"aku pulangg"
Kulangkahkan kakiku menuju dapur. Meneguk segelas air yang kudapatkan di dalam kulkas. Pikiranku kacau. Rasanya ingin sekali aku melepaskan otakku dan tidak memakainya sementara waktu.
"hhhffft" ntah sudah keberapa kali kuhembuskan nafas lelah ini. Mataku memandang kosong pada gelas yang saat ini kugenggam. Kejadian demi kejadian tadi berputar dikepalaku. Berpusat pada satu kata,
Valya.
----$
Aku duduk di meja belajarku. Manatap dengan senyum bingkai foto itu. Pemberian dia. Senyum selalu tersungging saat mengingatnya. Semua hal konyol yang dia lakukan hanya didepanku.
Aku suka, saat dia memakaikan helm di kepalaku setiap pulang sekolah. Aku suka saat dia membela ku didepan murid murid hits di sekolah.
Aku suka saat dia menatapku.
Aku suka dia yang peduli denganku.
Bahkan aku sangat menyukai senyumnya.Dia adalah manusia yang jarang tersenyum. Manusia datar itu memang kadang menyebalkan, tidak peka, dan cantik.
Tapi ada beberapa hal yang tidak aku suka. Seperti kebanyakan anak orang kaya, dia sangat bossy, suka menyepelakan sesuatu hal, dan tidak suka diatur atau mengikuti aturan. Valya akan melakukan semua hal yang dia mau sesukanya. Valya juga mudah terpancing amarahnya, walaupun dia bisa menguasai dirinya tapi tetap saja dia manusia yang pemarah.
Selain itu dia sangat cuek pada hal yang menurutnya tidak penting. Tapi Valya yang seperti itu akan berganti menjadi sosok manja dan murah senyum saat disampingku. Mungkin karna aku sahabatnya.
Ku tengok jam dinding yang bertengger di dinding kamarku. Kali ini dia menunjukkan ke pukul 2. Damn, cukup senyum senyumnya dan ayo kita coba tidur. Kalau tidak bisa bisa telat aku kesekolah.
Ku lihat kembali tulisanku di memo hp ini, tulisannya kurubah menjadi warna pink, kesukaanku. Setelah itu aku lock dan pergi ke singgah sana ku.
***
Hari ini adalah hari diadakannya festival Kartini. Aku ditunjuk untuk mengikuti lomba fashion show dan berpasangan dengan Regil. Kata orang orang sih dia ganteng, tapi biasa saja menurutku.
"gimana Val? Udah cantik belum gue?" tanya ku pada manusia datar yang memerhatikan ku sedari tadi.
Dia mengacungkan jempol dan menunjukkan cengir kudanya padaku. Aku ikut tersenyum melihatnya.
"Kezz yuk keluar, dikit lagi giliran lo nih" kata ketua kelas di ambang pintu.
"hm.. gue tunggu luar ya"
Valya bangun dari duduknya setelah mengatakan itu.
Kuanggukkan kepalaku dengan senyum yang masih setia menempel.
"harus nonton di paling depan yaaa!" ucapku agak teriak karna posisi Val yang sudah sampai dipintu.
Dia hanya menoleh kearahku dan tersenyum. Kenapa sangat suka tersenyum seperti itu padaku hm? Itu membuatku merasa seperti spesial :') karna kamu terlihat sangat cantik Val.
Ku perhatikan diriku lagi di cermin, memastikan riasannya sekali lagi. Sebelum akhirnya ketua kelas ku datang dan membawaku keluar dari ruangan itu.
Sekarang aku sedang berdiri di karpet merah dengan menggandeng laki laki berpakaian pitung. Sesekali dia tersenyum padaku, dan kubalas dengan senyuman seadanya.
Ku rapihkan peci nya, sebagai akting sebelum kami mulai jalan di red carpet menuju panggung. Saling memandang seperti yang sudah direncanakan. Kita bertaut tangan. Sesampainya diatas panggung, dia berdiri dengan lututnya dan memberikan setangkai mawar. Ku lirik sekilas pada perempuan yang duduk di barisan depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bestfriend or Girlfriend(?)
Teen Fiction"Apapun yang menyangkut kamu, tidak ada kata tidak" -Valya "Val ayuk kesini". "Iyaa". "Val makan ini yaaa". "Pesen aja". "Val punya kamu rasanya enak, tukeran ya?". "Nih". "Val terima aja, dia ganteng". "Hah? Iya deh". "Val putus dong, dia mau me...