Curiga

3.4K 379 5
                                    

" Anak Mami!!" Panggil Wendy.

" Chk! Hah!!" Rose membuang kasar nafasnya. Jennie berbalik melihat Wendy berjalan mendekat sambil tersenyum lebar penuh semangat.

" Hari ini lo traktirkan?"

" Iyaa~~!!" Jawab Rose seadanya. Ketiga orang itu berjalan menuju kantin. Rose melirik, mencari tempat duduk untuk mereka.

Di ujung sana ada anak kutu buku. Saat sorot mata Rose tertuju ke ujung sana, merek langsung merunduk kemudian berdiri cepat mengosongkan tempat itu.

" Mh?" Dehem bingung Jennie. Rose menekuk kerut keningnya. Tidak tau kenapa mereka menyingkir dari sana.

Ya udah, daripada pusing cari tempat, Rose menarik segera tangan Jennie untuk duduk di tempat itu. Wendy pastinya sudah keliling melihat isi kantin karena dia lapar sekali.

Itu si holkay lagi krisis ekonomi! Bukan karena nggak punya uang, tapi karena dompetnya ketinggalan di rumah makanya Wendy minta traktir Rose.

" Eh!" Wendy datang akhirnya bergabung. Ia memberikan minuman pesanan Jennie ke orangnya.

" Lo udah putus hubungan beneran kan sama Irene?" Tanya Wendy membuat Jennie terdiam, melirik kekasihnya sibuk mengaduk tteokbokki dan ia letak di depan empunya.

Wajah Rose datar sekali. Dia tidak tersenyum sama sekali saat mendengar nama mantannya itu.

" Eh doja! Gue tanya!"

" Udahlah! Gila lo gue masih sama Irene!! Emang kenapa sih!?"

" Ohh...." Wendy mengangguk sambil memasukkan semua rotinya ke mulut. Wendy tersenyum sendiri sambil memandangi bungkus rotinya. Rose melirik sipit Wendy di samping Jennie sambil menguyah pelan permennya. Sedangkan Jennie fokus sekali dengan makanannya dan kadang dia berseru sendiri menyanjung tteokbokki kesukaannya.

Sungguh penasaran kenapa Wendy bertanya hal itu tiba-tiba. Nggak biasanya nii holkay nanya cewek.

" Eh Wen." Panggil Rose saat keduanya berada di kelas setelah tuan putri Jennie di antar Doja ke kelasnya.

" Napa?"

" Lo...emm.... deket ya sama Irene?" Tanya Rose yang awalnya tidak mau bertanya tapi ia penasaran sekali.

" Kenapa emangnya lo nanya?"

" Yaa...nggak ada. Nanya doang. Lagian tumben banget lo nanya cewek. Malah nanya Irene." Rose membuang wajah. Ia terlihat cuek.

" Gue di DM sama dia." Kata Wendy. Satu kalimat membuat Rose tertarik untuk mendengar kelanjutannya.

" Lo di DM?"

" Mhh. Nggak tau kenapa tiba-tiba DM gue. Terus nanya ini itu."

" Nanya apa?"

" Ah! Kepo lo yaa..." Tunjuk Wendy dengan ekspresi menggoda.

" Kampretlah!" Umpat Rose. Wendy tertawa pecah sambil membuka buku pelajarannya dan di lirik oleh Rose penuh keyakinan jika Irene dekat dengan Wendy.

-----

" Hubby, mau minum apa?"

" Apapun sayang." Jawab Rose dan Jennie mengangguk sambil berbalik menuju dapur.

Rose mengotak-atik HP-nya. Ia stalkerin akun SNS Irene dan Wendy karena masih belum yakin dengan apapun yang ia pikirkan jika Irene dekat dengan Wendy.

Sekitar 10 menit Rose masih belum mendapatkan apapun. Hingga Jennie kembali membawa minuman untuk Rose dan cemilan kecil.

" Kamu lagi apa? Kenapa dari tadi nggak berhenti main hp sih!" Jennie terduduk dan ia bersandar di lengan Rose sambil memeluk bantalan sofa.

" Kenapa kamu lihat akun Irene?" Tanya Jennie.

" Nggak ada. Aku curiga ni si Wendy deket sama Irene."

" Lah terus kenapa kalau mereka deket? Cemburu kamunya by?" Jennie menjauh. Ia menatap ke depan dengan wajah datarnya.

" Nggak ada sayang~~! Ihh! Gemesnya~!" Akhirnya Rose mematikan HP-nya. Beralih untuk memperhatikan empunya yang sedang ngambek.

" Cuman lihat doang. Aku penasaran aja. Soalnya Wendy nggak mau cerita."

" Bilang aja kangen sama Irene!"

" Apa sih By? Nggak ada." Rose menarik kepala Jennie. Bersandar di bahunya dan ia elus perlahan.

" Sampai gitu amat lihatnya."

" Yaudah nggak. Aku nggak megang hp lagi. Tuh udah di meja."

" Uhh~~!"

" Jangan ngambekan.....nanti aku bingung gimana bujuknya."









TBC....

Perfect | Chaennie [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang