.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Kamu pulang lusa kan Kez?" Orang yang ditanya hanya mengagguk sambil mengunyah makanannya. Valya masih duduk tenang di depan orang yang Ia sebut Kez barusan. Memandangi bidadari nya makan memang sudah menjadi hobi baru untuk Val.
"Aku boleh bolos buat anter kamu ke tempat lomba?"
Mata Kezie langsung memincing melihat Valya tajam.
"Apaan sih gausah. Kan udah di sediain mobil dari panitia lomba nya. Lagian apa - apaan kamu bolos buat anter aku doang" Nafas berat lolos dari bibir Valya mendengar penolakan sangat tegas dari Kezie.
"Nih neng makananya" Pelayan kantin memberikan pesanan Valya yang masih terlihat panas dengan asap yang mengebul di atasnya. Menu nya pagi ini adalah nasi kuning dan ayam. Sepertinya makanan ini baru saja matang karna bisa dilihat dari ketebalan asap yang keluar. Dengan sigap, Kezie menghentikan aktivitas makannya untuk mengipasi makanan Valya.
"Engga usah di kipasin. Kamu makan aja dulu supaya gak telat. Aku kan bisa makan nanti" Kezie bungkam, tidak ada jawaban. Dia terus mengipasi makanan Valya. Sadar tengah di diami Kezie, Ia bangkit dari kursi nya. Kezie menatap acuh kepergian Valya.
"Bu beli ini satu ya" Ucap Valya sembari mengeluarkan satu lembar uang sepuluh ribu untuk melakukan pembayaran.
Psssss
Rasa dingin menjalar jelas di pipi Kezie saat sesuatu menyentuhnya. Kezie menoleh dan mendapati Valya sedang menempelkan susu caramel dingin. Valya menampilkan senyum yang sangat manis kali ini.
"Minum nih biar gugup nya reda"
Valya kembali duduk, sedikit menempelkan ujung jari kelingkingnya pada makanan yang tadi panas. Sepertinya Kezie berhasil mengusir asap tebal itu.
"Aku takut Val. Gimana kalau aku nanti kalah? Gimana kalo aku malah buat malu sekolah? Atau aku buat kesalahan fatal yang akan bikin guru-guru kecewa sama aku? A-aku takuttt.. " Kezie manangkupkan kedua telapak tangan di wajah, suara itu terdengar gemetar seperti sebentar lagi akan turun hujan disana.
"Aku takut Val" Suara itu meredam karna tertutup telapak tangan Kezie.
Valya sama sekali tidak menggubris orang di hadapannya yang tengah cemas. Gadis bermanik hitam masi asik berkutat dengan sarapan pagi ini. Sedikit memerhatikan Kezie dari ujung mata tidak buruk juga. Valya tidak mau ada salah-salah kata yang akan dia ucapkan pada Kezie di masa seperti ini. Kezie nya sangat sensitif jika sedang gugup, juga sedikit gemas. Valya terus menyuapkan nasi kuning buatan kantin yang rasanya lumayan juga, tidak lupa menggigit potongan ayam serta telur yang menjadi toping nasi kuning. Krupuk peyek kacang tak luput dari gigitannya.
"Val" Valya bergumam tanpa mengalihkan pandangan dari nasi kuning. Tidak ada lanjutan dari Kezie.
"Val" Saat ini Valya menatapnya tanpa suara, menunggu apa yang akan di katakan Kezie selanjutnya. Tapi nihil. Akhirnya dia kembali melanjutkan aksi sarapan kembali.
"Valyaa argghh"
"Apa" Jawabnya jengah
"Aku takuuuut" Kezie mengerucutkan bibirnya.
"Yauda"
"Dih apaan yauda doang" Kezie melempar tatapan tajam pada kekasihnya yang masih sibuk mengunyah.
"Yauda takut aja"
Tung
"Aduh Kezz kenapa di getok sendok deh"
"Lo bego. Gue males" Valya hanya mendelik malas melihat tingkah Kezie. Seketika dia teringat akan sesuatu di sakunya.
"Nih"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bestfriend or Girlfriend(?)
Teen Fiction"Apapun yang menyangkut kamu, tidak ada kata tidak" -Valya "Val ayuk kesini". "Iyaa". "Val makan ini yaaa". "Pesen aja". "Val punya kamu rasanya enak, tukeran ya?". "Nih". "Val terima aja, dia ganteng". "Hah? Iya deh". "Val putus dong, dia mau me...