8| UCAPAN TERIMAKASIH

314 29 0
                                    

Jangan lupa Vote, Comment, Follow & Share...
Jejak Readers sangat penting untuk membangun semangat Autor🤗

________________________________________

Mungkin sang fajar sudah tahu,
Cinta ku terlalu kuat sampai ia menyerah menyerang ku dengan luka bertubi-tubi

~Pengagum Rahasia

________________________________________


Subang, 30 Agustus 2018

Suatu pagi di hari Jum'at.

"Astaga! Nanda, bikin kaget aja"

Nanda hanya nyengir kuda sambil memegang centong nasi di atas Rice cooker.

"Ngapain kamu sepagi ini di dapur?" tanya Mama lagi.

"Nanda mau bikin nasi goreng Ma" jawab Nanda santai. Setelah meraih nasi, kali ini ia berganti mengiris bawang.

"Kenapa nggak minta dibikinin aja sih sama Mama?"

"Nanda, gak mau ngerepotin Mama"

"Tapi nggak sepagi ini juga. Lihat tuh masih jam empat" tunjuk Mama ke arah jam dinding dapur dengan dagunya.

"Nggak papa Mam, Nanda takut gagal masak. Jadi kalau Nanda masaknya pagi banget, Nanda masih sempat bikin lagi"

Mama menghela nafas begitu melihat Nanda yang terlihat sibuk sekali. "Ya udah Mama mau Mandi dulu. Kamu jangan lupa shalat subuh, ya"

"Iya Mam"

Mama pergi sambil geleng-geleng kepala melihat putrinya yang sudah mulai menggoreng bawang di dapur.

Pagi ini, Nanda berencana untuk membuat nasi goreng yang akan ia berikan kepada Reyhan nanti di sekolah, sebagai ucapan terimakasih darinya soal plester luka kemarin. Wah, kalau ngomongin plester, Nanda masih menyimpan benda dari Reyhan itu. Konyolnya, Nanda menjadikan plester itu sebagai pajangan dalam bentuk pigura, untuk dikenang olehnya sepanjang waktu. Dan sempat ia ciumi sebelum akhirnya berangkat ke sekolah.

Suasana kelas XI Pemasaran 4 kini lebih mirip disebut posko-posko korban bencana alam. Meja dan kursi tak beraturan di setiap penjuru ruangan, tubuh lunglai nan lesu tergeletak tak tentu arah di lantai, dan terlihat seperti jemuran ikan pindang yang sengaja dibiarkan membusuk beberapa hari. Selalu saja seperti itu ketika jam kosong.

"Hari ini, aku mau ngasih nasi goreng sebagai ucapan terimakasih aku sama Kak Reyhan" kata Nanda setengah berbisik dengan rasa bangga kepada kawan-kawannya di atas bangku. Mereka tidak ikutan tidur karena masih terlalu pagi. Mungkin kalau siang, Nanda pasti paling antusias diajak rebahan.

"Emang yakin hari ini bakal ketemu sama Kak Rey?" sahut Fitri.

"Kalau nggak ketemu. Aku bisa samperin dia di kelasnya"

"Nanda, kamu lupa ya kelas Kak Rey itu dihuni sama cowok semua?" sela Cici.

"Enggak. Aku ingat betul kok. Ya tapi nggak pa-pa juga kalau aku ke kelasnya. Lagian cuma nganterin ini terus ngucapin makasih, abis itu udah" Nanda menaruh kotak bekalnya di atas meja.

"Segampang itu ya, ucapan kamu. Kalau kamu di gangguin siswa yang lain gimana?" desis Audia.

"Pastinya Kak Reyhan nggak mungkin diam aja kalau lihat aku digangguin"

HALU ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang