Sinar matahari memantul di rambut pirang Alucard yang sejak satu jam lalu mematung dan hormat pada tiang bendera di lapangan.
Sesekali cowok itu mengecek arloji yang melingkar di tangan kirinya, untuk memperkirakan sampai kapan hukuman ini dijalaninya.
Tak lama kemudian, bel istirahat berdering begitu nyaring. Sebuah kebahagiaan buat cowok yang tengah di hukum itu. Salam pamit untuk hukuman hari ini.
Cowok itu sempat melihat tatapan tajam dari Franco yang baru selesai mengajar di kelasnya.
Alucard menghampiri Zilong yang duduk di pinggir lapangan. Cowok pirang itu baru mengakhiri hukuman yang diterimanya.
"Lo mimpiin Miya?" Tanya Zilong sambil tertawa kecil dan melempar sebotol minuman dingin pada sahabatnya.
Si pirang duduk di sebelah Zilong dengan wajah dan rambut penuh keringat.
"Tiba-tiba mimpiin aja." Jawab Alucard sambil meneguk minuman yang diberikan Zilong.
"Belum bisa move on lo?" Tanya Zilong.
"Susah!"
Zilong tersenyum simpul, "Udah gue bilang. Sekali lagi lo coba jelasin ke dia."
"Percuma, dia gak bakal mau denger."
"Coba pake cara yang gue sampein waktu itu." Kata cowok gondrong partner bangku Alucard itu.
Alucard nampak berpikir sejenak. "Oke. Nanti gue coba cara dari lo."
Tiba-tiba Freya menghampiri mereka. Sambil membawa sebotol minuman dingin untuk Alucard.
"Lo pasti capek. Nih minum." Tawar Freya sambil menyodorkan botol minuman itu.
Alucard melirik Zilong.
"Thanks." Bukan Alucard yang menerima minuman itu, melainkan Zilong.
"Itu buat Alu, Gondrong!" Amuk Freya.
"Alu udah punya sendiri." Jawab Zilong setelah meneguk minuman dari Freya.
Freya manyun di tempatnya.
"Ndrong, Fre. Gue ke toilet dulu. Mau rapi-rapi." Pamit Alucard bergegas meninggalkan mereka berdua.
Freya terlihat tak rela ditinggalkan berdua dengan Zilong. Gadis itu tampak memikirkan sesuatu.
***
Freya lebih dulu datang ke Danau yang dimaksud dalam note kiriman seseorang yang ia terima tadi pagi.
Dari sekian banyak bangku yang berjejer di pinggir danau, gadis bersurai biru itu memilih duduk di bangku di bawah pohon rindang.
Sambil menunggu orang yang mengajaknya bertemu, Freya memikirkan percakapan antara Alucard dan Zilong di lapangan tadi. Freya sempat mendengar bahwa Alucard sulit untuk move on dari Miya.
Hal itu yang membuat Freya kurang bersemangat di jam pelajaran setelah istirahat sampai KBM hari ini berakhir. Apakah perjuangannya untuk mendapatkan Alucard akan sia-sia?
Semilir angin sore itu belum mampu mengetuk bibir Freya untuk kembali tersenyum.
Seseorang melihat gadis bersurai biru itu tengah duduk di bangku di bawah pohon. Ia menghampirinya setelah yakin kalau itu adalah gadis yang diundangnya lewat surat.
"Fre!" Suara bass itu membuat lamunan Freya buyar.
Gadis itu mendongkak untuk melihat siapa yang datang. "Zilong?" Mata Freya membulat. Bukan Alucard yang mengundangnya, melainkan teman sebangkunya. Gadis itu kembali menunduk.

KAMU SEDANG MEMBACA
Back to Mantan
FanficRahasia hubungan Miya dan Alucard akhirnya dibongkar setelah keduanya sepakat putus. Berita itu sempat menghebohkan jagat SMA Moniyan. Alucard yang sejatinya adalah seorang 'most wated' di sekolahnya, selalu menutupi identitas kekasihnya saat ditany...