Maybe someday
Could it happen to me too?
When will it be? Who will it be?
(Twice – What is Love?)
-
-
Ada yang tidak beres dengan adiknya. Sumpah! Ega sadar betul kalau ada sesuatu yang terjadi pada Ines. Karena sejak pulang dari kondangan bersamanya kemarin, Ines senang sekali melihat dirinya di cermin, berputar-putar, menari-nari kecil, sampai berteriak-teriak kecil. Lebih parahnya lagi, Ines tiba-tiba saja memutar lagu Magadir di ponselnya lalu begitu suara 'Magadiiir' terdengar, Ines akan cekikikan luar biasa.
Permisi-permisi, apakah Ines kerasukan setan di resepsi si Aldo kemarin?
Menggelengkan kepala, Ega berlari menuju kamarnya untuk mengambil ponsel dan mencari tahu sesuatu yang menggelitik pikirannya.
'Arti lagu Magadir'
Takdir.
Wahai hatiku yang sakit, Apa dosaku?
Hidupku terus melangsungkan perjalanan
Aku berharap akan adanya kebahagiaan
Kami berada di atas janji sebuah kesenangan
Akan tetapi kami jauh dan hidup dengan pengharapan
Kesengan menjadi raib
Perasaan harapan hanyalah ilusi
Hah?! Kening Ega semakin mengkerut. Ia menatap arti dari lirik lagu yang tengah ia baca kemudian berganti menatap Ines yang tengah menampilkan senyum yang menurutnya luar biasa geli. Ega tidak salah baca kan? Magadir ini lagu sedih kan? Lalu... KENAPA SI INES MALAH MESEM-MESEM SEPERTI ITU?!
"NES!" teriaknya Reflek.
Ines yang sedang bersantai di ruang tamu terkejut lalu mematikan musiknya dan menatap Ega dengan heran, "Kenapa Kak?" tanyanya.
Ega berjalan dengan cepat. Ia duduk di samping Ines kemudian berkata, "Bukannya kakak yang harusnya tanya kamu. Kamu kenapa?"
Ines kebingungan, "Emangnya aku kenapa."
"Kamu dengerin lagu Magadir yang liriknya sedih tapi sambil mesem-mesem Nes. Kamu sehat?"
Melihat ekspresi wajah kakaknya yang mengkhawatirkan membuat Ines tertawa.
"Nggak sedih kalau Magadirnya diganti jadi Magandi," kekeh Ines.
"Magandi apaan?" tanya Ega.
Ines terkekeh lagi.
Ia mendekat dan berbisik pada Ega, "Kemarin aku ketemu cowok di kondangan Bang Aldo, namanya Maghandi."
"Hubungannya sama Magadir apa?"
"Ya pokoknya lucu aja deh kak. Lucu. Udah, itu aja," kekeh Ines.
Lagi?! Adiknya ini terkekeh? Astaga.
"Nes, emang seseneng itu ketemu dia? orangnya kayak gimana sih?" tanya Ega penasaran.
Ines membenahi posisi duduknya. Siap untuk bercerita panjang lebar, yang mana memang sepanjang itu cerita Ines. Ines ini adalah tipe gadis yang kalau bercerita tidak bisa intinya, orang harus tahu proses dari awal hingga akhirnya, sehingga Ega benar-benar tahu kalau Ines mengobrol dengan Ghandi-ghandi ini sewaktu Ines tiba-tiba mengikuti irama musik di pernikahan si Aldo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan Impian
RomanceSetiap orang pasti punya pernikahan impian bukan? Bandung, 31 Maret 2020 Bismillah. Mulai nulis lagi. Semangat! Harus selesai! Harus konsisten! Kupukupukecil