Sok kuat itu perlu dalam hidup
Karena lama lama tanpa perlu sok kuat
Kita udah kuat beneranArley.
 ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄
Pletak
Seseorang memukul kepalaku dengan beberapa lembar kertas dari belakang. Aku menggeram tak suka.
"Enak banget ya, makan santai disini. Ga inget tugas anda ibu arley yang rajin baik hati dan tidak sadar diri" geramnya dengan senyum terpaksa menahan emosi.
Aku meliriknya. "Paan sih, laper gua. Dah sana" usirku.
Dia melotot. " Lu pikir gua ga laper apa?! Kerjain tugas lo sanaa.. Jangan sampe ga sesuai deadline gara gara lo! " ancamnya sambil mengacungkan jari telunjuknya depan wajahku.
"Paan sih let, lebay lo. Noh, file nya udah gua kirim ke pak Hadi tinggal revisi. Maybe, random acara yang ga jelas. Ga runtut. Dan apalah itu. Nah tuh yang di revisi. Udah kan ibu ketos yang udah mau jadi mantan ketos? " jelasku dengan menatap wajahnya yang sedang kesal.
Hymaleta Quenby Elvina. KETUA OSIS. Teman dari kelas 7. Teman sebangku. Teman main. Teman ngomel. Teman Ngehujat. Partner in crime. Dah pokok dimana ada gua disitu ada aleta.
Aleta sedikit menarik ujung rambutku yang terurai. "lo bodoh atau over cerdas?! Ihh kahh gemes gua. Kalo lo tau random acara ga beres. Kenapa harus diserahin ke pak hadi. Suruh anak acara revisi bodooo" tarik kan nya semakin lama menguat.
Tak mau kalah ku tarik rambut aleta tak kalah keras. "gua udah bilang. Telinga kalian ga berfungsi semua. Dan gerak lambat. " ku lepas tanganku dari rambutnya dan pergi meninggalkannya.
Aleta geram. "Dasar Arley. Bikin ribet hidup gua. Sie Acara ga beres sumpah." Dengan lincah jari Aleta mengetik. "10 menit lagi semua panitia acara LDK kumpul di ruang osis. Jangan lupa izin guru yang berada di kelas dan jangan sampai ada panitia yang tidak tau akan kumpul.Berkepentingan lain izin dari sekarang ke saya. " Send.
"Mana si Arley tadi. Dia kalo ga di geret ga akan datang rapat."
°°°
"Sekian rapat hari ini, dari sekarang kita kerja lembur sampai acara ini selesai. Mohon kerja samanya, komunikasi antar tim ditingkatkan. Jangan sampai ada yang kerja ada yang tidak kerja. Ini proker terakhir kita. Berikan semaksimal mungkin. Sekian dari saya, Kurang Leb--""Ibu ketos Aleta tidak butuh saran saya? "
Aleta menatap geram Arley. Kalau Arley beri saran sudah dipastikan kata yang keluar akan disertai cabai. "iya arley, ada saran? "
Arley bangkit dari kursinya. "Sie Acara, Susunan masih sedikit random. Perbaiki dan berikan sendiri ke pak Hadi. Perlengkapan, Saya tebak kalian belum melengkapi keperluan. Ini sudah saya list perlengkapan yang akan dibutuhkan. Humas, acara kita ada di luar sekolah. Pastikan lagi tempat itu mengizinkan dan bayar dp sewa, biar tidak di sewa orang lain. " ucap Arley dengan diakhiri senyuman tipis.
"Oh, satu lagi. Jang---"
"Sekian rapat hari ini terima kasih. Kalian bisa kembali ke kelas masing masing. Segera! "Aleta memberi kode ke panitia lain untuk segera beranjak sebelum Arley menghujat dengan ribuan kata yang menusuk.
"Nyett, lo kalo ngomong disaring dikit napa. Belajar bahasa kias dah sana lo atau bahasa arab, biar kalo Ngehujat dikira berdoa lo."
Arley menyengir. "Ide bagus let, boleh deh. Kuy lah balik kelas"
"ley, kalau undang osis angkatan sebelumnya gimana? " tanya Aleta sedikit takut.
Deg
"ha-- lo ga un-dang purna osis? Angkatan kita kena masalah yang ada. Tradisi turun temurun juga. "jawab Arley sesantai mungkin.
"Lo-- gapapa?" Tanya Aleta hati-hati.
::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
Kriingg
Bel pulang berbunyi, tanda kegiatan belajar mengajar telah usai. Semua murid dengan gembira menyambut kepulangan mereka. Lain halnya dengan Arley dan Aleta mereka sudah siap berperang untuk menyelesaikan tugas mereka bersama teman osis lainnya.
"ley, lo mau ke ruang osis apa mau nemuin pak hadi?" tanya aleta yang duduk disampingnya.
"Mau temu mantan gebetan" jawab Arley asal sambil tetap memasukkan buku bukunya kedalam ransel hitamnya.
Dengan penuh kekuatan, Aleta mendorong bahu Arley dari samping dengan tangannya. "Heh, Lo kalo ngomong gabisa bener dikit ya? "
Arley melirik Aleta malas,"Paan sih lebay lo"
Aleta mulai geram. "Ihkah, jawab bener napa!" geram Aleta sambil menarik rambut Arley yang dikuncir kuda.Karena anak tentara yang mendarah daging, dengan sigap Arley melintir tangan kanan Aleta yang menarik rambutnya ke arah belakang. "Yakan bener, Habis ini mau ketemu M.A.N.T.A.N" jawab Arley dengan penuh penekanan.
Arley melepas cekalannya dan melihatkan chatting whatsapp kepada Aleta. "Nih, mau dibantuin katanya. "Seringai Arley.
Aleta terkejut. "SUMPAH?! Mau dibantuin sama dia? Eh--tapi lo gapapa?"
"Emangnya kenapa gue? Santuy, kita harus profesional Let. Lagipun gue udah lupain masa lalu." Senyum misterius terbentuk di wajah Arley.
Aleta heran. "Dengan mudahnya? Gue jadi lo ya. Gue becek becek tuh mukanya. Gue tendang. Gue--"
"Nah, untungnya gue yang ngalami. Jadi lo tenang aja dan urusi anak buah lo. Lagi pula gue juga kali ya yang salah. Tauk dah. Nanti tungguin gue di ruang osis ya, Awas lo ninggal! " Ujar Aleta sambil berjalan keluar kelas.
"Dasar Arley sok kuat" gumam Aleta
Yuks vote+coment 💞
KAMU SEDANG MEMBACA
HARTLEY
Genç KurguTau rasanya jadi anak kolong ga? Anak kolong? Iya anak tentara... Arley si anak kolong yang berusaha kuat menjalani kehidupannya. Dari kisah cintanya sampai cita-citanya. 🔰Perjuangan Arley meraih cita-citanya🔰 ••• Ayo merapat... Yuks! Sini sin...