44| HAPPY GRADUATION KAK REY

133 19 5
                                    

9. Percaya diri
Kalo kamu udah menunjukkan sisi yang kamu banget tanpa berusaha memalsukan kepribadian kamu, hal penting yang selanjutnya mesti kamu punya adalah percaya diri. Kenapa? Karena kalo kamu-nya aja gak percaya diri, ya gimana mau berhasil bikin si kakak kelas suka? Gak boleh insecure sama diri sendiri. Kalo ketemu, tatap matanya. Kalo papasan, senyumin dan sapa. Itu sopan loh, bukan caper.

Hari minggu yang cerah, Nanda berencana untuk pergi ke rumah Aulia. Sekedar main mengobati rasa rindu dan merayakan kembalinya persahabatan mereka. Di ruang tengah itu, mereka duduk sambil menonton kartun Spongebob dan makan potongan buah nanas yang dibeli Aulia dari pasar Pujasera.

"Jadi, selama ini kamu dan Kak Reyhan belum jadian?"

Caca memulai obrolan. Tangannya sibuk menyisir setiap helai rambut Nanda.

"Belum" Nanda menyicipi potongan Nanas terlebih dahulu. "Aku rasa... Aku gak pantes deh bersanding sama dia. Semua orang aja bahkan sama sekali gak setuju"

Fitri yang semula sibuk dengan ponsel genggam. Kini mendekatkan wajahnya ke dua orang itu.

"Nan, jangan berhenti sampai di sini. Kamu udah berjuang sejauh ini buat dapetin perhatian Kak Rey" kata Fany. Memberikan semangat untuk Nanda.

Aulia yang sejak tadi mengambil minuman dari dapur, akhirnya keluar dengan membawa nampan berisi gelas untuk mereka, lalu menaruhnya di atas meja ruang tamu.

"Kita masih tetep di sini kok buat bantuin kamu, Nan" ucap gadis itu sembari menyodorkan segelas jus jeruk kepada Caca.

"Ya. Aku rasa, tidak ada yang tidak mungkin selama kita mau berusaha"

"Besok adalah hari perpisahan kelas dua belas. Aku gak bisa bayangin, besok ternyata hari terakhir aku lihat Kak Reyhan lagi"

"Lho, emangnya Kak Rey gak kuliah di sini?"

"Enggak Ca, dia disuruh orang tuanya untuk kuliah di Yogya"

"Yogya Grand Subang?"

Sontak ketiga gadis itu memandang Aulia yang menyeletuk dengan tatapan horor.

"U, gak lucu"

"Hehehe. Maaf, cuma mencairkan suasana. Biar enggak tegang"

"Nan, jangan lewatin kesempatan ini. Kamu harus bisa berani mengatakan perasaan mu sama dia besok"

Fitri ikutan meraih gelas, kemudian meneguk minuman itu seperempat gelas setelah ia bicara.

"Tapi, bukannya perpisahan itu cuma dikhususkan untuk kelas dua belas ya. Kelas sepuluh sama sebelas disuruh libur" sahut Caca. Detik berikutnya, ia kembali menyisir rambut Nanda.

Nanda menggerakkan matanya ke atas untuk berpikir sejenak. Ketiga sahabatnya ikut-ikutan untuk berpikir.

***

"Jadi lo mau ngomong apa?"

Setelah dari rumah Aulia. Nanda pergi janjian di Alun-alun Subang dengan Ardya. Mereka berdua duduk di dekat tugu.

"Umm..."

Nanda terlihat gelisah. Ia bingung harus mulai mengatakannya darimana.

HALU ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang