Miya keluar dari kamarnya dan mendapati Gusion tengah berkutat dengan setumpuk dokumen dan sebuah laptop.
Ada niat iseng Miya untuk mengganggu Gusion saat itu. Ia senyum-senyum sendiri sambil menepuk ujung ponselnya di dagu. Ia bergerak ke sofa tempat kakaknya berkutat dengan pekerjaannya.
Hup!!
Miya melompat dari belakang sofa hingga terduduk di sofa empuk itu. Gusion dibuat terkejut oleh aksi adik perempuannya. Untung saja, laptop yang dipegangnya tidak jatuh.
"Yang bener atuh, Dek. Anak cewek juga!"
Gusion mendengus kesal sambil mendelik, Miya malah nyengir kuda. Untung saja Gusion punya stok kesabaran yang begitu luar biasa.
"Kerjaannya masih banyak, bang?" Tanya Miya merapatkan posisinya dengan Gusion.
"Kenapa? Lo pasti ada maunya!" Terka Gusion.
Miya menggamit lengan kiri Gusion, "Gue cuma mau curhat, Bang." Katanya manja. Kepalanya menyender di bahu Gusion.
Gusion menghela napas kecil. Ia menyimpan laptopnya ke meja. "Kenapa.. kenapa?" Tanya Gusion sambil merangkul adiknya.
Miya terdiam sejenak. "Mm.. gue kepilih ngewakilin sekolah buat olimpiade matematika." Kata Miya pelan.
"Ya bagus lah!" Sahut Gusion. "Itu artinya, peluang lo buat dapet beasiswa lebih lebar."
"Iya sih. Tapi...." Miya menggantungkan kalimatnya.
Gusion mengerutkan alisnya. Tangannya memainkan poni panjang Miya.
"Tapi gue partneran sama si pirang itu!" Lanjut Miya.
"Terus?" Tanya Gusion.
"Gue kayak yang gak nyaman aja, Bang!" Sahut gadis bersurai silver itu. "Atau enggak, gue mundur aja?"
"Jangan lah! Masa lo kalah sebelum berperang!" Seru Gusion. "Lo gak boleh nyangkut-pautin soal hati sama sekolah. Urusan lo sekarang sama Alucard itu sebatas kerja sama buat bikin sekolah bangga. Apa salahnya?" Kata Gusion.
Miya mencerna kalimat yang keluar dari mulut abangnya. "Gitu ya, Bang?" Ragunya. "Tapi kalo...."
"Kalo banyak tapi, berarti lo takut susah move on!" Sahut Gusion tajam membuat Miya sontak mencubit perutnya. "Aduh!" Gusion mengaduh sambil tertawa kecil.
"Emang lo ngijinin kalo gue latihan bareng sama dia di luar sekolah?" Tanya Miya.
"Asal ada gue!" Sahut Gusion.
"Ya lo pasti betah juga sih. Soalnya yang mentorin Kak Lesley!" Seru Miya.
"Udah tau!" Sahut Gusion membuat Miya bengong.
"Eh?"
"Tadi dia udah bilang. Katanya gue abang yang hebat bisa punya adik kayak lo!" Canda Gusion.
"Idih. Kok jadi lo yang hebat?!" Protes Miya.
Gusion tertawa kecil. "Nanti gue transfer buat beli buku-buku latihan." Kata Gusion.
"Gak usah, Bang." Sahut Miya. "Gue masih bisa download di internet atau pinjem di Perpus." Lanjutnya.
"Yaudah, terserah lo. Yang penting lo bisa belajar nanti." Sahut Gusion sambil merapatkan rangkulan pada adiknya.
Mendadak Miya mencium aroma sesuatu, "Lo belum mandi ya?!" Seru Miya melepas rangkulan Gusion dan bergegas berdiri sambil menutup hidung.
"Ya lo nya! Orang baru balik langsung dipeluk!" Balas Gusion.
***
Miya melambai ke mobil Gusion yang baru beranjak dari depan gerbang. Baru selangkah ia akan masuk, pandangan matanya tertarik pada sosok gadis twintail yang baru turun dari motor. Miya tersenyum miring.
![](https://img.wattpad.com/cover/218147804-288-k206354.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Back to Mantan
ФанфикRahasia hubungan Miya dan Alucard akhirnya dibongkar setelah keduanya sepakat putus. Berita itu sempat menghebohkan jagat SMA Moniyan. Alucard yang sejatinya adalah seorang 'most wated' di sekolahnya, selalu menutupi identitas kekasihnya saat ditany...