dalam, kaki gue pegal" ucap Shilla yang membuat Aqiilla memutar bola matanya merasa malas.

"Ya terus gue hsarus bilang wow gitu??" Ujar Aqilla dalam hati.

"Emm boleh kak, Yaudah ayo masuk!" Ajak Aqilla dengan Aqilla yaang terlebih dahulu memasuki rumah dan diikuti Shilla di belakangnya.

Shilla langsung duduk di  sofa tanpa tuan rumah yang mempersilahkan.

aqilla melihat itu, dia kesal. kok ya gak ada sopan santunnya gitu sih?? ihh untung aja si Shillla ini lebih tua  darinya, kalo enggak udah Aqilla smackdown!

Aqilla ikut duduk tepat di sebrang sofa yang Shilla duduki. dihh Aqilla nggak mau dekat-dekat sama Shilla.

Aqilla sendiri yakin Shilla datang kesini untnuk membuat drama. lihat saja,  Aqilla tak akan termakan dramanya.

"Jadi maksud kedatangan Kakak kesini apa ya?" Tanya Aqilla to the point.

Shilla melihat Aqilla dengan perasaan kesal, to the point sekali ini cewek! dan tunggu, dia gak di buatin minum dulu gitu? seret ini tenggorokkan karena sudah hampir setengah jam Shilla menunggu Aqilla di depan rumah.

"Khem.." Shilla berdehem sebagai pembukaan obbrolan.

"Jadi gini, gue datang kesini untuk Minta Lian dari Lo. Lo jtau sendiri kalo gue dan Lian itu udah pacaran lama, dari kelas 9 SMP sampe sekarang!"

dalam hati Aqilla berkata.

"Lah bodo amatt, emang aku peduli? sekarang? BTW mereka kan dah putus yak??"

"sampe akhirnya datang Lo dan buat kekacauan di antara gue dan Lian. Aqilla" Shilla mengenggam  tangan AQILLA membuat Aqilla risih dan merinding, apalagi Shilla menatapnya intens.

"Jangan bilang kamu mau nyatain cinta sama aku?! ihh gak bolehh kita sama-sama cewek, dan lagi aku kan udah punya Lian" Ucap Aqilla dalam  hati.

"Gue mohon banget! pergi sejauh-jauhnya dari Lian, biar Lian sama gue. Lo butuh berapa biar gue kasih. Lo lihat sendiri Lian kan? Apa Lo gak kasian Lihat Lian dicabut semua fasilitasnya dan kerja mati-matian gitu?" Pinta Shilla dengan memohon membuat Aqilla terdiam.

melihat Aqilla yang terdiam membuat Shilla diam-diam tersenyum puas, sepertinya aktingnya cukup untuk mempengaruhi Aqilla.

lalu Shilla melepaskan tangan Aqilla dan beranjak dari tempat duduknya.

"Yaudah, gitu aja. gue pamit, semoga Lo pikirkan kata-kata gue barusan" Setelah mengatakan  itu Shilla pergi.

Aqilla menatap kepergian Shilla yang mulai menjauh itu.

"YESSSS AKHIRNYA PERGI JUGAAA" teriak Aqilla merasa senang.

sedari tadi itu Aqilla berharap Shilla cepat-cepat pulang agar ia tak akan mendengarkan kata-kata nya yang bagi Aqilla tak berfaedah sama sekali. kalau Shilla berfikir dirinya akan meninggalkan Lian, Shilla salah besar! ia tak akan pernah meninggalkan Lian sampai Lian semdirilah yang memintanya untuk pergi.

dan apa tadi Shilla bilang? karenannya semua fasilitas yang Lian  punya di cabut karena dirinya? yang benar saja? itu semua salah Lian dan itu adalah hukuman sekaligus pembelajaran untuk Lian dari Mama Mertua Aqilla yang tercinta. dan soal Lian yang harus bekerja, itu memang kewaajiban Lian sebagai kepala rumah tangga.

"Mimpi aja kalo aku bakalan nyerah" desis Aqilla.

GOOD BYE MY DAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang