Happy Reading guys!
Hembusan angin menerpa tubuh Arley. "Ternyata gini rasanya punya rambut pendek banget ya ... " Arley menata rambutnya serapi mungkin sebelum masuk rumahnya.
"Semoga tidak menerima siraman rohani hari ini." Doa Arley sebelum membuka pintu.
"Arley... Mandi dulu! Habis itu makan malam, Mama buat kan teh buat kamu!" seru mama dari dapur.
"Iyaa!" balas Arley yang segera membersihkan diri.
•••
Arley menuju ruang makan dengan cepat karena pastinya lauk pauk akan habis jika dia tak segera makan. "Masak apa ma?" tanya arley yang membuat semua melihat ke objek suara.
"Ley kesambet apa?" tanya kak Tyra yang memperhatikan wajah Arley dengan seksama.
Tiba-tiba mama menyentuh dahi Arley. "Alhamdulillah Arley sehat."
"Kak! Kurang pendek, biar metall!" seru Albi yang mendapat pelototan dari Arley.
"Diam, aku lapar."
Semua masih memperhatikan Arley. Duduk yang tegap, makan yang lahap dan rambut yang pendek. Sangat berlawanan dengan Arley biasanya.
Arley merasa di tatap oleh semua keluarganya, "Pada ngefans sama aku semua ya? Mau minta tanda tangan? Iya nanti aku kasih gratis tenang aja para fans ku."
"Dih, najis" gumam kak Tyra yang melanjutkan makannya.
Arley terkekeh mendengar gumam kak Tyra. "Iya, iya ... Aku potong soalnya biar fresh gitu lo! biar beda dan hidup kembali!"
"Dan aku mau berubah." Batin Arley.
°°°
"Pagi mam!" sapa arley ceria ketika melihat mamanya keluar dari kamar dan bersiap memasak."Ha?" Mama masih terbingung karena biasanya anak-anak perempuannya sangat jarang bangun sebelum subuh.
"Ma, aku sudah bantuin masak nasi sama teh buat ayah." ujar arley sembari meneguk segelas susu dan berjalan menuju kamarnya.
Mama yang baru terbangun dari tidur dan melihat arley berjalan di depannya dengan meneguk segelas susu dan menatap handphone di tangannya langsung melotot dan tersadar.
"Itu tadi Arley anakku ya?" tanya mama yang masih melihat pintu kamar Arley yang sudah tertutup.
°°°
"Buku hari ini siap, baju sudah harum. Hm, rambutku aku ikat setengah aja la ..." ujar Arley menilai penampilannya sendiri."Ah, iya! List berkas yang harus dipersiapkan ada di meja belajar. Untung aja ga ketinggalan." Dengan semangat Arley memasukkan nya kedalam tas sekolahnya.
"Oh iya! Handphone! Unduh aplikasi tinggi badan setelah itu pembentuk otot terus psikotes." ucap arley seraya membuka play store.
"Done! Udah semua kan ya? Ga ada yang lupa kan? Ah, mataku panas gara-gara begadang sama kebanyakan liat hp." Arley merebahkan tubuhnya di kasur tercintanya.
"Ya ampun! Ayo semangat Arley! Ayo kita tebalkan bedak di daerah bawah kelopak mata agar tidak terlihat kantung mata... Okey, perfect! Terus jangan lupa bawa powerbank. Dan mulai hari ini pakai jam tangan." arley tersenyum tulus di depan cermin.
°°°
Semua orang menatap Arley antara terpesona, heran dan bertanya dalam hati "Itu siapa ya? Kaya pernah lihat tapi siapa?"Arley terkikik sendiri, wajahnya seberubah itukah?
"Assalamualaikum ibu, selamat pagi!" sapa Arley pada ibu Wati.
Bu wati memperhatikan arley, "saya Arley bu."
KAMU SEDANG MEMBACA
HARTLEY
Novela JuvenilTau rasanya jadi anak kolong ga? Anak kolong? Iya anak tentara... Arley si anak kolong yang berusaha kuat menjalani kehidupannya. Dari kisah cintanya sampai cita-citanya. 🔰Perjuangan Arley meraih cita-citanya🔰 ••• Ayo merapat... Yuks! Sini sin...