Studying - Trying - Loving

658 64 2
                                    

Sudah beberapa hari ini, Miya dan Alucard mengikuti mentoring yang diberikan oleh Lesley. Saking semangatnya mereka untuk mempertahankan gelar juara bertahan olimpiade Matematika, keduanya berinisiatif untuk berdiskusi diluar jam sekolah dan mentoring.

Terkadang, mereka berdiskusi di depan kelas Miya--membuat para siswa yang melintas berdecak kagum, gemas, bahkan ada yang cemburu.

Diskusi mereka memang terkesan bar-bar. Tak jarang keduanya saling debat mengenai rumus atau soal yang sedang dibahasnya.

"Gak gitu, pirang!" Omel Miya. Ia mengambil alih pensil dan buku dari tangan Alucard. Cowok itu membiarkan buku dan pensilnya diambil alih Miya. Kemudian ia memperhatikan cewek itu dalam menjawab soal.

"Nah kan! Hasilnya segitu-gitu juga!" Sahut Alucard ketika melihat hasil perhitungan Miya yang sama persis dengannya.

"Tapi kan cara lo yang tadi makan waktu! Ini lebih simpel!" Balas Miya, Alucard mendelik dan mengambil alih kembali bukunya.

'Iya deh, cewek always right!' Batin Alucard.

Tanpa mereka sadari, ada kepala Freya dan Layla yang menyembul di jendela kanan dan kiri mereka.

"Be, kalo gue sama Clint ikut olimpiade, cocoknya olimpiade apa ya?" Tanya Layla pada Freya yang menyembul di jendela yang lain.

Sontak Miya dan Alucard mendelik pada dua cewek yang sedang bergosip itu. Mereka tahu kalau kedua penggosip itu sedang membicarakan mereka.

"Kalo buat lo sih bukan olimpiade, tapi kontes Kepo-ers terfavorit!" Sahut Freya nyengir.

Miya memutar bola matanya, sementara Alucard mendengus keras. Akibatnya, tak ada pembicaraan lagi antara mereka hingga bel masuk menderu-deru.

***

Diskusi persiapan menuju olimpiade tak hanya sampai disitu. Saat waktu luang sebelum rapat OSIS, keduanya sudah nempel kayak sepasang sendal jepit. Perdebatan mengenai rumus untuk memecahkan soalpun tak luput dari mereka.

"Loh kok hasilnya gak ada?" Tanya Miya sedikit terkejut. Hasil perhitungannya meleset dan tidak ada di pilihan jawaban.

Alucard memutar bola matanya. Bagaimana bisa cewek itu tidak menyadari kesalahannya.

"Itu tadi lo bagi 8! Soalnya minta dibagi 9!" Peringat Alucard  menunjuk angka 9 pada soal.

Miya langsung terpaku pada soal itu, kemudian nyengir bersalah sambil menghapus oret-oretannya.

Ckrekk!!

"Gran, kayaknya kita bakal dapet berita bagus nih buat di mading!" Sahut Silvanna yang tau-tau ada di belakang Miya dan Alucard. Cewek itu sedang memegang kamera yang lensanya mengarah ke dua sejoli itu.

"Ya, dan siap-siap aja jadi tranding topic." Balas cowok yang berdiri di samping Silvanna, Granger.

"Kamperrr! Hapus ga!" Titah Alucard seraya berdiri. Silvanna dan Granger bahkan sudah menjauh sambil tertawa. Sementara Miya menutup wajahnya dengan buku.

***

"Kayaknya kalo diskusi di sekolah, susah nyari tempat yang aman!" Sahut Alucard ketika berjalan berdampingan di koridor sekolah. Rapat OSIS telah usai 30 menit yang lalu.

Back to MantanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang