PART 16 - You Make Me

2.9K 461 36
                                    

Nothing to change

Nothing to ask for

It'll all be the same

Everything in this world

Will go on without me

'Cause I found you

My happiness in this world

(Day6 - You Make Me) 


-

-

-

Suasana di rumah Ines hari ini lebih ramai dari biasanya. Bagaimana tidak, kepulangan Ghofar yang sebelumnya tertunda selama dua minggu akhirnya terlaksana juga. Semua orang menyambutnya dengan meriah, bahkan saking meriahnya, keluarga besar Ines dari Kakek-Nenek, Tante-Om, sampai tetangga dekatnya berkumpul di rumah untuk makan-makan bersama. Ini sih seperti membuat hajatan, bukan membuat penyambutan kepulangan seseorang.

Ines duduk di tangga dengan tangannya yang sibuk memegang ponsel. Sejak tadi ia masih sibuk berbicara dengan Gandhi. Pria itu sudah berada di Aceh sekarang, katanya baru sampai ke penginapan setelah perjalanan yang sangat jauh dari Bandara,

"Jadi aku harus say hi kapan nih sama kak Ghofar?" tanya Gandhi di sebrang sana.

Ines mengubah mode telponnya menjadi video call dan menunjukkan situasi di rumahnya sekarang.

"Lihat! Kak Ghofar kayak lagi disunat. Banyak banget orang yang nengokin," katanya.

Di sebrang sana Gandhi tertawa, "Itu keluarga kamu semua?"

"Iya. Yang itu ada Nenek sama Kakek aku, tuh lihat mereka tuh udah tua juga masih aja nempel berdua kemana-mana. Makan aja saling suap-suapan."

"Cie, iri bilang mbak," goda Gandhi.

Ines berdesis. Ia memindahkan posisi kameranya menjadi kamera depan dan menunjukkan wajahnya yang terlihat kesal.

"Iri sih memang. Tapi nggak apa-apa nanti sama kamu juga bisa gitu kan," katanya.

Gandhi menganggukkan kepalanya seraya tersenyum dengan bangga.

"BTW. Kalau kamu nggak kesana, langsung kenal sama keluarga aku semua pasti," sambung Ines.

"Nanti ya sayang, sepulangnya aku kita kumpul-kumpul begini."

"Dalam rangka apa?" tanya Ines.

"Tunangan?" tanya Gandhi.

Ines berdehem. Ia tersipu namun segera menyembunyikan ekspresinya dan fokus kembali pada Gandhi.

"Aku tunggu loh ya. Sekarang kamu fokus kerja dulu aja Gagan, inget. Kita mau tunangan," sindir Ines.

Gandhi tertawa, "Aduh, gini kali ya kenapa papanya Gina suka nelpon Gina waktu dia lagi kerja. Karena ternyata punya alasan berjuang tuh bikin semangat kerja. Aku jadi nggak sabar pengen survey. Sekarang aja apa ya. Aku yakin datanya nggak akan kenapa-kenapa kalau diambilnya malem-malem gini."

Mendengar ucapan Gandhi barusan membuat Ines memberengut sedih, "Aah, pengen denger langsungg," katanya.

Gandhi tersenyum di sebrang sana. Ia menatap layar ponselnya seraya berkedip, "Tunggu abang ya Dek," kekehnya.

"Ineeees. Sini sayang!"

Panggilan dari Tantenya membuat Ines mengalihkan perhatiannya sejenak. Ia menatap tantenya, memberikan sinyal untuk menunggu dan menatap layar ponselnya sekali lagi namun Gandhi yang sudah mengerti, menganggukkan kepalanya.

Pernikahan ImpianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang