[11]. Arga Anak Gavin?

2.5K 148 47
                                    

Happy Reading...

Tubuh Nara membeku begitu mendengar suara yang familiar di telinga nya, berbagai macam tebakan-tebakan di otaknya pun mendadak menjadi ketakutan buatnya, Nara harus memastikan apa yang ada di pikirannya benar atau tidak.

"Bi, teruskan ya saya mau liat tamu yang datang." Ucap Nara tersenyum pada bibi Ainur membuat bibi Ainur mengangguk.

Nara berjalan perlahan menuju ruang tamu hingga ia bisa melihat Gavin yang membelakangi dirinya tengah memeluk seorang bocah yang sangat-sangat ia kenal, seketika ia membekap mulutnya tak percaya.

"Arga." Gumamnya, fakta bahwa anak yang begitu menggemaskan itu adalah anak dari Gavin membuat ia lemas, bagaimana mungkin semua nya adalah kebetulan.

"Kok lo bisa ketemu Arga?" Tanya Gavin pada Fajar.

"Tadi ketemu di taman sama baby sitter nya, gangguin gue pacaran aja dia nih ngerengek minta ketemu lo." Dengus Fajar, mereka belum menyadari kehadiran Nara yang tak jauh dari mereka.

"Ibu nya kemana?" Tanya Gavin.

"Ya kerja lah mungkin, kaya gak tau aja." Jawab Fajar cuek.

"Tante cantik." Panggilan itu membuat Nara tersentak, begitupun dengan Fajar Dan Gavin yang melihat Arga berlari memeluk Nara.

"Buset Vin ini apa lagi, kata lo dia belum ketemu Nara tapi ini kenapa dah ganjen aja manggil-manggil cantik." Celetuk Fajar, namun Gavin tak bereaksi ia masih menatap lurus pada kedua orang yang saling tersenyum.

"Tante cantik kok ada di sini?" Nara diam, ia bingung harus menjawab apa, hati nya terasa perih menghadapi kenyataan bahwa bocah laki-laki itu ternyata anak dari suami nya, pantas saja ia merasa tak asing dengan nama Arga.

"Mama baru mu tu Ga, jangan panggil tante lagi." Jawab Fajar berjalan menghampiri mereka.

"Jar." Tegur Gavin tak suka.

"Lah emang iya kan." Sahut Fajar, Nara tersenyum kaku memikirkan bagaimana perasaan Arga, sedangkan Arga menatap Nara beberapa saat sambil mengerjap tak mengerti.

"Mama?" Tanya Arga bingung, "Kan Arga udah punya mama." Ucap nya polos.

"Kamu panggil tante juga gak papa kok sayang." Nara mengalihkan kebingungan Arga, padahal ia sendiri bingung bagaimana hubungan mereka sebenarnya. Gavin yang masih memiliki istri atau Gavin adalah seorang duda. Tapi bagaimanapun kebingungan nya Nara merasa bersalah pada bocah menggemaskan itu, kenapa ia harus dihadapkan dengan situasi seperti ini, kenapa ia hadir di antara mereka, di antara bocah polos yang pernah mengatakan rindu kepada papa nya yang sudah jarang bertemu. Sungguh Nara merasa bersalah pada nya.

"Iya deh tante." Senyum Arga yang tak mengerti situasi yang terjadi. Gavin dan Fajar hanya melihat interaksi mereka berdua dengan wajah yang sebenarnya terkejut mengetahui Arga bisa dekat dengan orang lain.

"Gimana bisa kenal Na?" Tanya Fajar.

"Waktu itu ketemu dia di taman lagi nangis karena di tinggal gak tau siapa aku gak kenal, setelah itu beberapa kali gak sengaja ketemu mas." Jawab Nara menjelaskan.

"Pasti si Siska ya Vin yang ninggalin Arga."

"Tante jahat om." Sahut Arga membuat Fajar terkekeh.

"Tau aja yang jahat." Balas Fajar.

"Ayo Arga katanya kamu mau main." Gavin membuka suara nya.

"Enggak deh pa, Arga main sama tante cantik aja. Bolehkan tante?" Tanya Arga mengerjapkan matanya lucu.

"Oh tentu." Jawab Nara kikuk, Nara sedikit melirik Gavin yang juga sedang menatap dirinya, ia beralih menunduk tersenyum pada Arga yang juga mendongak tersenyum padanya.

Lembaran kisah (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang