22

5.1K 281 46
                                    

"Penjarain aja Pak, rela saya" Kata Arfan yang membuat Sheilla membelalakan matanya.

Sial! Tunangan macam apa itu? Bukannya membela malah menjebloskannya ke penjara.

"memang Nona Sheilla akan kami penjarakan karena nona Sheilla telah melakukan pembunuhan berencana" Kata salah satu polisi.

" iya pak, Good" Arsya ikut menyahut

Aqilla? Dia hanya melirik santuy sambil menimang nimang bayi nya.

Bodo amat.
Yang penting Sheilla di tangkap, biar dia tau rasa!

"Yaudah, masalah dah Clear. Kita dua pulang duluan ya?" Kata Lian.

"di sih Miskah, pasti mau kelonan sama yayang nya kan?" goda Dimas sambil mengedip-ngedipkan matanya.

Anjirr. ..
Dimas tau ajeee..
Batin Lian.

"Tau aja Lu" Kata Lian sambil cengengesan.

"Masih nifas" Peringat Arfan dengan singkat.

"Aelahh Fann..Lu mah gitu dah, malah ngingetin" Eluh Lian.

Hm..pupus sudah harapannn

Arfan mengedikkan bahunya merasa acuh. Dia hanya mengingatkan.

Oiya, Sheilla tadi udah di bawa ke sel. Langsung di jebloskan donggg...

©®®®

"Liannn..liat Lilian ngompoll"

"Lian..tolongi aku donggg"

"Liannn"

Hufttt Lian lelah.

"Mentang mentang gabisa jalan bebas, nyuruh nyuruh terus" Sungut Lian sambil menaruh baju baju anaknya yang telah ia lipat ke lemari pakaian khusus anaknya.

"Ha? Ngomong apa tadi?" Tanya Aqilla penasaran saat mendengar dengan samar omongan Lian.

Lian menoleh ke Aqilla lalu cengegesan.

"Heheheh...enggak..gak ada kok" ucapnya.

Aqilla menatap Lian dengan sinis.

Huftt..
Sabar Lian...sabar..

Lian berusaha merapalkan kata kata itu pada dirinya sendiri

Btw.

Alian udah kerja tetap.
Yaa walaupun kerja nya gak besar tapi alhamdulilah lahh

Dia kerja bantui ngelas ngelas di bengkel pak Fandi yang bengkelnya tak jauh dari rumahnya berada.

"Udah kan yang? Yaudah ya.. Aku mau kerja dulu"

Aqilla mengangguk.

"Iya, hati hati" Kata Aqilla sambil mencium punggunh tangan Liab.

"Kalo ada apa-apa telpon aku aja ya" Pesan Lian yang di acungi jempol oleh Aqilla.

Sebelum pergi Lian menyempatkan mencium pipi anaknya yang tertidur di box bayi itu.

©©©©

"Ummi? Abi? Datang kok gak ngomong-ngomong dulu?" Tanya Aqilla setelah pintu terbuka dan kemudian mempersilahkan kedua orang tuanya untuk masuk.

"Assalamualaikum" Ucap Abi dan ummi Aqilla saat memasuki rumah.

"Waalaikumsalam" Sambut Aqilla.

"Memangnya harus kasih tau dulu kalo mau ke rumah anak sendiri?" ujar Abi melirik Aqilla.

Aqilla cengengesan.

"Hehehe..ya..ya enggak. Cuma kan Aqilla bisa masaki sesuatu untuk ummi sama Abi. Aqilla gak masak hari ini" jelas Aqilla.

Ummi tersenyum.

"Gak ah, gak usah repot repot. Kamu aja masih susah jalan" Kata Ummi sambil kemudian ia duduk di ikuti dengan suaminya.

"Mana Alian?" tanya Abi dingin.

Kalau sudah menyangkut Alian, Abi masih dingin.

"Pigi kerja Bi, gak jauh kok. Jarak 2 rumah dari sini" jawab Aqilla.

"Kerja apa dia?"

"Las Bi"

Dan abi hanya mengangguk saja.
Baguslah jika Alian ada pekerjaan, jadi anaknya gak harus melarat-larat sekali.

"Sini, Abi kangen" Kata Abi sambil merentangkan kedua tangannya.

Aqilla tersenyum. Matanya berkaca kaca lalu berhambur memeluk Abi nya.

"ahh Aqilla juga kangen"

Ummi yang melihat itu hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

Dasar.

Ayah dan anak.

GOOD BYE MY DAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang