Aku tidak tau
akhirnya akan seperti apa,
Yang aku tau
Rencana Tuhan luar biasa~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Arley merebahkan tubuhnya di lantai teras rumah. Otaknya yang tak berhenti berpikir membuat tubuhnya lemas. Matanya terpejam, berusaha menikmati angin yang menerpa kulitnya.
"Arley, ngapain disitu. Masuk!" titah Mama.
Dengan energi yang tersisa arley bergegas meletakkan sepatunya dan masuk ke dalam rumah.
"Gimana Ley? Udah lihat persyaratannya? Kamu nyiapin apa aja udah? Kalau gatau tanya, jangan malu tanya daripada salah kedepannya. Jangan lupa--"
Gabisa apa ya, kalau anak dateng dari sekolah. Disambut gitu, ditanya. Udah makan nak? Tadi di sekolah ngapain aja? Kamu gapapakan nak? Ada masalah apa?
Haha... Kaya anak sd ga sih? Tapi gatau rasanya bahagia gitu kalau ditanya kaya gitu. Langsung hilang capeknya jadi semangat.
Tapi ini apa? Dateng-dateng di omeli.
Hufft
"Ma, nanti dulu lah. Aku capek." ucap arley pelan.
Mama langsung menatap arley tajam. "Kamu itu. Ditanya baik-baik sama orang tua malah dijawab gitu. Maksud mama kan--"
Wajah arley masam. "Ma, aku capek. Iya nanti aku jelasin tapi tunggu aku habis mandi habis makan kenapa ma." Arley meninggalkan mamanya dan menuju ke kamarnya.
"Dasar anak ga sopan. Dikira yang capek dia aja apa ya."
°°°
"Ma... " panggil Arley ketika melihat mamanya sedang menonton sinetron kesenangannya."Hm." jawab mama tanpa mengalihkan pandangannya.
Arley mengambil toples yang berisi kue kering kacang itu di meja makan dan memakannya.
"Ma, persyaratannya banyak. Arley gatau mau yang mana dulu."
"Yang kamu anggap kamu bisa atasi sendiri." jawab mama yang masih fokus dengan sinetron azab.
Arley menghela napas pelan. "Tadi katanya suruh cerita gimana. Giliran cerita malah nonton tv. Huh." batin Arley kesal karena diabaikan.
"Ya tapi aku gatau mau minta itu dimana, ke siapa." rajuk Arley.
"Ya coba dipikir gitu lo. Tanya sama wali kelas minta dimana, apa langsung ke kurikulum atau ya apa. Di lihat itu berkas mengenai apa. Masa gitu aja gabisa kak."
"Hu ma.. Tinggal mama kasih tau aku kenapa sih ma?" geram Arley.
"Ya biar kamu mikir lah kak. Biar tau gimana rasanya. Biar ga selalu bergantung sama orang tua. Masa kamu metik hasilnya doang nanti." ujar mama santai.
Arley langsung menutup tutup toples keras. Dan beranjak masuk ke kamar dengan kaki dihentak-hentakkan.
Brakk
Arley membanting pintu kamarnya. "Awas ya kak, kalau ayah tau." teriak mama dari luar. Bodo amatlah, ayah ga ada juga. Mangkanya berani. Coba aja ada ayah, mengeluhpun tak sanggup.
"Kahh, aku kan gatau. Dikasih tau kenapa sih, ribet amat. Ayah juga gitu, malah ditinggal dinas. Ga balik-balik lagi." Arley melempar bantal nya ke udara.
KAMU SEDANG MEMBACA
HARTLEY
Roman pour AdolescentsTau rasanya jadi anak kolong ga? Anak kolong? Iya anak tentara... Arley si anak kolong yang berusaha kuat menjalani kehidupannya. Dari kisah cintanya sampai cita-citanya. 🔰Perjuangan Arley meraih cita-citanya🔰 ••• Ayo merapat... Yuks! Sini sin...