Disinilah Valya sekarang. Terduduk diam memperhatikan si ketua berbicara panjang lebar mengenai progres acara prom untuk kelas tiga.
Jujur, ini bukan passionnya. Membosankan rasanya mengikuti rapat seperti ini. Tak terhitung seberapa banyak gadis cantik itu menguap sejak rapat dimulai.
Saking bosannya, mata hitam itu menoleh kesana kemari. Memutar bola matanya jengah pada pria pria yang memberinya wink. Dibanding anak osis yang teladan, mereka lebih mirip om om yang siap mencari hiburan di tengah malam.
Tapi diantara itu semua, ada satu objek yang sedikit membuat Val senang mengikuti rapat ini. Yaaaa siapa lagi kalau bukan Kezie - sahabatnya- ah Val benci kata itu. Dia ingin menganggap Kezie pacarnya saja. Jauhh lebih menenangkan untuk hatinya.
"Kenapa lo liatin gue? Sejelek itu ya gue?" dengan nada berbisik Kez menatap Val sedikit kesal. Jangan salahkan Kez, salahkan mata Val yang menatapnya seperti ingin menscen wajahnya sampai pori pori terkecil. Dan tanpa berkedip.
"A-apaansih" seketika telinganya memanas. Ah pasti malu sekali tercydukk menatap seseorang begitu intensnya.
"Pulang dari sini makan eskrim yuk"
"Iya"
***
"Kez, hari ini ada pertemuan osis lagi yaa. Jangan lupa ajak temen kamu Valya"
"Loh bukannya kemarin kita udah rapat kak? Dan setau aku rapatnya paling banyak dua kali seminggu ya? Kalau dihitung hitung sekarang kan hari rabu, yang artinya kalau hari ini diadakan rapat berarti akan jadi rapat ketiga yakan? Memangnya perlu ya kak? Bukannya inti permasalahan kemarin sudah mencapai titik terang?"
"Hmm.. Yaa anu Kez kita harus lebih... Mmm - mateng. Iya harus lebih mateng nyusun rencana. Terlebih lagi Valya kan baru masuk osis pasti dia belum begitu mengerti tentang rencana promnya. Yakan Val?"
Semua mata tertuju pada gadis yang sedang mengenakan kacamata bacanya, sibuk membolak balik lembar demi lembar novel tebal yang menjadi kesukaannya. Merasa di perhatikan akhirnya gadis itu menoleh dan menatap sahabatnya dengan tatapan apa?
"Kata kak Aldo lo belum ngerti tentang rencana prom nya jadinya kita ada rapat osis lagi setelah jam pulang nanti. Padahal setau gue kemarin kita udah memecahkan permasalahannya,,," jelas Kez dengan wajah masamnya.
Jelas saja, hari ini dia dan Valya akan pergi ke mall untuk mencicipi restoran Jepang yang baru rilis minggu lalu.
Menyadari wajah masam Kezie Valya meletakan novelnya diatas meja dan menatap Aldo dengan sedikit senyum
"Kak, kalau aku sama Kezie hari ini gabisa ikut rapat gapapa kan?"
Senyum itu masih terukir diwajah angkuh Valya. Manis, sangat meneduhkan melihat wajah yang masam dan kaku itu tersenyum walaupun sedikit.
Seperti terhipnotis Aldo menganggukkan kepalanya "I-iya, rapatnya diundur aja. Maaf kalau kesannya kita ngebebanin kamu ya Val". Ucapnya diakhiri dengan garukan kepala. Ntah kenapa dia jadi salting setelah melihat senyum itu.
Padahal saat ini, senyum Val sudah luntur dan mulai melanjutkan aktivitas nya yang tertunda akibat percakapan tidak bermutu barusan.
Setelah Aldo pamit dan keluar dari kelasnya terdengar gerakan gerakan aneh dari meja sebelahnya. Suara bantingan buku. Pensil jatuh. Dan yang trakhir hentakan kaki. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Kezie.
"Baru dua minggu jadi osis, langsung jadi primadona" nyinyir gadis itu sambil memajukan sedikit bibirnya. Membuat si pembaca novel menoleh ke sumber suara tidak mengenakan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bestfriend or Girlfriend(?)
Teen Fiction"Apapun yang menyangkut kamu, tidak ada kata tidak" -Valya "Val ayuk kesini". "Iyaa". "Val makan ini yaaa". "Pesen aja". "Val punya kamu rasanya enak, tukeran ya?". "Nih". "Val terima aja, dia ganteng". "Hah? Iya deh". "Val putus dong, dia mau me...