﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏
Lelah?
Wajar sih.
Hidup itu perjalanan
Bukan peristirahatan.
﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏Cklek
"Itu telinga ga dengar adzan? Bangun. Cepat. Udah besar juga. Ga dewasa dewasa kamu itu." suara dingin ayah membangunkan ku.
Ga perlu alarm. Udah ada alarm alami. Pake banget. Mataku masih terpejam. Aku masih mengantuk. Efek begadang semalaman. Maraton ngerjain pr seminggu.
"Masih ga bangun? Minta di apakan kamu hah?!" sentaknya. Aku menggeliat. Segera turun dari kasur kesayanganku. Dan menuju menunaikan ibadah. Melewati ayah tanpa sepatah kata. Aku masih terlalu lelah. Butuh istirahat lagi . Mungkin setelah ini aku akan lanjut menggapai mimpi.
Hoamm..
Habis shalat, rasa kantuk ku belum hilang. Ah, hari ini hari minggu. Lanjut tidur lebih mantull nih. Akhir akhir ini aku begadang karna aku di ujung tombak pendidikan. Yap. Aku kelas 3 smp. Di sekolah sudah dikasih makanan soal apalah itu. Guru guru selalu ceramah. Belajar belajar dan belajar. Woaahh... Lelah hayatii.
"Bantu mama di dapur sana. Jangan males malesan." ya rabb, ini udah gerah hati gerah body. Lama lama menjadi. Ini badan rasanya remuk sudaahh. Gakuat lagi. Ku toleh
Ayah. Okey sip.
Hanya bisa anggukan kepala dan segera ke dapur. Berjalan dengan gontai.
"Mam? Kapan selesai masak?" tanyaku setiba di dapur. Ku lihat. Mungkin, setelah ini selesai. Hanya tinggal menggoreng.
"Sana kamu. Sapu rumah aja." usir mama. Ya mama gasuka kalo aku bantu. Soalnya, taulah hasilnya overdosis. Gosong. Kecoklatan. Keasinan. Kemanisan. Untung bukan kematian.
Dengan rasa kantuk yang mulai mendera, badan yang mintanya rebahan. Aku pun menyapu dengan cepat. Cepat selesai cepat pelukan sama guling kesayangan.
Kuy lahh! Semangat!
" Sapu yang bener! Lihat tuh bawah kursi, kotor. Karpet nya di angkat atau di gulung itu, kotor pasti. Ngerjain pekerjaan itu yang niat, jangan sukur-sukur! . Mangkanya yang ikhlas. Percuma kan jadinya. Sapu ulang. Cepat!"
Tolonggg
Yang baik hati, sapuin. Inginku menangis rasanya. Uwaaaa. Capek. Padahal sudah mau selesai. Ayah tolong berbaik hati lah.
"Cepat, ga usah kebanyakan ngeluh" subhanallah. Ayah kok ga berangkat kerja sih. Kerja yah! Kerja! Berangkat sana yahh..
"iya iya" semangat. Habis ini rebahan.
"Ayah pulang. Semua harus sudah bersih. Sudah selesai semua. Gamau tau. Berangkat dulu. Assalamualaikum." ucap Ayah sembari menggunakan sepatu pdh nya yang sudah kinclong itu.
Menghela nafas. Haah. "Waalaikumsalam"
🏃💨💨💨
pukul 11.00
Nyapu. Ngepel. Cuci piring.Cuci baju. Jemur baju. Setrika baju. Siram bunga.
Beress semua.Kasur i'm coming...
Akhirnyaa. Setelah sekian lama...
Kenapa juga kasur sepossesif ini sama aku ya?
Ah, love u kasur tercinta...Sekarang waktunya memanjakan diri. Main hp ahh..
Notif wa ku hiraukan. Buka aplikasi bergambar kamera dengan paduan warna merah dan kuning.
Scrool.
Scrool.
Wuizz
Ada cogan. Keren nih. Masih SMA juga. baju nya ketat. Uh, idaman nih
Oh, sma taruna.
Ha? Sma taruna? Ada ya?
Search mbah dong.."Arrleyy.." panggil ayah. Langsung bangkit dan menuju panggilan. Panggilan ayah ya. Bukan panggilan yang maha kuasa.
"Dipanggil itu dijawab. Kebiasaan. Sepatu ayah yang pdl semir kan sekarang." astagaa.
Ayah dendam apa sama aku . Ada adek juga. Depan mata lagi. Depan. Keliatan idungnya. Bisa bisanya manggil aku yang tak terlihat depan mata.
Menoleh sekilas ke ayah. "iya"
"sudah bersih semua? Halamannya tadi disapu juga ga? Engg---"
"sudah semua ayah" jawabku geram.
"ya gitu. Bagus. Jangan bisanya cuma belajar. Sekolah. Maen. Minta ini minta itu. Orang tua dibantu. Udah besar juga." ceramah siang hari dimulai.
KAMU SEDANG MEMBACA
HARTLEY
Teen FictionTau rasanya jadi anak kolong ga? Anak kolong? Iya anak tentara... Arley si anak kolong yang berusaha kuat menjalani kehidupannya. Dari kisah cintanya sampai cita-citanya. 🔰Perjuangan Arley meraih cita-citanya🔰 ••• Ayo merapat... Yuks! Sini sin...