Oh, Ayah Ya? Hmm

2.4K 234 1
                                    

"Val"

"hm"

"Val"

"hm"

"Val"

"apaan setan"

"kluar yuk"

"tumben amat"

Verro memamerkan cengir kuda nya.

***

"Val"

"kalo kayak gini pasti ada yang gak beres nih"

"tai, tebakan kembaran emang selalu tepat"

Valya mengacuhkan ucapan Verro yang tak patut mendapat kan jawaban.

Saat ini mereka sedang di salah satu rumah makan. Ditemani nasi goreng kambing yang menjadi pilihan Valya. Serta milkshake Vanila kesukaannya.

"Val tapi srius..."

Valya menaikan satu alisnya menatap Verro.

"kemarin papa tanya, hmmm apa lu bener bener udah sembuh?"

"oh shit"

"gak gitu Val.. Lu tau kan gue gaada maksud nyinggung orientasi lu apa gimana, karna gue tau lo banget dari kita masih jadi kecebong di perut mama".

Valya menghembuskan nafasnya berat. Benar. Bukan karna hanya pertanyaan papa Verro bisa bertanya seperti itu. Pasti juga karna Verro punya insting kuat terhadapnya. Valya mengakui bahwa dirinya sedang jatuh cinta. Dan Verro bukanlah orang yang tepat untuk dia kelabui.

"maaf Ver"

"bener kan dugaan gue. Siapa lagi dia?"

"temen"

Verro tersenyum sinis mendengar kata teman dari mulut Valya.

"lo gak amnesia kan atas dasar apa lo putus sama Ralyn? Trus lo masih mau mengulang kisah itu lagi?"

Valya tertunduk menatap makanan nya. Enggan memasukkan makanan itu kedalam mulutnya. Matanya mulai berkaca kaca. Mengingat potongan memori nya dengan Ralyn. Hingga air bening membuat sungai panjang di pipinya. Cepat cepat ia menghapus air mata itu dan membuang pandangannya kearah lain.

"gue gak mau bahas ini Ver" ucap Valya sembari beranjak dari bangkunya dan meninggalkan Verro yang masih menatapnya tidak percaya.

Valya memberhentikan taksi di depan restoran dan menyuruh pengemudi melajukan mobilnya ntah kemana.

***

Drrttt

Drrtttt

Benda persegi itu terus bergetar sedangkan si empunya masih sibuk di mimpinya. Getaran itu sama sekali tidak membangunkannya.

Saat ini perempuan cantik itu sedang tertidur pulas di sebuah ranjang berukuran sedang. Yang di sampingnya ada nakas kecil dan dibawahnya tersimpan kulkas mini berisi minuman koleksi Valya serta beberapa alat makan yang tersusun di rak gantung samping nakas. Beberapa meter di depan tempat tidur terdapat meja belajar yang tidak besar dihiasi oleh beberapa bingkai foto. Kamar ini sangat berantakan karna botol bekas dia minum semalam masih berserakan dimana mana. Yaaa begitulah Valya.

Drrrtt

Drrtt

Valya sedikit membuka matanya, tangannya meraba raba mencari benda pipih itu.

"ah got it" monolognya saat sudah menemukan ponselnya.

Tanpa melihat si penelfon, Valya mengangkat telfon itu.

Bestfriend or Girlfriend(?) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang