Bruk!
Motor bebek yang dikendarainya berusaha menyium seseorang. Sedikit oleng tapi tidak masalah. Yang menjadi masalah saat ini adalah orang itu terjatuh akibat sedikit tersenggol si bebek.
Cepat cepat gadis berhelm itu menghampiri sang korban. Laki laki ternyata.
'Aneh' batinnya saat mereka saling menatap.
"Lo keserempet motor gue, tapi kok malah muka lo yang lebam babak belur gini sih?" Tanya Valya pada korbannya.
"Eh iya. Maaf udah hampir nabrak motor lo" cowok itu sedikit terkekeh memamerkan deretan gigi putihnya.
"Bego! Harusnya gue yang minta maaf. Maaf gue ngelamun tadi. Lo gapapa? "
"I-iya gapapa"
"Oke" balasnya dan beranjak meninggalkan TKP. Sebelum akhirnya ada tangan kokoh yang menahan tangannya, menghentikan langkah kaki gadis bertopi itu.
"Lo mau kemana?"
"Pergi. Lo gapapa kan?"
Valya menaikan satu alisnya heran. Apa ada yang salah sampai cowok itu menahannya pergi? Apa dia srius tidak apa apa?
"Cih, gak bertanggung jawab"
Kalimat itu sukses membuat wajah ramahnya berubah datar.
"Mau lo apa?"
Kali ini mereka saling menatap. Cowok berseragam putih abu abu dengan wajah babak belurnya yang masih terduduk di aspal membalas tatapan dingin Valya menantang. Mungkin dia sedang berfikir.
Sejurus kemudian lelaki itu tersenyum miring. Menampilkan smile eyes serta lesung pipi di pipi kirinya.
"Obatin luka gue"
Valya mengehmbuskan nafasnya kasar.
"Gabisa, gue ada janji. Lagian motor gue gak gebukin lo sampe babak belur kan".
"Oke, minta nomer lo"
Alis itu terangkat. Entah ini yang keberapa kalinya dia mengerutkan dahi dan menyatukan alisnya.
"Kalo lo gak mau, gue bakal aduin ke polisi atas tuduhan penganiayaan" cowok itu memberinya smirk.
"Anjir brengsek juga nih cowok. Mana mukanya mendukung banget lagi kalo dia abis di aniaya. Shit".
"Gimana?"
Valya terdiam. Menatap arloji yang melingkar di pergelangan tangan kirinya.
"Dingin deh makanannya kalo gue lama lama disini"
"Ck, brengsek. Mana sini hape lo"
Cowok yang sampai saat ini tidak diketahui indentitasnya itu tersenyum menang sembari memberikan benda pipih itu kepada Valya.
"Kasar banget sih bahasa lo, untung cantik" nyinyir cowok itu yang diakhiri dengan pujian diakhir kalimatnya.
Usai mengetikkan beberapa angka di handphone orang aneh itu, Valya menyerahkannya kepada si empunya dengan perasaan dongkol.
"Nih hape lo".
Setelah itu Valya pergi bersama motor bebeknya. Cowok itu masih terpaku dibuatnya. Membuat lengkungan di bibirnya. Menatap perempuan tak dikenal itu dengan tatapan mendamba.
***
"Kok lama sih?"
Dilihatnya pipi itu mengembung, tanda dia marah.
'Lucu'
"Nih soto nya"
"Udah beli baksonya kan? Yuk makan bareng"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bestfriend or Girlfriend(?)
Teen Fiction"Apapun yang menyangkut kamu, tidak ada kata tidak" -Valya "Val ayuk kesini". "Iyaa". "Val makan ini yaaa". "Pesen aja". "Val punya kamu rasanya enak, tukeran ya?". "Nih". "Val terima aja, dia ganteng". "Hah? Iya deh". "Val putus dong, dia mau me...