Miya tak sengaja berpapasan dengan Alucard yang datang dari arah parkiran motor. Mereka saling menatap untuk beberapa detik. Hingga akhirnya Miya menyerah dan meninggalkan Alucard yang masih terpaku memandang punggungnya dari belakang.
Miya melambatkan langkahnya. Ia tertarik dengan anak-anak kelas lain yang tengah berkumpul di lapangan untuk persiapan pelajaran olahraga. Miya teringat sepenggal kisahnya dengan Alucard, dimana saat pelajaran olahraga, mereka berkomunikasi untuk pertama kalinya hingga akhirnya saling tertarik.
Flashback...
Ketika itu, panitia ospek mengadakan pertandingan olahraga antar gugus untuk memeriahkan hari terakhir kegiatan ospek. Di lapangan futsal putri, tim dari gugus Miya tengah bertanding. Ia menjadi salah satu pemain yang diandalkan oleh gugus itu. Kebetulan, Alucard yang ditunjuk sebagai coach tim putri.
Ketika pertandingan berlangsung seru-serunya, kaki Miya terkilir dan ia pun terjatuh. Mungkin Miya kurang pemanasan atau bagaimana. Gadis itu merasa kesakitan hingga tak sanggup berdiri. Pertandingan terpaksa dihentikan sementara.
Miya dipapah oleh 2 teman satu timnya ke pinggir lapangan.
Alucard mencoba untuk memberikan pertolongan dengan mengecek bagian yang terkilir. Alucard mendapati area kebiruan di kaki Miya. "Lo gak bisa ngelanjutin pertandingan." Kata Alucard setelah mengetahui ada lebam di kaki kanan Miya.
"Hah?" Kejut Miya dan beberapa player tim futsalnya. "Tapi kita lagi unggul." Lanjut Miya melayangkan protes.
"Yaudah, terserah. Lo bisa lari gak?" Tantang Alucard.
Miya tak bisa mengelak. Memang benar ia tidak bisa melanjutkan pertandingan. Jangankan berlari, mengangkat kakinya saja ia tidak sanggup.
Terpaksa, Miya harus digantikan. Berbagai decak kekecewaan mulai didengar dari para supporternya karena memang Miya-lah yang membawa timnya unggul saat ini.
"Lo bisa berdiri?" Tanya Alucard.
Miya menggeleng. Sudah ia coba berdiri, namun tertahan oleh pergelangan kaki kanannya yang sakit.
"Bro, lo gantiin gue jadi coach mereka." Pinta Alucard pada Alpha, salah satu teman se-gugusnya.
"Oke." Jawab Alpha singkat dan meminta tim futsal putri segera masuk lapangan.
Pluit tanda dilanjutkannya pertandingan sudah tiup oleh wasit. Pemain pengganti Miya sudah masuk ke lapangan.
Alucard mengangkat tubuh Miya sehingga membuat gadis itu terkejut dan refleks mengalungkan kedua tangannya ke leher cowok pirang itu.
Gadis berkuncir kuda itu dibawa ke UKS untuk diberikan pertolongan lanjutan. Alucard menggendong Miya ala bridal style dan membuat para gadis yang melihat adegan itu berteriak histeris.
Di ruang UKS, Alucard mengecek bagian sakit di kaki Miya. Sepertinya, cowok pirang itu mengerti bagaimana menangani kasus cidera seperti ini. Setelah itu, kaki Miya dikompres air dingin.
"Kayaknya, lo ngerti banget soal penanganan cidera begini?" Tanya Miya ditengah aktivitas Alucard mengompres kaki Miya.
Cowok itu tersenyum tipis. "Cuma sedikit."
"Thanks, ya." Ucap Miya. Alucard hanya mengangguk sambil tersenyum tipis.
"Lo pulang bawa kendaraan?" Tanya Alucard.
Miya menggeleng. "Gue dijemput. Nanti sore paling. Nunggu abang gue pulang kerja." Jawab Miya.
"Mending lo telepon orang rumah, lo minta jemput sekarang. Kalo nunggu sore, lo gak bisa istirahat." Kata Alucard.
![](https://img.wattpad.com/cover/218147804-288-k206354.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Back to Mantan
FanficRahasia hubungan Miya dan Alucard akhirnya dibongkar setelah keduanya sepakat putus. Berita itu sempat menghebohkan jagat SMA Moniyan. Alucard yang sejatinya adalah seorang 'most wated' di sekolahnya, selalu menutupi identitas kekasihnya saat ditany...